Print this page
25 Sep 2024

UPTD BPTPH Eksplorasi Agens Hayati di Pertanaman Padi dan Jagung di Empat Kabupaten, Guna Hasilkan APH Spesifik Lokasi

 

Mamuju - Penanggungjawab Laboratorium Agens Hayati (LAH) UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Bahriah L. Yunus bersama seluruh staf pelaksana LAH melakukan kegiatan eksplorasi agens hayati di pertanaman padi dan jagung di 4 (empat) kabupaten, yaitu Mamuju Tengah, Majene, Polewali Mandar dan Mamasa sejak tanggal 12 hingga 22 September 2024. 

 

Bahriah mengatakan bahwa salah satu kegiatan utama LAH UPTD BPTPH ialah menghasilkan Agens Pengendali Hayati (APH) spesifik lokasi yang mampu mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan mampu meningkatkan produksi dan produktifitas hasil pertanian, baik komoditi pangan maupun komoditi hortikultura, sehingga perlu untuk terus dilakukan eksplorasi agens hayati. 

 

“Hasil eksplorasi agens hayati yang telah ditemukan di lapangan nantinya akan dilanjutkan dengan melakukan berbagai tahapan di Laboratorium hingga mendapatkan agens hayati spesifik lokasi untuk pemanfaatannya dikembalikan ke lokasi penemuan agens hayatinya,” ungkapnya.

 

Sementara itu, Kepala UPTD BPTPH Hasdiq Ramadhan menyampaikan, sejak tahun 2022 UPTD BPTPH telah melakukan perbanyakan APH dengan menggunakan isolat dari hasil eksplorasi di 6 (enam) kabupaten dan menghentikan penggunaan isolat yang bersumber dari luar Sulbar, karena prinsip dari pemanfaatan agens hayati ialah hasil agens hayati yang telah ditemukan pada lokasi tertentu akan jauh lebih mudah untuk dimanfaatkan kembali pada lokasi penemuan agens hayati tersebut karena dianggap telah adaptif terhadap faktor-faktor yang ada di sekitarnya. Sehingga pengendalian serangan OPT di lapangan akan lebih efektif jika dibandingkan dengan isolat yang bersumber dari daerah lain.

 

Kegiatan eksplorasi ini dibagi menjadi 4 (empat) tim yang melibatkan Penanggungjawab LPHP Wilayah I di Salugatta, Penanggungjawab LPHP Wilayah II di Rea Timur dan Penanggungjawab LAH Wilayah III di Mamasa serta melibatkan Koordinator POPT, POPT Kecamatan dan PPL setempat sehingga terjadi sinergitas dalam melaksanakan proses pencarian calon agens hayati.

 

Beberapa hasil telah diperoleh di lapangan oleh tim eksplorasi agens hayati, yakni di Kecamatan Pangale Kabupaten Mamuju Tengah, ditemukan walang sangit yang diselimuti jamur berwarna putih. Kemudian di Kecamatan Malunda Kabupaten Majene ditemukan pupa ulat grayak yang diselimuti jamur berwarna hijau dan lebah diselimuti jamur berwarna putih. Sedangkan di Kabupaten Polewali Mandar ditemukan empat serangga yaitu kepik biji, walang sangit, dan wereng batang cokelat yang diselimuti jamur berwarna putih serta penggerek batang yang diselimuti jamur berwarna hijau pucat. Dan untuk Kabupaten Mamasa ditemukan tiga kumbang dan satu wereng cokelat di Kelurahan Minake serta tiga ulat grayak di Desa Lambanan.

 

Semua serangga atau hama yang ditemukan di lapangan diduga terinfeksi oleh cendawan entomopatogen. Namun untuk memastikan apakah benar-benar terinfeksi oleh cendawan entomopatogen (agens hayati) atau tidak, maka sampel tersebut dibawa ke LAH UPTD BPTPH untuk dilakukan tindak lanjut.

 

Selain serangga atau hama yang ditemukan terinfeksi oleh cendawan, tim eksplorasi juga mengambil beberapa sampel tanah dan akar di sekitar tanaman sehat, sampel tanaman sehat di antara tanaman sakit, serta beberapa sampel tanaman yang terserang hama maupun penyakit untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut di Laboratorium.

 

Kepala Dinas TPHP Sulbar, Syamsul Ma’rif juga menyampaikan bahwa eksplorasi agens hayati diupayakan terus dilakukan agar LAH UPTD BPTPH dapat mengembangkan hingga memasyarakatkan berbagai macam agens hayati di tingkat petani sebagai pengendalian alami. 

 

“Dengan begitu, suatu saat petani kita tidak bergantung lagi dengan penggunaan pestisida kimia secara berlebihan,” kata Syamsul Ma’rif.

 

Penulis : Dinas TPHP Sulbar

Editor : humassulbar

Read 511 times
(0 votes)