MAMUJU -- Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar mengikuti Rapat Paripurna DPRD Sulbar penandatanganan kesepakatan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD 2024 dan perubahan Perda perubahan perangkat daerah di Ruang Paripurna DPRD Sulbar, Selasa, 29 Agustus 2023. Rapat Paripurna tersebut dipimpin Ketua DPRD Sulbar Sitti Suraidah Suhardi didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar Muhammad Idris, diikuti seluruh kepala OPD dan anggota DPRD Sulbar Ketua DPRD Sulbar, Sitti Suraidah Suhardi mengatakan , seluruh proses telah melalui tahapan yang cukup panjang, namun berkat kerja keras seluruh pihak sehingga pembahasan dapat diselesaikan. "Hal ini tentu akan menjadi pembahasan selanjutnya bagi DPRD, kita berharap semua OPD pada saat pembahasan tidak ada yang keluar daerah,"kata Suraidah. Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar, Muhammad Idris mengaku bersyukur karena dapat mengikuti rapat paripurna terkait KUA PPAS 2024 dan peraturan daerah tentang perubahan kedua atas perda nomor 6 tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah Sulbar. "Terimakasih atas seluruh proses yang telah dilakukan oleh ketua dan anggota DPRD, berusaha menyempurnakan prosedur dan kualitas pembahasan KUA PPAS 2024," kata Idris. Hal ini merupakan hasil dari sinergitas sekaligus menunjukkan bahwa fungsi legislatif dan eksekutif telah berjalan harmonis. Sesuai arahan kebijakan pada RPD 2023 -2026 maka tema pembangunan 2024 diarahkan pada peningkatan ekonomi iklusif. Dengan harapan target pembangunan dapat dicapai. Target pertumbuhan ekonomi di angka 5,1 persen sudah kita lampaui Juli 2023 6,42 lebih tinggi dari Nasional. Kemiskinan turun menjadi 20,25 persen, tahun lalu kit masih diangka 11 persen. IPM sebesar 69,36 persen sedikit lagi sampai 70 persen ini sudah mendekati nasional,Pengangguran terbuka 1,78 persen Indeks gini ratio 0,346 masih tinggi. Selain itu , Pemprov bersama DPRD Sulbar juga menyepakati Nota kesepahaman bersama KUA PPAS merupakan pedoman dan landasan dalam melakukan penyesuaian nota keuangan APBD 2024. "Untuk itu OPD akan segera menyusun rencana kerja dan RKA setalah pendatang ini. Kemudian…
MAJENE, - Pemerintah Provinsi Sulbar mulai merancang sekolah berbasis Boarding School yang ditempatkan di LPMP Kabupaten Majene yang ditempatkan di SMA Negeri 3 Majene. Itu setelah pemprov melalui Dinas Pendidikan Provinsi Sulbar menggelar rapat koordinasi bersama, yang dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar Muhammad Idris. Kesempatan itu Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar Muhammad Idris mengatakan Boarding School yang digagas merupakan yang pertama di Sulbar. "Ini merupakan impian kami sudah lama sekali, paling tidak ada prototipe sekolah dengan berbasis Boarding School. Saya berharap SMA Negeri 3 dapat mewujudkan itu," kata Idris. Meskipun terbilang baru, namun Idris menekankan agar bagaimana Boarding School yang ada dapat dipush agar bisa bergerak cepat dan bisa berfungsi dengan baik. Saat ini Ia mengatakan, siswa tidak perlu lagi harus menghabiskan biaya untuk keluar di sekolah swasta. Sehingga Ia meminta tim pengelola dan pendamping Boarding School agar mempersiapkan Boarding School yang terbaik di Sulawesi Barat, dengan memperhatikan kenyamanan dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang baik. "Kehadiran saya juga sekaligus untuk memastikan bahwa Boarding School ini berjalan dengan baik, karena target kita melahirkan siswa yang berprestasi," ucap Idris. Boarding School sebagai sarana pembentukan karakter pada dasarnya dalam berbagai tingkatannya mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam sistem pendidikan nasional sehingga perlu diperhatikan setiap standar perencanaannya termasuk melakukan pengawasan dengan baik bagi siswa yang menetap di Asrama. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulbar Mithhar berharap sekolah Bording School dapat terlaksana dengan baik. Tujuan Boarding School digagas agar siswa dapat lebih berprestasi lagi. "Kita berharap ini dapat terlaksana dengan baik dengan dukungan dari SMAN 3 Majene. Kita bersyukur dengan adanya ini, mari kita sambut ini sebagai bagian melahirkan sekolah yang berkualitas," kata Mithhar. (rls)
Mamuju,-- PJ Gubernur Sulbar Prof.Zudan Arif Fakrulloh meminta maaf apabila ada masyarakat yang kurang berkenan karena menjadikan materi 'filosofi burung' dalam sesi acara Coffee morning DPRD Sulbar. Permohonan maaf ini ditujukan kepada masyarakat Sulbar. Prof.Zudan juga berterima kasih serta mengapresiasi atas langkah Diskominfoperss Sulbar dalam mengambil langkah konstruktif untuk menjelaskan kepada masyarakat. Sestama BNPP ini menjelaskan tidak bermaksud membuat materi yang mengandung unsur yang bisa dipersepsikan pornografi seperti yang anggap pihak di luar dari forum saat materi itu disampaikan.Sebaliknya ia hanya ingin membangun chemistry antara DPRD dan Pemprov Sulbar sebagai satu kesatuan dalam pemerintahan dan menginginkan daerah Sulbar ini bersatu, bersama-sama, dan lebih bersatu padu menjalankan pembangunan. "Itu bagian dari saya untuk kita saja, ini materi untuk internal saja dalam rangka memotivasi dan memberikan apresiasi seluruh kepala OPD. Untuk itu saya juga minta maaf apabila dianggap kurang pantas dan kurang baik untuk di wilayah Sulbar" disampaikan melalui Apel apel virtual , Senin, 28 Agustus yang diikuti oleh Sekprov Sulbar, para Asisten, Staf Ahli, kepala perangkat daerah,kepala sekolah SMA, SMK, SLB dan jajaran, para kepala puskesmas dan para ASN lingkup Pemprov Sulbar. Dia menjelaskan, materi yang disampaikan sudah banyak menjadi materi pembelajaran di luar di berbagai daerah dan tidak menjadi persoalan dan di media sosial sudah menjadi bagian yang umum. "Namun sekali lagi kalau apa yang saya sampaikan kurang pantas saya mohon maaf," pungkasnya. Ketua FKUB Sulbar, Sahabuddin Kasim menilai sikap yang ditunjukkan PJ Gubernur Sulbar suatu hal positif. Menurutnya, dengan cara meminta maaf itu bisa meredam permasalahan di masyarakat. Dijelaskan, permintaan maaf gubernur Sulbar mesti dimaknai sebagai sikap seorang pemimpin yang menginginkan daerahnya maju, salah satunya diukur dengan sikap mendengar permintaan rakyat. "Ini contoh yang positif. Pemimpin yang mau mendengarkan rakyatnya itu artinya pak gubernur mau melihat masyarakat Sulbar maju. Perlu saling mendengar dan memberikan perhatian," ujar Sahabuddin. Hal serupa…
MAMUJU, Provinsi Sulawesi Barat kini menjadi provinsi teraktif menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi) se Indonesia dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Menurut Yanto Samadikun Pembina Kearsipan Sulawesi Barat dari Arsip Nasional menyatakan bahwa sejak pemerintah provinsi Sulawesi Barat menerapkan Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi), seluruh program dan kegiatan harus termonitor dalam sistem aplikasi Srikandi, hasilnya Provinsi Sulbar masuk 10 besar daerah teraktif menggunakan Aplikasi Srikandi. Dan saat sini Sulbar