humassulbar

humassulbar

Mamuju – Monitoring dan evaluasi (monev) terhadap pembangunan sarana dan prasarana Pusat Data dan Informasi Operasional (Pusdalops) Daerah Paket 5 di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) berlangsung Senin 16 Desember 2024. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim Monev Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia (BNPB RI). Tim Monev yang hadir dalam kegiatan ini terdiri dari perwakilan Inspektorat, Biro Umum, Biro Perencanaan BNPB RI, Bappenas, serta tenaga ahli yang terlibat dalam proyek tersebut. Kehadiran tim ini menjadi bagian dari upaya untuk memastikan bahwa pembangunan sarana dan prasarana Pusdalops Daerah dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Sebagai informasi, pembangunan sarana dan prasarana Pusdalops di Sulbar berlokasi di Belakang Kantor BPBD Sulbar. Monev ini diterima oleh Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Sulbar, Inaldy L.S Si'lang. Dalam kesempatan itu, Ia memberikan penjelasan terkait perkembangan pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana Pusdalops. Inaldy L.S Si'lang menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak dalam mewujudkan pembangunan Gedung Pusdalops yang representatif, efektif dan efisien. Pembangunan Pusdalops Daerah Paket 5 merupakan bagian dari upaya memperkuat kapasitas dan kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi bencana. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur dan sarana penanggulangan bencana yang lebih efisien. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah menyambut baik kegiatan monev pembangunan sarana dan prasarana Pusat Pusdalops yang dilakukan oleh BNPB. "Kedatangan Tim Monev dari BNPB. Pembangunan Pusdalops ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat sistem penanggulangan bencana di Sulbar," kata Yasir Fattah. Menurutnya, pembangunan Pusdalops yang didanai melalui Proyek Prakarsa Ketangguhan Bencana Indonesia (IDRIP) tersebut akan sangat membantu BPBD Sulbar dalam meningkatkan kualitas pelayanan penanggulangan bencana. "Dengan adanya Pusdalops yang memadai, kemampuan daerah dalam menghadapi bencana dapat meningkat, serta respons terhadap bencana dapat dilakukan dengan lebih cepat dan tepat," ujarnya. Penulis : BPBD Sulbar Editor : humassulbar

MAMUJU --Penjabat Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin bersama Forkopimda Sulbar melakukan peninjauan harga kebutuhan pokok di sejumlah titik di Mamuju, Senin (16/12/2024). Titik pertama operasi pasar di Pasar Lama Mamuju, Kepala BPS Sulbar Tina Wahyufitri turut hadir menyampaikan, pemantauan diperlukan untuk mengecek perkembangan harga dan ketersediaan pasokan bahan kebutuhan warga. Hal ini penting dilakukan, apalagi memasuki Natal dan Tahun Baru. "Saya diundang untuk memantau, ini penting mengingat akan memasuki natal tahun baru, dan tugas saya menginformasikan ke gubernur mengenai komoditi yang banyak dibeli masyarakat," ungkapnya. Tugas BPS menginformasikan ke Gubernur komoditi yang banyak dibeli, khususnya yang harganya tinggi dan inilah yang dipantau," kata Tina. Adapun harga komoditi yang mengalami kenaikan berdasarkan survei BPS adalah Ikan layang, cabai, tomat. Tina menyarankan, pentingnya pelaporan data perkembangan harga setiap saat dilaporkan kepada PJ Gubernur sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan kedepan. Tina mengatakan, Pihaknya siap berkolaborasi dan memberikan pendampingan kepada dinas Pemda untuk melakukan analisis terkait perkembangan harga komoditi. (Rls)

