Print this page
24 Jul 2025

Plt Kadinkes Sulbar Paparkan Evaluasi Kesehatan Haji 2025, Hipertensi Jadi Masalah Dominan

 

Mamuju - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), dr. Nursyamsi Rahim, memaparkan kebijakan dan hasil evaluasi pelaksanaan kesehatan haji tahun 1446 H/2025 M, dalam acara Tasyakuran dan Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji, yang berlangsung di Asrama Haji Transit Mamuju, Selasa 22 Juli 2025.

 

Dalam paparannya, dr. Nursyamsi Rahim menekankan bahwa penyelenggaraan kesehatan jemaah haji merupakan tanggung jawab bersama yang mengacu pada berbagai regulasi, termasuk Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

 

Evaluasi kesehatan haji tahun ini menunjukkan bahwa mayoritas gangguan kesehatan jemaah berasal dari penyakit kronis yang membutuhkan pengawasan dan pengendalian ketat. Hipertensi esensial (I10) tercatat sebagai penyakit terbanyak dengan 599 kasus, diikuti oleh hiperlipidemia, diabetes melitus tipe 2, dan penyakit jantung hipertensif.

 

“Data ini menunjukkan bahwa upaya skrining dini dan edukasi gaya hidup sehat harus ditingkatkan sebelum keberangkatan,” tegas dr. Nursyamsi.

 

Beberapa poin penting dalam pemaparan kadinkes antara lain:

- Istitaah kesehatan menjadi syarat wajib pelunasan BIPIH dan pemberangkatan ke tanah suci.

- Pemeriksaan kesehatan meliputi aspek fisik, mental, kognitif, dan kemampuan aktivitas harian (ADL).

- Terdapat empat kategori status istitaah kesehatan, termasuk jemaah yang memerlukan pendampingan dan jemaah yang tidak memenuhi syarat karena kondisi medis serius.

- Pemeriksaan kesehatan wajib dilakukan secara menyeluruh dan terintegrasi dengan data dari BPJS maupun hasil skrining PTM.

- Pemerintah daerah kabupaten memiliki peran penting dalam pembentukan tim penyelenggara kesehatan jemaah haji, termasuk pembinaan dan pelaporan hasil pemeriksaan ke Siskohatkes.

 

Selain evaluasi capaian, dr. Nursyamsi juga menyampaikan pentingnya memperkuat peran serta tenaga medis dan masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan haji.

 

“Tenaga kesehatan harus menjadi garda terdepan untuk memastikan jemaah dalam kondisi fit secara fisik dan mental, sehingga dapat menjalankan ibadah dengan aman dan khusyuk,” ujarnya.

 

Dinas Kesehatan Sulbar akan terus berkomitmen meningkatkan kualitas layanan kesehatan haji melalui peningkatan kompetensi tim, perbaikan sistem data, dan kolaborasi lintas sektor untuk menyukseskan pelaksanaan ibadah haji yang sehat, aman, dan bermartabat guna terwujudnya Visi Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga yaitu Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera.

 

Naskah : Dinkes Sulbar

Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar

Read 67 times
(0 votes)