menjadi yang terbaik penerapan Srikandi di Indonesia Wilayah Tengah dan Timur Pengaplikasian aplikasi tersebut mulai digalakkan di awal bertugasnya Prof.Zudan Arif Fakrulloh sebagai PJ Gubernur Sulbar pada Mei 2023. Di Hari pertama di Sulbar ia langsung tancap gas dengan melakukan reformasi birokrasi, saatnya sistem pemerintahan bertransformasi digital dengan menerapkan Tanda Tangan Elektronik melalui aplikasi Srikandi. Hanya dua Minggu, seluruh OPD menyambut baik arahan PJ Gubernur. Prof. Zudan Arif Fakrulloh mengapresiasi langkah cepat OPD dalam mewujudkan reformasi sistem birokrasi di lingkup Pemprov Sulbar. Menurutnya, dengan penerapan TTE ini maka segala urusan administrasi dapat diproses lebih cepat. "Dinas luar maupun dalam perjalanan dinas bukan lagi menjadi hambatan. Selain itu, penerapan TTE ini akan lebih hemat sebab semua arsip disimpan secara digital," kata Zudan. Melalui aplikasi itu juga diharapkan mewujudkan birokrasi yang gesit dan responsif. Setiap ASN harus mampu menjadi solusi atas setiap permasalahan. Kepala Dinas Kominfo Sulbar Mustari Mula mengatakan bersyukur dengan pencapaian tersebut, itu juga berkat dukungan seluruh OPD lingkup Pemprov Sulbar. "Pasca diberlakukan Srikandi, Pak Pj Gubernur menginstruksikan dalam waktu dua minggu semua opd sudah menggunakan Srikandi dan hasilnya Sulbar sekarang 10 besar ter aktif Srikandi,"kata Mustari Mula. Menurutnya, terobosan yang dilakukan pak Pj Gubernur dalam gal tata kelola pemerintahan dengan melakukan percepatan transformasi digital merupakan upaya serius pemerintah untuk mendorong seluruh OPD agar aktif memanfaatkan ruang digital yang ada. "Kita sudah menambah benefit internet dari…
Mamuju-- Inflasi Sulbar terus menunjukkan tren positif. Per Juli Juli -0.04 persen (mtm) atau 1.34 persen (yoy), dibawah nasional 3,08 persen (yoy). Kini Sulbar inflasi terendah kedua di Indonesia. Data BPS enam bulan terakhir tahun 2023, inflasi Sulbar dibawah Inflasi nasional. Pada Januari di angka 4,26 persen (yoy), Februari 4.54 yoy, Maret 3.89 yoy, April 2.96 yoy, Mei 2.27 yoy, Juni 0.70 2.28 yoy dan terakhir Juli 1.34 yoy. PJ Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, capaian itu berkat Kebersamaan forkopimda dan kabupaten dalam melakukan penguatan-pengauatan untuk mengendalikan inflasi. Menurut Prof Zudan, soal inflasi Sulbar sendiri masih diposisi aman, namun perlu untuk tetap mengantisipasi berbagai pemicu terjadinya inflasi di daerah. "Kuncinya jaga stabilitas harga dan pasokan ada. Belanja harus hemat, jangan boros," kata Prof. Zudan. Sestama BNPP ini juga mengingatkan arahan Mendagri dalam hal mengantisipasi krisis pangan. Sebelumnya pada Monev Terpadu Pengendalian Inflasi oleh tim dari Pusat termasuk Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Ditjen Bina Bangda Kemendagri RI) mengapresiasi langkah yang dilakukan TPID Sulbar. Perwakilan Ditjen Bina Bangda Kemendagri RI, Triyadi berharap Satgas Pangan Daerah tetap membangun kolaborasi yang massif ke pusat, untuk tetap menjaga inflasi sesuai dengan target nasional. "Inflasi ini kerja kita bersama antara pemerintah daerah dan pusat,"tutur Triyadi Ia juga mengapresiasi upaya pengendalian inflasi di Sulbar sebab selain Inflasi yang terus terjaga juga menunjukkan perekonomian yang terus bergerak tumbuh positif. (rls)