MATENG - Penjabat Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin hadiri peringatan hari ulang tahun Mamuju Tengah ke-12, Sabtu 14 Desember 2024. Di hari ulang tahun ke 12 kabupaten Mamuju Tengah, Pj Gubernur Sulbar menyampaikan bahwa empat dan lima tahun ke depan terdapat sedikitnya Rp 10 Triliun penghasilan petani Sulbar dari budidaya Durian Musangking. Karena mulai tahun depan sebanyak 500 ribu bibit tahun bibit durian musangking akan dibagikan kepada masyarakat. Angka 10 triliun tersebut merupakan angka terendah jika dikalikan antara nilai jual satu buah durian musangking dengan jumlah bibit yang akan dibagi secara gratis kepada warga Sulbar. "Apalagi Mateng sebagai kawasan perkebunan dan memiliki potensi alam yang luar biasa. Kita Sulbar tak usah muluk muluk bermimpi dan berkhayal jauh. Cukup menanfaatkan potensi alam kita. Salah satunya adalah potensi perkebunan hortikultura dengan ukuran tanah yang sangat subur dibanding daerah lain" tandas Bahtiar. Sehingga, di hadapan para kades, camat, tokoh masyarakat dan OPD Mateng Pj Bahtiar mengungkapkan kedepan Budong-Budong akan disiapkan menjadi kawasan industri. "Kita sudah usulkan Budong-budong menjadi pusat kawasan industri yang terintegrasi dengan pelabuhan. Karena tidak mungkin produksi banyak kalau bahan mentahnya dibawa keluar," ungkapnya. Potensi ikan melimpah, buah-buahan dan komoditi lainnya bisa menopang pendapatan asli daerah kedepan. "Lebih bersyukur lagi kedepan kalau bisa dikembangan sebagai kawasan pusat perekonomian. Karena pasti menarik investasi masuk," bebernya. Inilah yang harus diperjuangkan kedepan dengan potensi alam luar biasa, potensi industri perikanan juga sangat besar sekali. "Ditambah lagi potensi peternakan di Mateng sangat luar biasa, dibawah pohon sawit bisa beternak sapi, kambing, hingga ternak lainnya," ujarnya. Selain itu, perkebunan Mateng menjadi primadona Sulbar yang harus terus dikembangkan. Bisa menjadi komoditi tambahan seperti durian musangking, pisang cavendish dan buah-buahan lainnya. "Saya tahu di sini juga cocok buah nenas, makanya kedepan ini harus menjadi perhatian. Kalau perlu bisa pergi melihat yang sudah saya kerjakan di Sulsel dan bisa dikembangkan…

MAMUJU -- Pemprov Sulawesi Barat tidak hanya menyiapkan swasembada pangan pada bidang pertanian namun melalui Pj Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin, daerah tersebut tengah mempersiapkan ketahanan pangan pada bidang perikanan. Salah satunya melalui program membagikan secara gratis bibit ikan nila kepada warga Sulbar. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Prov Sulbar A.Suyuti Marzuki mengungkapkan bahwa sejak Pj Bahtiar memprogramkan pembagian bibit nila, pihaknya telah menyebar sebanyak 1,5 juta bibit nila kepada warga dan kelompok tani. "Ini kan respon cepat Pj Bahtiar Baharuddin dalam mendukung program astacita presiden Prabowo - Gibran dalam mendorong kemandirian pangan melalui ekonomo biru" ungkap A.Suyuti, Sabtu , 14 Desember 2024 Peluang Sulbar untuk menerapkan konsep ekonomi biru dalam bidang ketahanan pangan memang berdasar. Pasalnya provinsi yang telah berusia 20 tahun tersebut memiliki potensi besar untuk pengembangan budi daya dalam bidang kelautan dan perikanan. Hal tersebut ditopang oleh kondisi alam dan wilayah laut yang sangat luas dengan panjang garis pantai mencapai 750 kilometer memiliki potensi kelautan yang sangat luar biasa. Selain itu memiliki sungai dan daratan yang menjanjikan untuk usaha budidaya ikan. Menurut Suyuti, dalam menyiapkan tingginya permintaan bibit nila dari warga maka saat ini DKP telah membentuk 100 titik Unit Pembenihan Rakyat (UPR) yang tersebar di berbagai daera "hal ini untuk memudahkan warga mengambil bibit nila" tandasnya. Sebab kata, mantan staf ahli Kementerian Kelautan dan Perikanan RI tersebut, pihaknya kesulitan menghadapi permintaan dari warga untuk pengadaam bibit nila. "sejak Pemprov Sulbar mencanangkan pembagian bibit nila gratis staf kami melayani permintaan hingga dinihari" ungkapnya. Menurutnya ini kali pertama program pembagian nila gratis dari pemprov kepada warga sehingga semula warga yang kurang yakin akhirnya datang bersamaan. "Karena mereka yang sudah dapat lalu bercerita kepada warga lain. Ke tetangga hingga ke kabupaten lain. Ini kami kewalahan hadapi permintaan. Untungnya kami telah melakukan antisipasi sejak awal dengan menyiapkan indukan ikan…

MAMUJU - Penjabat Sekprov Amujib menghadiri seminar kesehatan dalam rangka peringatan hari ulang tahun Dharma Wanita Persatuan (DWP) ke-25, Sabtu 14 Desember 2024. Hadir juga para narasumber yang didatangkan DWP Sulbar dan Pj Ketua DWP Sulbar dr. A. Rianti Amujib serta jajaran pengurus. "Kegiatan hari ini adalah momentum yang baik bagi kita semua, kegiatan silaturahmi seperti ini sangat penting dilakukan di Pemprov Sulbar," kata Amujib. Ia menambahkan seminar kesehatan ini penting sekali, karena yang hadir mengikuti seminar bisa menebar virus-virus positif dilingkungan masing-masing. "Pengetahuan dan pemahaman kesehatan bisa dipraktekan sehari-hari misalnya ada teman kita punya penyakit, tugas kita bisa memberikan masukan dan penguatan kepadanya," tambahnya. Sementara itu, Pj Ketua DWP Sulbar dr. A. Rianti Amujib mengungkapkan bahwa kegiatan ini sebenarnya rangkaian peringatan HUT DWP ke-25. "Kita juga rangkaikan peringatan hari ibu ke-96. Jadi ada beberapa kegiatan yang kita laksanakan," ucap A Rianti. Rencananya, lanjut A Rianti puncak peringatan akan dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 2024 mendatang. "Jadi ada beberapa kegiatan akan dilaksanakan mulai dari pagi sampai sore. Kalau hari ini kita laksanakan seminar kesehatan dengan mengangkat tema mendeteksi dini kanker payu darah," ujarnya. Sebab, penyakit ini cukup banyak di masyarakat Sulbar, namun kurang disadari maupun sosialisasi maka sering dideteksi pada fase lanjut. "Jadi harapan saya ini melalui seminar seluruh pengurus terus aktif mensosialisasikan kepada masyarakat," tandasnya.(rls)

Mateng -- Tahun depan, sejumlah bibit komoditi telah disiapkan Pemprov Sulbar. Ada bibit durian, cabai, nanas, sukun. Bahkan terdapat juga benih ikan untuk budidaya ikan air tawar. Hal ini menjadi komitmen PJ Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin untuk mewujudkan swasembada pangan di Provinsi Sulawesi Barat. Terkait Sukun, Bahtiar menjelaskan, tanaman jenis ini merupakan tanaman endemik Sulawesi sehingga cocok untuk dikembangkan. Olehnya, dihadapan kades, capat, tokoh masyarakat Bahtiar mengajak agar mulai menanam Sukun. "Kalau di laut ada mangrove bisa menurunkan emisi karbon, tanaman hutan yang hebat adalah Sukun," kata PJ Bahtiar. Kata Pj. Bahtiar, Sukun dicari seluruh dunia karena hanya ditemukan di beberapa negara. Afirka Kostarika dan di negara katulistiwa seperti Indonesia. "Ini punya kemampuan survive luar biasa, daun jadi obat, dan buah bagus untuk penjadi pengganti beras," ungkapnya. (Rls)

Mamuju - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) terus memperkuat strategi digitalisasi di bidang kesehatan dengan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Publikasi dan Informasi Kesehatan untuk Publik. Bimtek berlangsung di Aula Kantor Dinkes Sulbar pada Jumat, 13 Desember 2024. Dengan tema "Kuasai Publikasi Digital: Cara Efektif Menyampaikan Informasi Kesehatan untuk Publik", kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam mengelola informasi dan komunikasi kesehatan melalui rilis berita dan media sosial. Bimtek menghadirkan berbagai perwakilan dari sejumlah bidang, seperti Sekretariat, Bidang Kesehatan Masyarakat, Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit, Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan, serta UPTD Laboratorium Kesehatan dan Transfusi Darah. Kadinkes Sulbar, drg. Asran Masdy menekankan pelatihan itu sangat penting untuk mendorong transformasi digital dalam menyampaikan informasi kesehatan kepada masyarakat secara efektif. "Kami berharap kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat kemampuan tim kami untuk menyampaikan pesan kesehatan yang lebih jelas, akurat, dan menarik, sehingga masyarakat semakin sadar akan pentingnya kesehatan," ungkapnya. Dalam bimtek ini, peserta mendapatkan pembekalan dari para narasumber berpengalaman di bidang komunikasi dan kesehatan : - Ma'Ratu Saliha membawakan materi Strategi dan Kerja Media Sosial. - Achmad Ryansah membahas Teknik Memproduksi Konten. - Anno Suparno memberikan panduan tentang Manajemen Humas dan Menulis Rilis Kesehatan. Adapun sesi-sesi ini dirancang untuk memberikan pemahaman praktis dan wawasan strategis guna memaksimalkan penyebaran informasi kesehatan di era digital. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Dinkes Sulbar optimistis bahwa langkah ini akan mendukung peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan penyebaran informasi kesehatan yang efektif kepada masyarakat Sulbar. Penulis : Dinkes Sulbar Editor : humassulbar

