Mamuju - Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menghadiri Apel Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi, yang digelar secara serentak mulai dari tingkat Mabes Polri hingga Polres jajaran di seluruh Indonesia.
Kegiatan apel ini dilaksanakan di Lapangan Tribrata Polda Sulawesi Barat, Rabu (5/11/2025), dan diikuti oleh unsur TNI, Polri, BPBD, Basarnas, Dinas Kesehatan, dan berbagai instansi terkait.
Apel kesiapsiagaan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi akibat fenomena cuaca ekstrem, seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, gelombang tinggi, hingga banjir rob.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat, dr. Nusryamsi Rahim menegaskan bahwa Indonesia kini memasuki periode cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan berbagai bentuk bencana. Oleh karena itu, diperlukan kesiapsiagaan, kedisiplinan, dan sinergi antar lembaga agar penanganan dapat dilakukan secara cepat, tepat, dan terkoordinasi.
“Bencana adalah urusan kemanusiaan yang tidak bisa ditangani oleh satu pihak saja. Semua instansi harus bersatu, bersinergi, dan bergerak bersama demi keselamatan masyarakat,” tegasnya.
Melalui kesempatan itu, dr. Nusryamsi juga menegaskan bahwa Dinas Kesehatan memiliki peran penting dalam memastikan penanganan krisis kesehatan di masa bencana.
“Kesiapan menghadapi bencana bukan hanya tanggung jawab sektor keamanan, tetapi juga sektor kesehatan. Dinas Kesehatan memastikan pelayanan darurat, logistik medis, dan tenaga kesehatan siap bergerak cepat di lapangan,” ujarnya.
Ia menambahkan, kesiapsiagaan ini juga merupakan bagian dari Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan tingkat provinsi, khususnya dalam penanganan krisis kesehatan dan kejadian luar biasa (KLB).
Kegiatan ini sekaligus menjadi wujud implementasi Panca Daya ke-5 Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, yaitu memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik dan akuntabel serta mewujudkan pelayanan dasar dan berkualitas, sebagaimana diarahkan oleh Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga, menuju Sulawesi Barat yang Maju dan Sejahtera.
Selain memeriksa kesiapan personel dan peralatan, apel ini juga menjadi momentum untuk memastikan seluruh unsur siap menghadapi potensi bencana di wilayah masing-masing.
Beberapa arahan kebijakan penting juga ditekankan, antara lain:
• Memperkuat deteksi dini (Early Warning System) dan mempercepat penyebaran informasi kepada masyarakat.
• Melaksanakan patroli dan pemetaan daerah rawan bencana.
• Meningkatkan koordinasi lintas sektor melalui posko terpadu melibatkan TNI-Polri, BPBD, Basarnas, dan Pemda.
• Mengoptimalkan kesiapan personel dan logistik kesehatan, termasuk evakuasi dan komunikasi darurat.
• Memprioritaskan penyelamatan jiwa (Saving Life First) dalam setiap penanganan bencana.
• Melibatkan masyarakat dan komunitas lokal melalui pembentukan Desa Tangguh Bencana.
• Meningkatkan literasi kebencanaan dan edukasi mitigasi kepada masyarakat.
Naskah : Dinkes Sulbar
Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar