26 Jun 2025

Gerdal OPT Tikus: Upaya Kolaboratif untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan di Sulbar

 

Polman - Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melalui UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) melaksanakan kegiatan Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (Gerdal OPT) Tikus pada tanaman padi di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) sejak tanggal 12 - 23 Juni 2025.

 

Pelaksanaan Gerdal OPT ini merupakan salah satu bentuk nyata komitmen Pemprov Sulbar dalam meningkatkan ketahanan pangan melalui penguatan sektor petanian untuk mewujudkan visi Sulbar Maju dan Sejahtera, yang digagas oleh Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga (SDK-JSM). 

 

Pelaksanaan Gerdal ini berlangsung di tujuh kecamatan, yaitu Kecamatan Luyo, Binuang, Matakali, Tapango, Campalagian, Mapilli, dan Wonomulyo, dengan waktu yang berbeda melibatkan seluruh stakeholder terkait, yakni Penanggungjawab LPHP Rea Timur Yonatan, Koordinator POPT Polman Masdin, POPT, PPL setempat dan anggota kelompok tani (Poktan). 

 

Koordinator POPT Polman, Masdin mengatakan bahwa Gerdal ini dilaksanakan di waktu pra tanam atau sebelum melakukan pertanaman di beberapa kelompok tani, seperti Poktan Hari Cemerlang di Desa Tapango Kecamatan Tapango, Poktan Lambasaile Desa Rea Kecamatan Binuang, Poktan Damai 2 Desa Tonrolima Kecamatan Matakali. 

 

"Sedangkan, pada pertanaman yang sudah ada, Gerdal ini dilaksanakan di Poktan Tu’bu Desa Katumbangan Kecamatan Campalagian, Poktan Harapan Mulyo Desa Bumiayu Kecamatan Wonomulyo dan Poktan Elopuang Desa Mapilli Kecamatan Mapilli," kata Masdin.

 

Ia menambahkan, kegiatan pengendalian pra tanam dilakukan karena di sekitar area calon lahan pertanaman terdapat lubang aktif yang merupakan sarang atau tempat tinggal tikus. 

 

"Pengendalian pra tanam ini bertujuan untuk menekan populasi awal yang potensinya akan terus meningkat apabila tidak segera dilakukan pengendalian," ucapnya.

 

Yonatan, selaku Penanggungjawab LPHP Rea Timur mengatakan bahwa wilayah Gerdal pra tanam dilaksanakan pada wilayah daerah Endemis serangan OPT Tikus dan sudah tanam Kecamatan Luyo seluas 30 Ha, Kecamatan Wonomulyo 40 Ha, Kecamatan Mapilli 25 Ha. Luas serangan OPT mencapai 35 Ha dengan umur tanaman terserang 15 - 55 HST dan luasa lahan yang dikendalikan sekitar 95 Ha. 

 

"Penyebab OPT menyerang tanaman padi karena pada bulan Juni ini adalah puncak populasi tikus sehingga terjadi kerusakan serangan pada tanaman padi," kata Yonatan.

 

Upaya pengendalian OPT Tikus, yaitu dengan melakukan gropyokan (pembersihan lahan dengan membakar sisa-sia tanaman), pengemposan belerang dimana ini merupakan metode pengendalian hama tikus dengan membakar belerang untuk menghasilkan asap beracun yang kemudian dimasukkan ke dalam lubang aktif tikus dan diharapkan dapat membunuh tikus yang berada di dalam lubang. Selain itu, juga digunakan racun umpan rodentisida petrokum yang dikenal mampu membuat tikus mati kering dan tidak menimbulkan bau yang menyegat setelah tikus mati serta pemasangan jaring untuk menghalangi tikus masuk atau keluar dari area tertentu, sehingga mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh hama tikus.

 

Kepala UPTD BPTPH, Hasdiq Ramadhan mengatakan, luas serangan OPT tikus menjadi perhatian khusus bagi seluruh stakeholder terkait, dikarenakan hama tikus merupakan salah satu hama utama pada tanaman pangan khususnya padi dan mengupayakan, agar kegiatan Gerdal swadaya ini tetap dilaksanakan pada daerah endemis serangan tikus dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait.

 

"Kiranya petugas POPT perlu untuk memonitoring areal pertanaman minimal seminggu setelah dilaksanakan Gerdal untuk memastikan efektifitas dari penggunaan bahan pengendali yang telah diaplikasikan. Dan kiranya Gerdal OPT swadaya ini menjadi upaya kita bersama dalam menekan perkembangan populasi tikus sehingga dapat mencegah kehilangan hasil/penurunan produksi akibat OPT," harapnya.

 

Sementara itu, Kepala Dinas TPHP Sulbar, Syamsul Ma’rif memberi arahan melalui Kepala UPTD BPTPH agar koordinator dan POPT setempat terus memantau pertanaman yang telah dikendalikan dan segera melaporkan pertanaman yang telah pulih.

 

“Hasil yang diharapkan dari kegiatan Gerdal swadaya ini adalah berkurangnya populasi hama khususnya tikus yang merupakan hama utama padi. Dengan begitu hasil pertanian kita mampu berproduksi secara maksimal,” ujar Syamsul Ma’rif. 

 

Naskah : Dinas TPHP Sulbar

Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar

Read 99 times
(0 votes)
  1. Popular
  2. Recent
  3. Comments