Kominfo Sulbar -- Sebagai bentuk peduli sesama terhadap bencana gempa bumi yang melanda Kabupaten Mamuju dan Majene, Pengurus TP. PKK Sulbar kembali menyalurkan bantuan bagi masyarakat terdampak gempa bumi di Kabupaten Mamuju, Sabtu 6 Maret 2021. Dipimpin langsung Ketua TP. PKK Sulbar Ny. Andi Ruskati Ali Baal, kali ini penyaluran bantuan berupa sembako, popok bayi dan makanan tambahan bagi Ibu hamil, berlangsung di Lorong Lakka-Lakka, Lingkungan Karema Utara, Kelurahan Karema, Mamuju, tepatnya belakang Kantor Bank BRI. Di tempat tersebut sebanyak lima RT dengan jumlah 174 Kepala Keluarga (KK) sebagai penerima bantuan. Ketua TP. PKK Sulbar, Ny. Andi Ruskati Ali Baal, mengatakan, kehadiran jajaran Pengurus TP. PKK di tempat tersebut untuk menjalin tali silaturahmi antar umat, sekaligus memberikan bantuan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi warga yang terdampak dan bisa membantu meringankan sedikit beban masyarakat. Kepada masyarakat terdampak bencana gempa, Andi Ruskati selalu berpesan agar tidak lagi selalu mengingat bencana yang telah berlalu, sebab saatnya Mamuju dan Majene harus bangkit demi kehidupan yang lebih baik lagi kedepannya. "Saya sangat memahami bahwa rasa trauma pasti ada dalam diri setiap orang yang terdampak, tetapi jikalau terus terbayang dengan mengingat kejadian kemarin, kita tidak bisa beraktivitas, dan kegiatan perekonomian masyarakat jadi terhambat,"ucap Andi Ruskati Sehubungan dengan penyakit Covid-19 yang masih merebak hingga saat ini, Andi Ruskati juga tidak lupa mengingatkan warga untuk selalu menjaga kesehatan dan tetap memperhatikan protokol kesehatan ketika berada di luar rumah. "Tetap jaga kesehatan kita dengan baik, karena yang bisa menjaga diri kita tetap sehat adalah diri kita sendiri, bukan orang lain. Tetap patuhi protokol kesehatan dengan selalu mengenakan masker ketika berada diluar rumah, menjaga jarak antara satu dengan yang lain dan selalu mencuci tangan sampai bersih,"imbaunya Ia menambahkan, kegiatan mengunjungi korban terdampak bencana bukan baru pertama kali ini dilakukan. Sebelumnya tepat dua hari pasca gempa bumi dirinya sudah turun ke…
Jumlah pengungsi gempa Majene- Mamuju kini telah mengalami penurunan drastis. Jika di awal gempa pengungsi mencapai lebih dari 90 ribu, per 3 Maret 2021 jumlahnya jauh berkurang menjadi 17.637 orang. “Yang memilih pulang kami fasilitasi kepulangan. Membantu pembongkaran tenda, pembenahan barang barang pengungsi, perapihan dan pembersihan lokasi serta mengantar pengungsi pulang kerumah. Sekaligus juga membantu memasangkan tenda disekitar rumah bagi yang rumahnya tidak layak huni. Kami lakukan ini hanya di titik pengungsi mandiri. Dan tentu tidak semua, karena personil kita terbatas” tutur Koordinator Divisi Keamanan dan Ketertiban Bujaeramy Hasan Dikatakannya, sejak awal terbentuknya Posko Transisi Darurat, Bidang Keamanan dan Ketrertiban membawa semangat dan bertekad untuk bagaimana memulihkan keamanan dan kondisi tertib pasca gempa seperti saat sebelum terjadi gempa. Salah satu langkah yang dilakukan adalah menugaskan personil melakukan patroli setiap hari baik malam maupun siang. Karena personil terbatas, jadwal patroli itu diroling di setiap titik pengungsian. Selain patroli, lanjut Bujaeramy, personil juga diharapkan melakukan advokasi dan edukasi kebencanaan. Mengajak pengungsi melakukan pembersihan lingkungan dengan tujuan selain untuk kebersihan juga diharapkan dapat menghilangkan pikiran atau trauma gempa. "Kami juga senantiasa mengingatkan dan menghimbau kepada pengungsi untuk tetap menaati protokol kesehatan dan berbagi masker sebagai antisipasi meluasnya covid19 