MAMUJU–Sebagai Satuan Tugas Penanganan Stunting yang dibentuk oleh Pj. Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Sulbar menyalurkan bantuan pangan berupa beras nutri-zinc dan telur ayam di lokus penanganan stunting di dua kecamatan di Kabupaten Mamuju. Adapun lokus yang dimaksud yaitu Desa Toabo, Desa Papalang dan Desa Bonda Kecamatan Papalang dan di Desa Beru-Beru serta Desa Sondoang Kecamatan Kalukku. Kegiatan itu berlangsung selama dua hari yakni Jumat-Sabtu, 25-26 Agustus 2023. Sebanyak 120 paket beras nutrizinc serta telur ayam akan dibagikan dalam upaya penanganan stunting, yang dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan urgensi wilayah penanganan. Diketahui, dalam Surat Keputusan (SK) Gubernur Sulawesi Barat Nomor 296 Tahun 2023, wilayah penanganan DTPHP meliputi sembilan desa di Kecamatan Papalang dan 10 desa di Kecamatan Kalukku. Dari hasil Survei 2022 Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, Sulbar merupakan provinsi dengan prevalensi balita stunting tertinggi kedua di Indonesia yakni sebesar 35 persen. Kepala DTPHP Muhtar menjelaskan, beras nutri zinc adalah beras yang memiliki kandungan unsur Zn (Zinc) lebih tinggi (± 25 persen) daripada beras dari varietas yang lain. Dilepas pada tahun 2019 dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian No. 168/HK.540/C/01/2019. "Varietas padi nutri-zinc saat ini sedang dikembangkan oleh UPTD Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Polewali Mandar (Polman). Karena kandungan Zn yang tinggi, Nutri Zinc berpotensi mencegah terjadinya stunting,"kata Muhtar Selain itu, Zinc atau seng (zink) adalah mineral yang memiliki peranan sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama di tiga tahun pertama usianya. "Ada beberapa manfaat Zinc diantaranya memperkuat daya tahan tubuh, mengoptimalkan tinggi badan, meningkatkan kecerdasan otak, meningkatkan nafsu makan, mempercepat penyembuhan luka serta meringankan gejala diare,"bebernya Dengan pemberian bantuan beras nutri-zinc dan telur ayam, kata Muhtar, diharapkan mampu memenuhi kebutuhan gizi, sehingga dapat menekan angka stunting di Sulbar sebagai salah satu tugas besar untuk menyelamatkan generasi yang ada di…
Polman, --Pemuda asal Kecamatan Matakali Kabupaten Polman, Muh. Alfahreza mendapat pujian dari Dinas Ketahanan Pangan (Distapan) Sulbar. Usaha Budidaya Jamur Tiram yang ia kelola dan belajar secara otodidak ini bisa dijadikan insiparasi bagi pemuda di Sulbar. Nama usahanya Rumah Jamur Basseang (Rujab). Di RUJAB itulah Kepala Dinas Distapan Sulbar Abdul Waris Bestari melakukan komunikasi langsung dengan pemilik usaha, Muh. Alfahreza sekaligus melihat langsung proses budidaya jamur tiram, Minggu 28 Agustus 2023. Melalui wawancara Kadistapan, Pemuda yang akrab disapa Reza itu menyebut harga pasar untuk jamur tiram saat ini Rp 30 ribu per kilogram. Sementara usaha miliknya bisa memproduksi 10 Kg per hari atau 300 Kg per bulan, bahkan bisa sampai 400 Kg dalam sebulan. Artinya pegusaha budidaya Jamur Tiram ini bisa meraup pendapatan Rp10 Juta lebih dalam per bulannya. Dikatakan juga, pasar tiram RUJAB ini sudah menjangkau beberapa toko lokal di Sulbar. Olehnya, Distapan Sulbar menyambangi RUJAB itu sebagai bentuk dukungan untuk mendorong pengembaangan usaha budidaya Jamur Tiram di Sulbar. "Hari ini kami mengambil sampel disini untuk dilakukan pengujian labortorium," ujar Waris 27 Agustus 2023. Rencananya sampel tersebut akan dikirim ke Depok untuk Uji Lab. Setelah ada hasil uji lab akan diteliti lebih lanjut kemudian hasil akshirnya menerbitkan sertifikasi guna memastikan serta sebagai penjamin produk jamur tiram tersebut layak dikonsumsi. Pj Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakrulloh mengapresiasi langkah yang dilakukan Distapan Sulbar dalam memfasilitasi pelaku usaha dalam mengembangkan usaha. Menurutnya dengan sertifikasi tersebut bisa mengangkat nilai produk tersebut dan akses pemasaran yang lebih luas. Sebelumnya Sekprov Sulbar Muhammad Idris juga menekankan pentingnya memberi perhatian terhadap legalitas produk UMKM di Sulbar. "Sulbar sudah harus mulai memperhatikan produk yang dihasilkan oleh warganya untuk didaftar dalam properti yang menjadi kekayaannya intelektual dari masakan, lagu, produk UMKM, itu harus kita kapitalisasi, tidak boleh kita biarkan warga berkreasi ,tetapi tidak di hargai," kata Idris.…
Palembang — Kontingen Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) Sulawesi Barat tiba di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Sabtu Sore (26/8/23). Kedatangan kontingen Sulbar di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Kota Palembang ini disambut hangat oleh tuan rumah atau tim panitia POPNAS. Penyambutan ini ditandai dengan pemakaian Tanjak dan Songket atau Syal yang merupakan kain khas Kota Palembang oleh panitia kepada Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sulawesi Barat, Safaruddin Sanusi DM. “Alhamdulillah, kita sangat bersyukur bisa tiba di Kota Palembang untuk mengikuti Popnas 2023 ini. Dan tadi kita disambut dengan sangat baik oleh tuan tumah. Kita juga dilayani dengan baik,” ucap Kepala Dispora Sulbar, Safaruddin Sanusi. Safaruddin berharap, kontingen asal Sulbar dapat mempersembahkan permainan terbaik dan pulang membawa kado bagi Provinsi ke 33 di Indonesia ini. “Kita juga meminta doa dari warga Sulbar untuk anak-anak kita yang akan berlaga di Kota Palembang ini. Semoga semuanya sehat, dan bisa membawa nama baik Sulawesi Barat,” harap mantan Kadis Kominfo Sulbar ini. Safaruddin menyebut, sebanyak 9 cabang olahraga yang diikuti kontingen Sulbar dengan jumlah 51 atlet yang akan berkompetisi bersama 38 Provinsi di Indonesia. “Meskipun di tengah keterbatasan, tetapi sekali lagi kita berharap ada perolehan emas yang kita bawa ke Sulbar. Misalnya dayung, takraw dan karate yang sebelumnya memang pernah mendapat prestasi. Karena itu, kita berharap tahun ini dapat kembali menorehkan prestasi yang sama,” tutupnya. Sebelumnya, Pj Gubernur Sulbar, Prof Zudan Arif Fakrulloh saat melepas kontingen POPNAS Sulbar, mengaku berbahagia melihat para atlet muda Sulbar. Sembilan cabor yang diikuti atlet Sulbar pada Popnas tahun ini, harus disyukuri lantaran tidak semua bisa menjadi bagian dari tim Sulbar. "Ini harus disyukuri dengan tingkat kesyukuran yang tinggi, dengan memberikan tehnik terbaik dalam bertanding," kata Zudan. Tak lupa, Prof Zudan juga memberikan semangat kepada para atlet muda Sulbar. Menurutnya, puncak dari olahraga adalah menjaga sportifitas dan…
Mamuju, --Penyaluran Cadangan Pangan di enam kabupaten di Sulbar untuk alokasi Maret, April, Mei terealisasi dengan baik. Bahkan lebih awal dituntaskan dari daerah lain. Untuk itu, sebuah apresiasi dari Perum Bulog Kanwil Sulbar dan Sulsel atas fasilitasi Pemprov Sulbar melalui Dinas Ketahanan Pangan dalam mengawal penyaluran bantuan pangan di enam kabupaten di Sulbar. Pj. Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan, sebagaimana laporan dari Perum Bulog Kanwil Sulsel dan Sulbar, Bantuan Pangan CBP 2023 tersalur 3.676 740 kg kepada 122.558 Penerima Bantuan Pangan (PBP). Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah untuk Bantuan Pangan 2023 Tahap III itu disalurkan sejak Maret, dan tuntas 100 persen sejak pertengahan Juni 2023. Zudan berharap masyarakat bisa menyampaikan keluhan jika terdapat permasalahan terkait bantuan yang telah disalurkan. "Kami juga sampaikan agar masyarakat bisa sampaikan kalau ada belum pas. Sampaikan langsung ke saya atau kadis ketahanan pangan Sulbar, bisa juga melalui kepala desa. Agar masalahnya kita sama-sama selesaikan," Pimpinan Cabang Perum Bulog Mamuju Suwarsi berterima kasih atas dukungan dari Pemprov Sulbar, utamanya perhatian PJ Gubernur melalui Dinas Ketapan Sulbar dalam memfasilitasi dan terus berkoordinasi untuk mempercepat penyaluran bantuan pangan "Dan kami juga terus melakukan pengecekan memastikan kualitas dan kuantitas sebelum dikeluarkan dari gudang," ungkapnya. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Waris Bestari, salah satu tantangan dalam pengeluaran pangan ini adalah masih banyak daerah pelosok yang sulit diakses. Meski begitu kerja keras bersama Bulog dapat menyalurkan bantuan pangan 100 persen. "Untuk satu keluarga mendapatkan 10 kilogram setiap bulan selama Maret, April, Mei," ujar Waris. Dia pun menjelaskan, penerima bantuan merupakan warga kurang mampu berdasarkan data Kemensos. "Dan kami terus memonitor. Sebagaimana arahan pak gubernur, bantuan beras ini dikawal agar tepat sasaran," ungkapnya. (rls)
Mamuju --Satgas Penanganan 4+1 masalah Sulbar berhasil menekan stunting 1.054 anak. Hal ini tidak lepas dari kerja kolaboratif antar OPD. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sulbar Indahwati Nursyamsi mengatakan, dengan terbentuknya Satgas Penanganan 4+1 , termasuk masalah stunting mampu menggerakkan semua OPD Pemprov dan Kabupaten bekerjasama mengintervensi stunting. "Jadi stunting ini tidak lagi hanya tangungjawab Dinkes, semua OPD bergerak bersama-sama," ujar Indahwati, Kamis , 24 Agustus 2023. Indahwati menguraikan dari angka stunting yang menjadi target sasaran satgas adalah 16.377. Hingga minggu II Agustus 2023, Satgas telah mengintervensi 9.085 anak stunting. "Jadi semua OPD bergerak di setiap kecamatan dan berkoordinasi dengan Dinkes," kata Indahwati. Indahwati menjelaskan, untuk mengukur keberhasilan penanganan stunting itu memerlukan waktu hingga enam bulan. Tetapi tidak menutup kemungkinan pada tiga bula pertama juga sudah dapat dilihat beberapa anak sudah keluar dari stunting. Untuk tiga bulan pertama, dari intervensi 9.085 anak, terdapat 1.054 anak keluar dari stunting. Selain itu kelihatan pula kasus anak yang mengalami infeksi stunting yang membuat anak tersebut tidak mengalami perubahan. "1.054 anak ini sudah membaik, atau keluar dari stunting, tetapi ada juga yang stunting rujukan karena penyakit infeksi stunting, ada 22 anak, ini kami terus lakukan pendampingan," kata Indah. Sementara beberapa anak yan sudah diintrvensi masih menunggu perkembangan. Diharapkan satgas tetap konsisten dengan aksi yang dilakukan dengan begitu Sulbar optimis bisa keluar dari stunting tertinggi ke dua di Indonesia. Pj Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakrulloh berterima kasih atas kerja keras Satgas Penaganan 4+1. Ia berharap aksi yang dilakukan disetiap kecamatan terus diptimalkan. Ia pun terus mengingatkan pentingnya plan do cek agar intervensi yang dilakukan tepat sasaran dan berdampak langsung ke masyarakat. "Kita harus berkerja sama dalam menangani permasalahan. Lakukan komunikasi intensif dan perkuat kerbesamaan mengecek setiap Minggu sejauh mana intervensi yang dilakukan," kata Zudan," tutup Zudan. (rls)