Print this page
28 Sep 2025

Hadiri Rembuk Nasional Dewan Kerajaan 2025, Bau Akram Dai Perkenalkan Potensi Wisata Sulbar

 

Sragen - Rembuk Nasional Dewan Kerajaan 2025 berlangsung di kawasan wisata Ndayu Park Dusun Gembong, Desa Saradan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Jawa Tengah, selama dua hari, 26 hingga 27 September 2025. Kegiatan ini dihadiri berbagai perwakilan dari seluruh Nusantara, salah satunya Maradika (Raja) Mamuju Bau Akram Dai, yang juga Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Barat (Sulbar).

 

Rembuk Nasional Dewan Kerajaan 2025 ini dirangkaikan Musyawarah Madya IV Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) dan Pelantikan DPP.

 

Bau Akram Dai mengatakan kehadirannya dalam acara tersebut bukan hanya memenuhi undangan, namun juga sebagai upaya memperkenalkan potensi wisata yang ada di Sulbar, seperti wisata sejarah, budaya dan adat. 

 

"Sulbar itu punya banyak potensi wisata sejarah dan budaya. Sejarah kerajaan dan kekhasan tradisi budaya kita adalah potensi wisata yang harus kita promosikan ke luar. Di forum-forum seperti ini juga kita manfaatkan untuk memperkenalkan potensi wisata yang ada di Sulbar," kata Bau Akram.

 

Dengan upaya tersebut, diharapkan semakin banyak yang ingin mengenal dan datang berkunjung sehingga sektor pariwisata Sulbar memberi dampak ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat. 

 

"Hal ini sejalan dengan komitmen Bapak Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, untuk memaksimalkan seluruh potensi yang dimiliki Sulbar demi terwujudnya pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan di Sulbar," pungkasnya.

 

Bau Akram menuturkan, kehadiran perwakilan Sulbar bersama 48 utusan kerajaan lainnya di Sragen juga dimanfaatkan untuk melihat langsung bagaimana sebuah peristiwa budaya dikelola dalam bentuk aktivitas wisata. Menurutnya, acara tersebut sejalan dengan tujuan pengembangan pariwisata yang berfungsi sebagai sarana untuk melestarikan warisan budaya, situs bersejarah, dan kekayaan budaya lainnya. 

 

""Dua hari kita berkumpul, tentu kesempatan yang sangat baik bagi saya untuk memperkenalkan Sulbar, soal sejarah kerajaan yang ada di Sulbar, keanekaragam budaya, juga adat tradisi yang kita miliki. Kita undang mereka datang berkunjung dan berwisata ke Sulbar," ujarnya. 

 

Disampaikan, ada ratusan orang hadir berkumpul di tempat wisata di Sragen tersebut. Selain 45 raja dan 4 lainnya utusan raja, juga hadir tokoh-tokoh adat, tokoh budaya, serta pemimpin tradisional.

 

"Pemilihan lokasi di Ndayu Park tentu bertujuan memperkenalkan tempat wisata yang dimiliki Sragen. Kita belajar bagimana forum sejarah dan budaya dikemas dalam kegiatan wisata. sambungnya.

 

Lebih lanjut, Bau Akram menyampaikan, berbagai prosesi adat, pelantikan, hingga diskusi kebudayaan dikemas dengan pendekatan wisata, sekaligus menjadi seperti momentum edukasi bagi generasi muda soal keberagaman budaya dan kearifan lokal Nusantara.

 

Ia menambahkan, MAKN telah berkonstribusi bagi pelestarian tradisi, budaya, serta kearifan lokal. 

 

"Kami sepakat untuk mengoptimalkan seluruh aset dan potensi kerajaan agar dapat dikelola dengan baik demi kesejahteraan masyarakat. Ini sebagai bentuk konstribusi terhadap pengembangan pariwisata untuk melestarikan warisan budaya, situs bersejarah, dan kekayaan budaya,"urainya.

 

Bau Akram berharap, ke depannya acara yang sama dapat digelar di Mamuju, Sulbar. Maradika Mamuju, yang juga Kepala Dinas Pariwisata Sulbar ini ingin menyelenggarakan kegiatannya dalam bentuk festival kerajaan dan budaya Nusantara dengan berbagai aktivitas di dalamnya. Ia meyakini hal itu akan berdampak bagi pengembangan pariwisata Sulbar.

 

Naskah : Dinas Pariwisata Sulbar

Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar

Read 49 times
(0 votes)