Mamuju - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) drg. Asran Masdy, memaparkan capaian kinerja Dinkes dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi IV DPRD Sulbar, Jumat, 13 Desember 2024. Raker yang berlangsung di Ruang Rapat Komisi IV DPRD Sulbar ini diadakan sebagai bagian dari agenda monitoring dan evaluasi program serta kegiatan APBD Tahun Anggaran 2024. Dalam paparannya, drg. Asran Masdy menjelaskan sejumlah capaian strategis yang telah diraih oleh Dinkes, termasuk upaya peningkatan akses layanan kesehatan bagi masyarakat, capaian kematian Ibu dan bayi, kondisi stunting, keberhasilan program imunisasi, dan pengendalian penyakit menular. Asran Masdy juga menyoroti tantangan yang dihadapi, seperti keterbatasan sumber daya manusia kesehatan di wilayah pelosok. “Komitmen kami adalah memberikan layanan kesehatan terbaik untuk masyarakat Sulbar. Dukungan dari DPRD sangat kami harapkan untuk menyukseskan program-program ini,” ujar Asran. Sementara, Ketua Komisi IV DPRD Sulbar, Abdul Rahim menekankan pentingnya evaluasi sebagai langkah untuk memastikan pelaksanaan program berjalan efektif dan efisien. “Melalui evaluasi ini, kami ingin memastikan bahwa setiap program yang dibiayai APBD memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ungkap Rahim. Raker ini dihadiri berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, termasuk dinas lain yang menjadi mitra kerja Komisi IV DPRD Sulbar. Evaluasi ini diharapkan mampu mendorong pelaksanaan program lebih optimal di masa mendatang. Raker berlangsung dengan diskusi aktif dan berakhir dengan penguatan kolaborasi antara OPD dan DPRD demi meningkatkan kualitas pelayanan publik di Sulbar. Penulis : Dinkes Sulbar Editor : humassulbar

MAMUJU -Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat kembali melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Gereja. Kepala Ketahanan Pangan Provinsi Sulbar Waris Bestari mengatakan, gerakan pangan murah di Gereja ini merupakan tindak lanjut dari arahan PJ Gubernur Bahtiar Baharuddin untuk melakukan pelayanan, khusus bagi masyarakat yang akan merayakan hari Natal. "Ini gereja ketiga yang kita kunjungi, dan masyarakat cukup antusias," ucap Waris saat ditemui di lokasi GPM, Gereja Katolik Paroki Santa Maria Jln. Mau Massepe, Mamuju, Minggu (15/12/2024) Tujuan GPM ini sebagai tindak lanjut arahan Kementerian Dalam Negeri dalam melakukan upaya pengendalian inflasi di daerah. "Sehingga melalui GPM kita ingin memberikan kemudahan akses serta harga yang terjangkau oleh masyarakat," kata Waris. Selain itu Distapang juga senantiasa berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Bulog, serta Forkopimda untuk memastikan pasokan aman hingga beberapa bulan kedepan.(rls)

MAMUJU --Penjabat Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin mengapresiasi terselenggaranya Kemilai Batu Ngalo Manakarra. Serta ucapan terima kasih atas partisipasi para kolektor Batu Ngalo dan Benda Pusaka. Untuk itu, pada acara makan malam di Rujab Gubernur Sulbar PJ Bahtiar memberikan penghargaan kepada para Komunitas / Kolektor Batu Ngalo Dan Benda Pusaka Minggu, 15/12/2024 PJ Bahtiar Baharuddin, mengapresiasi atas kekompakan para Pemerhati benda pusaka dan kolektor batu. Mengenai Kolektor Batu Ngalo, Menurut Bahtiar, Batu seperti batu Ngalo memang terlihat hanya biasa saja, namun bisa menjadi identitas Sulbar. "Batu seperti ini di Cina jadi hiasan, pas bunga, sangat mahal disana. Disini dijual ratusan ribu setelah diolah dan menjadi sebuah karya, nilainya menjadi jutaan," kata Bahtiar. Bahtiar melanjutkan, kunjungan ke Sulbar masih sangat kurang sehingga diperlukan sesuatu untuk menarik orang berkunjung ke Sulbar. "Kita harus cari sesuatu Yang menjadi karakter Sulbar," ungkapnya. Untuk itu juga Bahtiar sepakat membuat etalase atau galeri untuk Batu Ngalo dan Benda Pusaka, ditempat di Kantor Gubernur, Matos dan Maleo, serta Bandara agar menjadi referensi bagi setiap pengunjung yang datang ke Sulbar. Perwakilan Kolektor Batu Ngalo Misbahuddin berterima kasih atas dukungan dan pendampingan dari PJ Gubernur Sulbar. Diharapkan pergantian dari pemerintah tidak terputus sehingga batu Ngalo di Sulbar semakin berkembang. "Mudah-mudahan pemerintah terus mendampingi kami. Teman-teman pengrajin batu masih sangat kekurangan, baik dari segi teknis, peralatan," ungkapnya. Senada Komunitas pecinta pusaka, Budianto berterima kasih atas perhatian PJ Bahtiar. Budianto mengharapkan acara acara kebudayaan seperti pameran benda pusaka dapat dilaksanakan secara rutin dan melibatkan lebih banyak lagi pemerhati budaya di Sulbar. "Terima kasih dan kami harap bantuan untuk terus bisa mengembangkan potensi budaya di Sulbar," tandasnya.(rls)