humassulbar

humassulbar

MAMUJU -- Komunitas Kolektor Batu Ngalo dan Benda Pusaka berterima kasih atas perhatian dari PJ Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, telah mengemas sebuah kegiatan Kemilau Batu Ngalo dan Benda Pusaka. Perwakilan Kolektor Batu Ngalo Misbahuddin mengharapkan perhatian dari pemerintah tidak terputus sehingga batu Ngalo di Sulbar semakin berkembang dan mendorong potensi- potensi yang ada di daerah. "Mudah-mudahan pemerintah terus mendampingi kami. Teman-teman pengrajin batu masih sangat kekurangan, baik dari segi teknis, peralatan," ungkapnya. Misbah juga meminta, terbukanya sebuah galeri sebagai tempat pameran. Serta diperlukan perhatian dari pemerintah memberi ruang agar pemerhati Baru Ngalo diutus untuk studi ke Sukabumi. "Karena untuk pengembangan soal batu yang bagus itu di Sukabumi," ucap Misbah. Sementara Komunitas pecinta pusaka, Budianto berterima kasih atas perhatian PJ Bahtiar. Budianto mengharapkan acara acara kebudayaan seperti pameran benda pusaka dapat dilaksanakan secara rutin dan melibatkan lebih banyak lagi pemerhati budaya di Sulbar. "Terima kasih dan kami harap bantuan untuk terus bisa mengembangkan potensi budaya di Sulbar," tandasnya. PJ Gubernur Bahtiar mengapresiasi dan siap mendukung pengembangan baru ngalo dan benda pusaka Sulbar. Menurutnya benda pusaka maupun batu ngalo menjadi identitas Sulbar yang perlu terus dipromosikan. "Saya mendukung untuk buat galeri, buat di tiga titik, Maleo, Matos, Bandara dan Kantor Gubernur. Kita harus sama sama mempromosikan ini," ungkapnya. (Rls)

MAMUJU -- Komunitas Kolektor Batu Ngalo dan Benda Pusaka berterima kasih atas perhatian dari PJ Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, telah mengemas sebuah kegiatan Kelilai Batu Ngalo dan Benda Pusaka. Perwakilan Kolektor Batu Ngalo Misbahuddin mengharapkan perhantian dari pemerintah tidak terputus sehingga batu Ngalo di Sulbar semakin berkembang dan mendorong potensi potensi yang ada di daerah. "Mudah-mudahan pemerintah terus mendampingi kami. Teman-teman pengrajin batu masih sangat kekurangan, baik dari segi teknis, peralatan," ungkapnya. Misbah juga meminta, terbukanya sebuah galeri sebagai tempat pameran. Serta diperlukan perhatian dari pemerintah memberi ruang agar pemerhati Baru Ngalo diutus untuk studi ke Sukabumi. "Karena untuk pengembangan soal batu yang bagus itu di Sukabumi," ucap Misbah. Sementara Komunitas pecinta pusaka, Budianto berterima kasih atas perhatian PJ Bahtiar. Budianto mengharapkan acara acara kebudayaan seperti pameran benda pusaka dapat dilaksanakan secara rutin dan melibatkan lebih banyak lagi pemerhati budaya di Sulbar. "Terima kasih dan kami harap bantuan untuk terus bisa mengembangkan potensi budaya di Sulbar," tandasnya. PJ Gubernur Bahtiar mengapresiasi dan siap mendukung pengembangan baru ngalo dan benda pusaka Sulbar. Menurutnya benda pusaka maupun batu ngalo menjadi identitas Sulbar yang perlu terus dipromosikan. "Saya mendukung untuk buat galeri, buat di tiga titik, Maleo Matos, Bandara dan Kantor Gubernur. Kita harus sama sama mempromosikan ini," ungkapnya. (Rls)

MAMUJU - Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin menghadiri musyawarah provinsi ke-IV Dewan Pengurus Provinsi Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) di Hotel Maleo, Jumat 13 Desember 2024. Ketua Apindo Sulbar, Andri Prayoga Singkarru mengatakan para pengusaha yang tergabung dalam Apindo akan turut andil membantu pemerintah dalam membangun daerah. "Kita akan menjadi salah satu garda terdepan dalam membela perusahaan. Selama ini paradigma bahwa jangan disandingkan pemerintah sangat bahaya, padahal kita harus berani untuk kepentingan bersama," kata Andri. Ia menambahkan, bahwa ini juga menjadi perhatian Presiden RI Prabowo Subianto akan memberikan intensif bagi perusahaan-perusahaan. "Ini bisa meringankan perusahaan dalam menjalankan usaha dan ini untuk kepentingan serta kemajuan negara," tambahnya. Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin mengungkapkan negara maupun daerah maju jika banyak pengusahanya. "Saya amati banyak anak-anak kita mengejar jadi TNI-Polri, hingga ASN. Ini keliru yang harus diperbaiki, harus banyak juga jadi pengusaha," ucap Bahtiar. Selama berada di Sulbar banyak pelajaran dan sumber daya alam yang harus terus dikembangkan. "Kita Punya APBD terkecil hanya Rp 1,8 triliun saja, ini kalau tidak dibantu adanya sektor lain seperti industri maupun usaha lainnya maka akan sulit berkembang, makanya teman-teman di Apindo bisa terus mengembangkan usahanya," tandasnya.(rls)

MAMUJU - Kemilau Batu Ngalo Manakarra resmi dibuka Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin mulai tanggal 13 sampai 15 Desember 2024 mendatang. Seluruh eleman masyarakat bisa datang melihat dan bertransaksi jika berminat membeli cincin maupun hasil pameran lainnya. Pengrajin Batu Ngalo Manakarra , Misbah mengatakan , batu ngalo banyak ditemukan di Tapalang seperti di Takandeang sampai Saletto Mamuju. "Makanya disebut batu ngalo karena hanya di situ yang ada. Harganya juga bervariasi ada dijual per biji dan ada dijual per kilo," kata Misbah, Jumat 13 Desember 2024. Ia menambahkan bahwa kalau kualitas bagus biasa dijual Rp 300 ribu per biji, bahkan ada sampai Rp 2 juta. "Kalau kualitas biasa kami biasa jual Rp 20 ribu sampai Rp 200 ribu. Ini biasanya pajangan dan asesoris, bahkan ada juga dibuat patung," tambahnya. Ketua Masyarakat Pencinta Batu Akik, Herdin Ismail mengatakan ada 13 komunitas pusaka yang hadir, dimana ada 10 berasal dari Sulbar dan tiga berasal dari luar Sulbar. "Tiga dari luar Sulbar ini salah satunya dari kampung Pj Gubernur yakni komunitas dari Bone Sulsel. Selebihnya dari teman-teman komunitas dari pencinta batu akik dan batu ngalo manakarra. Alhamdulillah kegiatan ini bisa terlaksana berkat kerjasama dari berbagai OPD seperti Diknas, Disnaker, Kominfopers Sulbar, Biro Umum, dan Dinsos," ungkapnya. Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin menyampaikan bahwa tahun 2025 mendatang akan dibuat lebih meriah lagi dengan bantuan APBD Sulbar. "Kenapa kegiatan seperti ini harus diulang-ulang, karena kita Sulbar ini memang punya potensi tapi belum kapitalisasi potensi itu," ucap Bahtiar. Sementara itu, batu ngalo bisa berubah, karena prosesnya itu jutaan tahun sehingga bisa terbentuk. "Makanya dalam mempromosikan dari daerah kadang-kadang dari sederhana saja. Batu ini bukan hanya sekedar nilai ekonomi, tapi jadi identitas sebuah daerah. Jadi kita ingin membangun identitas daerah Sulbar supaya dikenal orang, kalau ingat Sulbar ingat batu ngalo, begitupun ingat batu ngalo ingat Sulbar," tandasnya.(rls)

MAMUJU -- Penjabat Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin mengapresiasi DPRD Sulbar yang memberi perhatian khususnya untuk pembentukan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan di Lingkup Sulbar. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan sebelumnya telah melekat di Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP). Namun setelah mempertimbangkan, PJ Bahtiar menilai Dinas Hortikultura berdiri sendiri begitupun Dinas Peternakan. Khusus Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan ini dilirik oleh DPRD Sulbar untuk menjadi perda Inisiatif. Olehnya Bahtiar mengapresiasi DPRD Sulbar dan menurutnya itu menjadi prestasi produk legislasi DPRD Sulbar. "Keberadaan dinas peternakan dan kesehatan hewan akan mendorong percepatan sulbar swasembada ternak /daging, penciptaan lapangan kerja baru disektor ternak, peluang industri dan eksport ternak sulbar dan meningkatan penghasilan masyarakat Sulbar serta memperbaiki kualitas gizi masyarakat Sulbar dengan banyak makan daging dan telur yang sehat," kata Bahtiar. PJ. Bahtiar melanjutkan, berharap fokusnya Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan akan memperbaiki manajemen peternakan dari hulu ke hilir, serta mendukung upaya swasembada pangan nasional yang bersumber dari hewan. "Dinas ternak dan keswan juga akan jadi peluang Sulbar akan rekrut dokter hewan dan ahli hewan dan ahli pakan ternak, kesehatan gizi dan perlindungan kesehatan hewan. Kedepan diperlukan pengembangan teknologi peternakan modern untuk memaksimalkan produksi ternak serta mengembangkan bibit unggul. Begitu pula untuk edukasi dan pendidikan masyarakat, akan hewan semakin maju. (Rls)

Jakarta—Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) meraih Penghargaan sebagai Pembina Kabupaten Peduli Hak Asasi Manusia (HAM) Tahun 2024 dari Kementerian HAM RI, Selasa, (10/12/2024). Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri HAM RI Natalius Pigai pada puncak Peringatan Hari HAM Sedunia ke-76 Tahun 2024 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Penghargaan diterima Plt. Kepala Biro Hukum Sekretariat Daerah (Setda) Sulbar Afrisal, mewakili Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin. Peringatan Hari HAM Sedunia ke-76 Tahun 2024 mengusung tema "Harmoni Dalam Keberagaman Menuju Indonesia Emas 2045". Digelar dengan meriah, acara ini dihadiri 19 Gubenur penerima penghargaan sebagai Pembina Kabupaten Peduli HAM di wilayah masing-masing. Selain Plt. Kepala Biro Hukum Setda Sulbar yang hadir mewakili Pemprov Sulbar, hadir pula lima bupati di Sulbar, yaitu Bupati Majene, Bupati Mamuju, Bupati Polewali Mandar, Bupati Mamuju Tengah dan Bupati Pasangkayu. Plt. Kepala Biro Hukum Setda Sulbar, Afrisal menyampaikan terima kasih kepada Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam pembinaan HAM kabupaten, sehingga tahun ini Sulbar mendapatkan penghargaan. “Terima kasih juga kepada seluruh pihak yang telah membantu, tentu ini akan menjadi semangat bagi kami dalam melaksanakan tugas untuk membantu pimpinan dalam pemajuan HAM di Sulbar," ujarnya. Penulis : Biro Hukum Setda Sulbar Editor : humassulbar

MAMUJU --Penjabat Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin didampingi Plt Sekda Pemprov Sulbar Amujib dan Plt.Kalaksa BPBD Sulbar Yasir Fattah, melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesu Barat, Jumat 13 Desember 2024. Turut hadir kementerian PUPR, perwakilan BNPB, Basarnas, Plt Sekda Pemprov Sulbar serta jajaran OPD Pemprov Sulbar. Penjabat Gubernur Provinsi Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin bersyukur dengan adanya Pusdalops di Sulbar. Diharapkan bantuan dari pemerintah pusat ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan kebencanaan di provinsi Sulbar. "Pentingnya Pusdalops ini kedepan untuk meningkatkan kinerja BPBD utamanya dalam hal pengelolaan data kebencanaan. Bekerja harus berdasarkan data," kata Pj. Bahtiar Menurut Bahtiar setiap pegawai yang ditugaskan di BPBD harus memiliki kompetensi khusus. "BPBD beda dengan dinas lain. Pejabat BPBD harus aktif energik, semangat, dan mampu memberikan kepercayaan diri pada seseorang, tidak panikan, harus punya kompetensi spesifik, dan memiliki jiwa sosial. Artinya tidak boleh sembarang orang," tandasnya. Bahtiar melanjutkan, meminta BPBD terus bekerja dan membangun komunikasi dengan pemerintah pusat untuk melengkapi sarana dan prasarana kesiapsiagaan kebencanaan. Kontraktor pelaksana, PT Bangun Nusa KSO Bodimas David Robi Marpaun menuturkan Proyek Bangunan sarana dan prasarana Pusdalops BPBD Sulbar ini sebesar Rp2,5 miliar "Ditarget selesai Mei 2025," ungkapnya. (Rls)

MAMUJU -- Penjabat Gubernur Provinsi Sulawesi Barat memberikan penghargaan dan uang pembinaan bagi atlet, pelatih, wasit dan pemuda berprestasi nasional PJ. Gubernur Sulbar, Bahtiar mengapresiasi seluruh atlet, pelatih, wasit dan pemuda berprestasi yang telah mengharumkan nama daerah. "Mereka membawa nama baik dan mengharumkan nama daerah provinsi Sulbar di tingkat nasional. Semoga kedepan ada lagi mengharumkan nama daerah sampai tingkat internasional," kata Bahtiar. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sulbar Safaruddin Sanusi berterima kasih atas dukungan PJ Gubernur dan PJ Sekda Pemprov Sulbar sehingga terselenggaranya kegiatan ini. "Beberapa cabor yang mengikuti pertandingan tahun 2024, baik PON, Kejurnas ini menerima penghargaan, ini sebagai bentuk dukungan untuk peningkatan prestasi olahraga di Sulbar, karena olahraga adalah salah satu pemersatu bangsa," ucap Safaruddin. Pelatih penerima penghargaan Firmansyah berterima kasih atas perhatian PJ Gubernur Sulbar terhadap Atlet, pelatih dan wasit di Sulbar. “Dengan adanya bantuan ini sangat terbantu. Ini menambah semangat latihan bagi atlet,” ucap Firmansyah. Firmansyah berharap ke depan agar sarana dan prasarana olahraga di Sulbar semakin ditingkatkan karena menurutnya beberapa fasilitas olahraga di Sulbar masih kurang. “Ini perlu dibenahi kedepan agar bisa selevel nasional,” kata pelatih Cabor Karate ini. (Rls)

MAMUJU - Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin menerima audiensi Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Mamuju, Rifai beserta rombongan di Rumah Jabatan Gubernur Sulbar, Kamis, 12 Desember 2024. Hadir para pengurus Muhammadiyah Mamuju dan turut mendampingi Pj Gubernur diantaranya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar Mithhar. "Alhamdulillah tadi kami sudah diterima oleh Pj Gubernur untuk bersilaturahmi dengan pengurun Muhammadiyah Mamuju," kata Rifai. Ia menambahkan selain silaturahmi jajaran Muhammadiyah Mamuju juga mengundang Pj Gubernur Sulbar untuk bersedia hadir kegiatan yang akan dilaksanakan. "Rencana kita laksanakan kegiatan jalan sehat pada tanggal 15 Desember 2024 mendatang,"tambahnya. Termasuk, juga mengundang untuk hadir pada acara wisuda di Universitas Muhammadiyah Mamuju. "Kita juga akan melaksanakan kegiatan milad pada tanggal 20 Desember 2024. Dimana akan dihadiri Menteri Pendidikan," bebernya. Pada pertemuan ini Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin merespon baik silaturahmi dan kegiatan yang dilaksanakan Muhammadiyah Mamuju. "Alhamdulillah Pj Gubernur siap untuk hadir dikegiatan yang kami laksanakan. Kita berharap agar ormas Muhammadiyah bisa membangun sinergi dengan Pemprov Sulbar," harapnya. Dimana sesuai tema milad Muhammadiyah tahun ini dalam membangun Sulbar yakni menebar kemakmuran. "Mudah-mudahan hasil pertemuan kerjasama itu bisa menghasilkan kemakmuran untuk Sulbar," tandasnya.(rls)

MAMUJU - Pemprov Sulbar melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Sulbar launching aplikasi Ikhtiar Menzerokan Stunting (Inzting) dan digitalisasi pemberdayaan perempuan di Ballroom Grand Maleo Hotel & Convention Mamuju, Kamis 12 Desember 2024. Aplikasi stunting ini sama dengan aplikasi yang diterapkan oleh Bahtiar saat bertugas di Sulawesi Selatan. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Amir Bando mengatakan seminar sudah dilaksanakan dengan menghadirkan narasumber kompeten. "Kita hadirkan narasumber dari luar dimana pesertanya sebanyak 200 orang dari berbagai instansi," kata Amir. Ia menambahkan dihadirkan komunitas perempuan dan perwakilan setiap Pemkab se-Sulbar. "Semoga ini menjadi bagian peningkatan pada pelayanan masyarakat terutama penanganan stunting," tambahnya. Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin mengungkapkan ini langkah bagus dalam inovasi dalam penangan stunting di Sulbar. "Saya terimakasih dari tim Pemprov yang telah melaksanakan arahan saya, dimana membangun sebuah aplikasi," ucap Bahtiar. Aplikasi Inzting ini sudah dilakukan dulu di Sulsel dan berhasil, karena memiliki data informasi dari remaja, calon pengantin, ibu hamil dan balita dibawah 2 tahun. "Jadi lengkap, sehingga penanganan stunting lebih baik karena datanya ada dipegang," ungkapnya. Apalagi, data ini alat utama untuk perbaikan menejmen penanganan stunting, dari sisi perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi pengendaliaannya. "Data ini kata kunci, kalau datanya sudah benar dari awal inshaAllah stunting bisa diatasi. Kenapa harus ada aplikasi, karena pendekatannta mutli sektor, multi aktor, ruang lingkup besar dan dinamikanya luar biasa," bebernya. Selain itu, ini bagian cara perbaikan tata kelola birokrasi dan mengurangi praktek-praktek tidak diinginkan. "Jadi kalau ada masalah interennya diselesaikan dan ada masalah luarnya kita selesaikan. Target kita dengan ada datanya dengan mudah mengontrol mengurangi stunting," ujarnya. Lanjutnya, secara nasional ditarget 14 persen nasional, maka Sulbar akan terus berupaya agar bisa zero stunting. "Kalau masalah daerah masih ada stunting, maka tandanya kita masih daerah terbelakang. Karena negara yang maju itu tidak ada lagi stunting, banyak faktor harus dipikirkan. Makanya kita berikhtiar…