Mamuju - Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat, Junda Maulana, diundang sebagai Keynote Speaker dalam Focus Group Discussion (FGD) Refleksi dan Reposisi Program Transmigrasi yang digelar di Kawasan Transmigrasi Kalukku, Kabupaten Mamuju, bertempat di Kantor Bupati Mamuju, Rabu, 5 November 2025.
Dalam kegiatan tersebut, Junda Maulana diwakili oleh Sekretaris Bapperida Sulbar, Darwis Damir, yang menyampaikan paparan mengenai arah kebijakan pembangunan kawasan transmigrasi sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi daerah.
Darwis menjelaskan bahwa program Ekspedisi Patriot merupakan salah satu program unggulan Kementerian Transmigrasi yang bertujuan memetakan potensi ekonomi di kawasan transmigrasi Kalukku yang mulai dijalankan pada tahun 2025 ini.
“Program ini sejalan dengan visi dan misi Gubernur Sulbar, Suhardi Duka dan Wakilnya Salim S Mengga dalam Panca Daya pada misi pertama, yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Darwis menyampaikan bahwa program transmigrasi diharapkan dapat menjadi pusat ekonomi baru berbasis industrialisasi, hilirisasi, dan investasi baru bagi perekonomian Sulawesi Barat.
Dalam arahannya, Darwis juga memaparkan empat strategi kunci untuk memastikan keberhasilan program strategis Kementerian Transmigrasi ini:
Sinkronisasi dan kolaborasi lintas sektor, terutama bagi para peneliti dalam mengidentifikasi potensi sumber daya dan komoditas unggulan kawasan transmigrasi.
Pemanfaatan dan peningkatan SDM, fasilitas, serta anggaran, mengingat program ini telah berjalan sejak empat bulan terakhir.
Pemanfaatan hasil riset dan rekomendasi penelitian oleh pemerintah daerah, agar dapat disinergikan dengan dukungan anggaran dari Kementerian Transmigrasi.
Penyusunan policy brief yang dapat mendorong regulasi agar kawasan transmigrasi menjadi prioritas dalam pembangunan daerah sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi baru.
Sementara itu, Ketua Tim Peneliti dari Universitas Diponegoro (Undip), Dr. Okto, dalam rekomendasinya menyampaikan bahwa program transmigrasi perlu diarahkan menjadi paradigma baru dengan menjadikan konektivitas sebagai pondasi transformasi, serta pengembangan ekonomi yang berbasis agro-eco tourism.
“Transformasi struktural ini diharapkan dapat menjadi model baru dalam pengelolaan kawasan transmigrasi yang lebih produktif dan berkelanjutan,” jelasnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Tenaga Ahli Gubernur Sulawesi Barat Abdul Wahab Abdi, Ketua Tim dari Undip, Kepala Dinas Transmigrasi Provinsi dan Kabupaten, Camat Kalukku, serta sejumlah Kepala Desa di wilayah transmigrasi. (Rls)