di pengungsian. Serta, secara persuasif mengajak pengungsi kembali kerumah bagi yang rumahnya masih layak huni" terang Bujaeramy. Hingga 3 Maret 2021, jumlah pengungsi di Kabupaten Mamuju sebanyak 16.332 orang. Di Kabupaten Mamuju jumlah pengungsi terbanyak berada di Kecamatan Tappalang. Sementara jumlah pengungsi di Majene berkurang menjadi 1.305 orang. “Meskipun jumlah pengungsi sudah sangat berkurang dibanding yang lalu lalu. Tapi personil di lapangan tetap melaksanakan tugas seperti biasanya,” tandas Bujaeramy, yang juga Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Prov Sulbar. (***/Bidang informasi, Data dan Humas Pos Komando Transisi Darurat)
Dalam rangka pendampingan penanganan rekonstruksi dan pemulihan, Tim Universitas Andalas akan membuka klinik konstruksi. Pembukaaan klinik ini merupakan salah satu tindaklanjut dari MoU kerjasama antara Pemprov Sulbar dan Universitas Andalas terkait penanganan pasca gempa “Seperti klinik obat, kalau klinik obat itu orang yang sakit, kalau ini bangunan yang sakit. Jadi masyarakat nantinya bisa konsultasi. Bisa lewat media sosial atau bisa lewat WA. Nanti akan kita bantu memberikan jasa konsultasi, jawaban atau solusi dari bangunan atau rumah warga yang terdampak gempa. Semua pertanyaanlah” kata Dr. Febrin Anas Ismail, Ahli Perkuatan Rumah Rakyat dan Assesmen Bangunan Pasca Gempa. Klinik rencananya akan dipusatkan di sekitar Posko Transisi Darurat, di Kantor Gubernur Sulbar. Klinik akan melayani pertanyaan atau permintaan konsultasi warga. Selain lewat WA atau medsos, masyarakat juga dapat langsung berkunjung ke Klinik, melaporkan atau mempertanyakan kondisi rumahnya pasca gempa. Untuk pembukaan klinik ini Universitas Andalas menyiapkan 10 personil sumber daya manusia yang didatangkan dari Padang. Kemudian tenaga tambahan akan direkrut dari sumber daya lokal. Mengenai kegiatan pendampingan selama masa rekonstruksi dan pemulihan, pihak TIM Universitas Andalas masih menunggu petunjuk teknis penanganan masa rekonstruksi. Petunjuk teknis tersebut disusun oleh masing masing pemkab yakni Pemkab Mamuju dan Majene. Mengacu pada Juklak yang telah ditetapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB). “Juknis berisi petunjuk terkait, asssesment bangunan, validasi verifikasi data, teknis penyaluran bantuan, misalnya saja tahap pemberian bantuan. Selanjutnya tentang pendampingan dan pengawasannya. Misalnya petunjuk bagaimana memastikan bangunan yang dibangun itu tahan gempa. Kita siap memberikan dukungan di setiap tahap yang diatur juknis ” papar Dr.Febrin. Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik Provinsi Sulbar, Safaruddin sangat mengapresiasi rencana pembukaan klinik konstruksi. Menurutnya, warga sangat membutuhkan layanan konsultasi konstruksi untuk medapatkan pengetahuan tentang kondisi kerusakan rumah warga. Termasuk tindakan yang dilakukan terhadap kerusakan rumah mereka dengan tepat dan efesien. “Klinik sangat dibutuhkan warga untuk mendapatkan pengetahuan…
Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulbar mencatat ada 263 masjid dalam kondisi rusak akibat gempa magnitodo 6,2 pada 15 Januari 2021. Data ini diperoleh dari hasil tim yang ditugaskan untuk melakukan survei lapangan. Survei dilakukan delapan tim, yang beranggotakan pegawai Kantor Urusan Agama (KUA) di delapan kecamatan. Yakni, Simboro, Kalukku, Tapalang, Tapalang Barat, Ulumanda, Malunda dan Tubo Sendana. Anggota tim survei direkrut dari tenaga fungsional dan tenaga honorer KUA. "Jumlah ini sebenarnya masih bersifat tentatif. Sebab masih ada beberapa daerah yang belum di survei oleh karena sulit dijangkau," kata Kepala seksi urusan agama Islam dan Pembinaan Syariat Kanwil Kemenag Sulbar, Khalid Rasyid di Kantornya, Rabu, 3 Maret 2021. Data mesjid yang rusak ini telah dilaporkan ke Dirjen Binmas, Direktur dan Kasubdit Kementerian Agama yang bergerak mengurus rumah ibadah. Yang dilaporkan itu telah terpilah rusak berat sedang dan ringan. Disertai dengan dokumentasi atau foto kerusakan bangunan. Rumah ibadah lain juga demikian. Pendataannya dan laporannya ke pusat di laksanakan masing masing Binmas. "Instruksi dari kepala Kanwil, pendataan setiap rumah ibadah yang rusak terdampak gempa dikoordinir oleh Binmas sesuai agama masing-masing" jelas Khalik. Selain masalah perampungan data, lanjut Khalik pihak kementerian juga selalu menekankan soal buku rekening pengurus masjid. Beberapa pengurus mesjid diidentifikasi memiliki buku rekening yang sudah tidak aktif. Kepada pengurus mesjid tersebut, dalam waktu dekat kami akan ingatkan dan minta agar segera dibenahi. Khalik menyebutkan, belum diketahui persis, berapa dan bagaimana bentuk bantuan kementerian terhadap rumah ibadah yang rusak akibat gempa. Tapi menurut informasi yang diperolehnya, salah satu alternatif model yang akan diterapkan adalah berupa bantuan masjid darurat. Hal itu berkaitan dengan semakin dekatnya bulan ramadhan. Penyaluran bentuk bantuan rumah ibadah darurat akan diinformasikan oleh Kemenag beberapa waktu sebelum memasuki bulan suci Ramadan. ***(Farid/Bidang Data Pos KomandoTransisi Darurat)
Kominfo Sulbar-- Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar didampingi Sekprov Sulbar Muhammad Idris, menghadiri pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (rakornas) Penanggulangan Bencana Tahun 2021 melalui Video Conference di rumah jabatan Gubernur Sulbar, Rabu 3 Maret 2021. Digelar secara virtual, rakornas dibuka langsung Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta. "Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan terhadap bencana dan masuk dalam 35 negara paling rawan risiko bencana di dunia,"kata Joko Widodo, Presiden RI saat menyampaikan sambutan Masih kata Jokowi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, dalam rentang waktu satu tahun dari Februari 2020 hingga Februari 2021, sedikitnya ada 3.253 bencana yang terjadi di Indonesia, baik berupa bencana hidrometeorologi hingga bencana geologi. Jokowi menegaskan, kunci utama dalam mengurangi risiko terletak pada aspek pencegahan dan mitigasi bencana. Namun, hal tersebut bukan berarti bahwa aspek lain dalam manajemen kebencanaan menjadi tidak diperhatikan. “Jangan sampai kita hanya bersifat reaktif saat bencana terjadi. Kita harus mempersiapkan diri dengan antisipasi yang betul-betul terencana dengan baik dan detail. Karena itu, kebijakan nasional dan kebijakan daerah harus sensitif terhadap kerawanan bencana. Jangan ada bencana baru kita pontang-panting, ribut, atau bahkan saling menyalahkan. Seperti itu tidak boleh terjadi,”tandasnya Kepala BNPB RI, Doni Monardo mengemukakan, sebuah langkah dalam antisipasi bencana di Indonesia, dimana dalam upaya pencegahan bencana tersebut dilakukan secara bersama-sama dengan seluruh instansi terkait, termasuk perencanaan pembangunan yang berlandaskan pengurangan risiko bencana. Selain itu, langkah kolaboratif juga ditunjukkan dengan melibatkan pakar. Hal itu untuk memprediksi ancaman, memperkuat sistem peringatan dini, menyusun rencana kontijensi dan edukasi serta pelatihan kebencanaan. "Melalui pendekatan kolaborasi pentahelix pemerintah bersama dengan akademisi, dunia usaha, komunitas relawan dan media terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan mulai dari tingkat individu, keluarga dan masyarakat," ujar Doni Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar mengatakan, berdasarkan hasil rakor bersama Kepala Negara RI sudah diketahui bersama bahwa Indonesia merupakan salah satu negara…
Kemiskinan merupakan masalah sepanjang masa yang membutuhkan penanganan khusus. Oleh karena itu, diperlukan terobosan untuk mengentaskan masyarakat dari masalah kemiskinan. Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Sulbar, Enny Anggraeny Anwar pada Rapat Koordinasi (rakor) Penanggulangan Kemiskinan Sulbar, melalui video conference dari rumah jabatannya, Rabu, 3 Maret 2021. Selain itu, kata Enny, kemiskinan juga merupakan persoalan yang kompleks, sebab kemiskinan tidak hanya berkaitan dengan masalah rendahnya tingkat pendapatan dan konsumsi, tetapi berkaitan juga dengan rendahnya tingkat pendidikan, kesehatan dan ketidakberdayaan untuk berpartisipasi dalam pembangunan manusia. Enny menuturkan, untuk merumuskan kebijakan penanganan kemiskinan diperlukan pemikiran dari seluruh pihak terkait, dengan melakukan rapat koordinasi kemiskinan untuk membahas permasalahan dan solusi yang perlu dirumuskan dalam percepatan penanggulangan kemiskinan provinsi dan kabupaten. "Tentu tidak hanya dapat dilakukan oleh pemerintah saja tetapi juga memerlukan keterlibatan semua pihak selaku pemangku kepentingan. Dukungan dan kerjasama ini perlu ditingkatkan dan digerakkan bersama pemerintah, dunia usaha, perbankan, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan masyarakat itu sendiri,"pungkas Enny Masih kata Enny, kemiskinan di Sulbar ditargetkan turun 7,27 persen pada tahun 2030. Sebagai gambaran kemiskinan di Sulbar dalam kurun tiga tahun terakhir mengalami fluktuasi cenderung menurun walaupun belum signifikan, dimana 2018 sebanyak 11,22 persen dan turun menjadi 10,95 persen pada 2019. Selanjutnya, pada 2020 kemiskinan mengalami kenaikan yaitu 11,50 persen, dengan jumlah penduduk miskin sebesar 159,05 jiwa yang didominasi oleh penduduk miskin pedesaan sekira 82.31 persen, dan kemiskinan di perkotaan sekira 17,69 persen. Senada dengan Wakil Gubernur Sulbar, Sekprov Sulbar, Muhammad Idris, yang juga hadir secara virtual dalam kegiatan itu, mengatakan, kemiskinan merupakan persoalan realitas sosial yang begitu kompleks. "Tidak ada negara di dunia ini yang tidak setiap saat mendiskusikan tentang kemiskinannya,"pungkas Idris Idris menekankan, persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar angka-angka, tetapi juga bagaimana fenomena di perintahan tentang aspek kebijakan serta undang-undang yang telah mengatur banyak Peraturan Pemerintah (PP) yang membicarakan tentang kemiskinan. "Dari…
Kominfo Sulbar -- Pengurus Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Sulbar, menyambangi warga terdampak gempa bumi di Desa Tapandullu, Kecamatan Simboro, Mamuju, Rabu 3 Maret 2021. Kunjungan Pengurus BKMT Sulbar yang dipimpin langsung oleh Ketua BKMT Sulbar, Ny. Andi Ruskati Ali Baal, dalam rangka menyalurkan bantuan sembako dan alat keperluan mandi untuk 85 Kepala Keluaga (KK) di desa tersebut. Ketua BKMT Sulbar, Ny Andi Ruskati Ali Baal berharap bantuan yang disalurkan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan. Menyadari masih banyaknya warga yang bertahan di tenda-tenda pengungsian, melalui kepala desa setempat, Andi Ruskati berpesan agar masyarakat bisa kembali ke rumah masing-masing dan beraktivitas seperti sedia kala, sebab yang ditakutkan apabila bertahan lama di tenda pengungsian nantinya akan terserang penyakit. "Kami sangat menyadari akibat gempa ini, banyak masyarakat yang ketakutan dan trauma sehingga meninggalkan rumahnya untuk mengungsi atau membuat tenda pengungsian mandiri di depan rumah masing-masing. Kita harus kuat, mari kita bangkit kembali untuk mengembalikan roda perekonomian,"ajak Andi Ruskati Sekaitan dengan kondisi saat ini, dimana masih berada dalam pandemi Covid-19, Andi Ruskati pada kesempatan tersebut juga mengajak masyarakat untuk melawan covid-19, salah satu caraya adalah melakukan vaksin. Ia pun sedikit memberikan informasi kepada masyarakat tentang golongan usia yang dapat diberikan vaksin, serta tahapan-tahapan vaksin bekerja dalam tubuh. "Kita harus beranikan diri untuk divaksin, jangan takut agar kita bisa memutus mata rantai covid 19. Mudah-mudahan kita selalu diberikan kesehatan yang melimpah agar terhindar dari segala macam penyakit,"harap Andi Ruskati yang juga Ketua TP. PKK Sulbar Selain itu, juga mengingatkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan selalu memperhatikan 3M, (Memakai Masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak) Kepada para kepala desa, Andi Ruskati meminta supaya mensosialisasikan tentang vaksin covid-19 kepada masyarakatnya masing-masing. Kepala Desa Tapandullu, Rahmat mewakili masyarakatnya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan perhatian di desanya dengan memberikan bantuan. Dihari…
Kominfo Sulbar -- Pada masa transisi darurat ke pemulihan bencana , pemerintah berupaya mempercepat progres pendataan terutama bagi rumah-rumah warga yang terdampak gempa bumi pada 15 Januari lalu "Saat ini bagaimana konsen dan perhatian kita untuk pendataan terutama rumah-rumah warga kita yang terdampak berdasarkan SK Bupati Mejene, Mamuju dan juga Mamasa. Insya Allah yang kami sepakati itu adalah progres percepatnnya, kalau bisa pendataan ini 10 hari semuanya selesai,"kata Idris saat di wawancara usai mengikuti tindaklanjut rapat monitoring dan evaluasi terpadu bersama Tim Satgas Transisi Darurat Kepemulihan Pasca Gempa Bumi Sulbar, Selasa 2 Maret 2021. Pada kesempatan itu, Idris menyampaikan perkembangan proses pendataan rumah-rumah warga yang terdampak di tiga kabupaten, yakni Majene, Mamuju dan Mamasa. Menurut Idris, proses pendataan di Kabupaten Majene hingga saat ini sudah hampir final dan kabupaten Mamasa lebih cepat selesai sebab jumlah rumah warga yang terdampak sedikit. sedangakan kabupaten Mamuju diminta untuk melakukan perbaikan dan percepatan proses pendataanya. Terkait penggunaan dapur umum di posko pengungsian yang dinilai semakin berkurang supportnya, Idris menyatakan pemerintah akan mengambil kebijakan memperkuat dapur mandiri di pengungsian. "Dengan kebijakan itu tidak lagi menggunakan dapur umum yang selama ini dikelolah oleh berbagai pihak, yang saat ini supportnya semakin berkurang dalam hal donasi dan lainnya,"ucapnya Dengan adanya kebijakan seperti itu, sambungnya, diharapkan mode transisi ini berjalan dengan baik, transisi yang serba pemerintah dan transisi ke arah kemandirian warga yang berada di pengungsian, maupun di sejumlah tempat yang memang harus dibantu oleh pemerintah. Sementara itu, berbicara mengenai percepatan turunnya dana stimulan perbaikan rumah, Idris menegaskan dalam hal tersebut dibutuhkan kerjasama dan sikap kooperatif antara pemerintah desa, lingkungan dan masyarakatnya agar dana itu cepat turun. "Tidak ada jalan lain kecuali kooperatif, semakin lama tidak ada kerjasama maka selamanya dana itu akan lambat, padahal pemerintah saat ini semangat mendorong percepatan,"pungkasnya. (mhy/kominfo)
