Print this page
06 Okt 2025

Dari Dialog ke Aksi, Gerakan Sulbar Mandarras Diperkuat di Festival Literasi Majene

 

Majene – Salah satu program Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, untuk memajukan daerah melalui 'Gerakan Sulbar Mandarras' menemukan momentumnya dalam gelaran Festival Literasi Assamalewuang. Gagasan strategis ini didiskusikan secara mendalam bersama para pegiat literasi, praktisi, dan budayawan dalam Dialog Literasi bertajuk "Literasi dari Mandar ke Indonesia".

 

Festival yang digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Majene ini secara resmi dibuka oleh Bupati Majene, Andi Achmad Sukri, didampingi Wakil Bupati Andi Rita Mariani, di Boyang Assamalewuang, Sabtu 4 Oktober 2025.

 

Dialog Literasi menghadirkan narasumber berkaliber untuk menyinergikan pemikiran, di antaranya:

* Kang Maman Suherman (Jurnalis, Penulis, dan Penggiat Literasi Nasional)

* Prof. Dr. Farida Aryani, M.Pd. (Guru Besar UNM, Pakar Psikologi Pendidikan)

* Opi Muis Mandra (Budayawan)

* Mustari Mula, S.Sos., M.A.P. (Kepala Dinas Perpusip Daerah Sulbar)

 

Dialog tersebut dinilai sangat produktif. Mustari Mula, Kepala Dinas Perpusip Sulbar, mengungkapkan bahwa diskusi memberikan banyak masukan berharga untuk penyempurnaan Gerakan Sulbar Mandarras.

 

"Mulai dari diksi dan regulasi, hingga rencana aksi, model kolaborasi, serta metode monitoring dan evaluasi program, semua mendapat kontribusi positif dari para peserta dialog," ujar Mustari.

 

Semangat untuk melampaui wacana dan segera bertindak menjadi pesan kunci yang mengemuka. Kang Maman Suherman, tokoh literasi nasional, dalam pernyataannya yang inspiratif menekankan, “Gerakan Literasi itu bukan hanya sebatas diksi, narasi, dan regulasi. Yang paling penting adalah aksi.” Pernyataan ini menjadi penegas bahwa keberhasilan gerakan akan diukur dari implementasi nyata di lapangan.

 

Festival Literasi Assamalewuang tidak hanya berisi dialog, tetapi juga diisi dengan sejumlah kegiatan lain seperti Anugerah Literasi bagi para pemerhati dan penggiat, Jalan Santai, serta Bazar dan Pameran UMKM. Ragam acara ini merupakan bagian dari Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, yang menegaskan peran perpustakaan sebagai pusat kegiatan komunitas dan penggerak ekonomi.

 

Melalui festival ini, Gerakan Sulbar Mandarras tidak hanya menggema, tetapi mulai dirajut menjadi sebuah aksi kolektif untuk memajukan tanah Mandar dan Sulawesi Barat secara keseluruhan. (Rls)

Read 46 times
(0 votes)