Kominfo Sulbar-- Dalam rangka percepatan rehabilitasi rekonstruksi rumah rusak akibat gempa bumi, Dinas PUPR Sulbar bekerjasama Tim Universitas Andalas menggelar Pelatihan Training of Trainers (ToT) Assessment / Validator, Senin 1 Maret 2021. Berlangsung di Kantor Dinas PUPR Sulbar, Pelatihan bertujuan memberikan pemahaman secara komprehensif kepada pemerintah daerah kabupaten/kota dalam rangka mempercepat rehabilitasi rekontruksi rumah masyarakat yang terdampak gempa. Kepala Dinas PUPR Sulbar, Muh. Aksan menyampaikan terimakasih kepada Universitas Andalas bersama timnya karena menfasilitas pelatihan dalam membantu mempermudah proses rekontruksi pembangunan perumahan akibat gempa bumi di Sulbar. "Alhamdulillah kita di bantu serta difasilitasi oleh Universitas Andalas, untuk itu kita berharap ini adalah langka awal untuk membangun sinergitas dalam mencapai target apa saja yang akan kita kerjakan melalui pelatihan ini,"ucap Aksan Melalui kesempatan itu, Aksan juga menyampaikan harapan Gubernur Sulbar agar proses rekontruksi perumahan secepatnya dilaksanakan, sehingga tidak ada lagi warga yang masih mengungsi sebelum masuk bulan Ramadhan. Untuk itu menurutnya dibutuhkan kolaborasi agar mempermudah pengerjaannya. "Kalau kita lihat tingkat kerusakan rumah yang hampir 20 ribu unit ini, memang membutuhkan suatu kerja sama antara berbagai pihak. Jadi tidak bisa kita saja sebagai ASN yang bisa menyelesaikan masalah ini"ujarnya Menanggapi hal itu, Staf Ahli Bidang Perencanaan, Pengembangan kerjasama Universitas Andalas, M. Nasir Sonni menyatakan pihaknya akan berusaha secepatnya melaksanakan proses rekonstruksi agar pengungsi sudah bisa masuk ke rumah masing-masing. "Untuk mensukseskan hal tersebut, seluruh komponen harus bersama-sama bersinergi dan yang akan terlibat langsung yaitu Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman , BPBD, Dinas PUPR, Dinas Sosial, Dinas Kominfo dan Dinas Catatan Sipil,"pungkasnya (tawin)
Kominfo Sulbar -- Ketua TP PKK Sulbar, Ny. Andi Ruskati Ali Baal menyerahkan bantuan sembako untuk para pengungsi korban bencana pasca gempa bumi Mamuju dan Majene, Selasa 2 Maret 2021. Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis di dua titik lokasi yang ada di kabupaten Mamuju, yakni pengungsi lorong Tanggul Dusun Simbuang, Kelurahan Karema sebanyak 32 Kepala Keluarga (KK) dan pengungsi lorong di Jalan Tuna, Dusun Kasiwa, Kelurahan Binanga, sebanyak 85 KK. Ketua TP. PKK Sulbar, Ny. Andi Ruskati Ali Baal, menyampaikan rasa berduka atas bencana gempa yang telah melanda kabupaten Mamuju dan Majene. "Semoga dari musibah ini kita semua dapat diberikan kesabaran dan ketabahan serta mengambil hikmah dari kejadian yang telah berlalu ini,"ucap Andi Ruskati Disampaikan, kehadiran segenap jajaran pengurus TP. PKK Sulbar di tempat tersebut untuk menyerahkan bantuan, sekaligus menyambung tali silaturahmi. "Mohon jangan dinilai dari bentuk bantuannya, tapi lihatlah seberapa pedulinya kami terhadap semua warga yang terdampak bencana. Semoga apa yang kami lakukan pada hari ini dapat menjadi ibadah di hadapan Allah SWT,"tutur Andi Ruskati yang juga anggota DPR RI Komisi IX Andi Ruskati juga menyampaikan permohonan maafnya dikarenakan dirinya baru dapat menyambangi warga korban pengungsi pasca gempa 15 Januari lalu. Melalui kesempatan itu, Andi Ruskati mengingatkan para pengungsi untuk tetap menjaga kesehatan selama berada di pengungsian dengan menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari penyakit Covid-19. Selain itu, juga menyarankan bagi para korban yang masih bertahan di pengungsian yang rumahnya masih layak huni, agar bisa kembali dan tetap beraktivitas sebagaimana mestinya. Terkait bantuan stimulan perbaikan rumah, Andi Ruskati menekankan hal itu harus melalui pendataan untuk tiga kategori, yakni rusak ringan, sedang dan berat. (Ayu)