JAKARTA–Di akhir masa jabatannya sebagai Pj. Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Prof. Zudan Arif Fakrulloh menemui Menteri Pertanian (Mentan) di Kantor Pusat Kementerian Pertanian Republik Indoneisa (Kementan RI), Jakarta, Senin (13/5/2024). Pada pertemuan tersebut, Kementan RI memberikan bantuan Sebelas Ribu lebih bibit Kopi, Kakao, Padi, Jagung, Kelapa dan Traktor dari Menteri Pertanian untuk Pemprov Sulbar. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Mentan RI, Andi Amran Sulaiman kepada Prof. Zudan didampingi Kepala UPTD BPHMT-IB Nurdin mewakili Kepala Dinas TPHP Sulbar Syamsul Ma’rif. Prof. Zudan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Mentan Amran atas kepedulian kepada masyarakat Sulbar, khususnya petani. Dia berharap bantuan dari Kementan terus mengalir untuk mendorong sektor pertanian di Sulbar, dan lebih luas di wilayah Sulawesi. “Bantuan ini sangat dinantikan masyarakat Sulbar, dan terima kasih atas bantuan dari Bapak Mentan. Ini merupakan berkah bagi masyarakat Sulbar dan semoga menjadi amal bagi kita semua untuk senantiasa membuat masyarakat bahagia,” ucap Prof. Zudan. Adapun bantuan yang diterima berupa, Bibit Jagung 5000 ha, Bibit Padi 5000 ha, Bibit Kopi 600 ha, Bibit Kelapa 300 ha, Bibit Kakao 500 ha, Kambing PE 10 Ekor, Traktor 1 Unit, Hand Traktor 2 Unit, dan Pembangunan Kebun Induk Perkebunan di Desa Batu Panga Polman seluas 35 ha. Penulis : Dinas TPHP Sulbar Editor : humassulbar
Mamuju – Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Sulawesi Barat (Sulbar), Syamsul Ma’rif didampingi Kepala Bidang PPSP Busman, menerima kunjungan Peserta Young Ambassador Agriculture 2024, Muh. Al Fareza, di ruang kerjanya, Selasa, 14 Mei 2024. Muh. Al Fareza, pemuda 25 Tahun pendiri RUJAB (Rumah Jamur Basseang), Mandar.mushrooms.id, asal Kabupaten Polewali Mandar (Polman) tersebut telah berhasil masuk nominasi 70 besar Young Ambassador Agriculture 2024. Dia sengaja mendatangi Dinas TPHP Sulbar untuk meminta do’a dan dukungan untuk bisa turut mendukungnya melalui voting. “Saya mohon do’a dan dukungan untuk turut membantu saya dalam Program Young Ambassador Agriculture 2024 ini dengan cara voting untuk bisa masuk Grand Final 50 Besar, namun saat ini voting belum dibuka,” ungkap Muh. Al Fareza. Perlu diketahui bersama, Young Ambassador Agriculture 2024 merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI). Young Ambassador Agriculture merupakan kegiatan pemilihan dan pelatihan petani/pengusaha muda sektor pertanian dari seluruh Indonesia untuk dapat menjadi duta Program YESS dengan tujuan mempromosikan dan mengajak kaum muda untuk terlibat secara aktif di sektor pertanian. Kepala Dinas TPHP Sulbar, Syamsul Ma’rif mengatakan, dirinya sangat bangga atas keberhasilan Muh. Al Fareza lolos 70 Besar dan pihaknya siap mendukung keikutsertaan Muh. Al Fareza di Program Young Ambassador Agriculture 2024 yang diadakan oleh Kementan RI tersebut. “Kami, Dinas TPHP Sulbar siap mendukungnya karena kegiatan ini selain untuk merubah persepsi kaum muda atas sektor pertanian menjadi lebih baik, juga memberikan motivasi bagi mereka untuk terjun ke sektor pertanian dan maju di usia muda,” kata Syamsul Ma’rif. Penulis : Dinas TPHP Sulbar Editor : humassulbar
Pasangkayu-- Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Barat (Sulbar) Muhammad Idris melantik Dewan Hakim dan Panitera MTQ ke-X Tingkat Provinsi Sulbar 2024 di Kabupaten Pasangkayu pada Sabtu, 11 Mei 2024. Pelantikan ditandai dengan pemasangan toga kepada Dewan Hakim, serta pembacaan sumpah yang dipimpin oleh Koordinator Dewan Hakim, KH. Hasan Basri. Sekprov Sulbar Muhammad Idris menjelaskan aspek utama yang menjadi fokus dalam pelaksanaan MTQ kali ini, yaitu tanggung jawab penyelenggara untuk memastikan semua kafilah mendapatkan fasilitas yang memadai untuk mengikuti acara dengan lancar. Selain itu, salah satu poin penting yang ditekankan oleh Idris adalah peran penting Dewan Hakim dalam menghasilkan hasil yang memuaskan bagi masyarakat. “Komitmen Dewan Hakim harus difokuskan pada memberikan penilaian yang terbaik, adil dan jujur untuk memastikan kualitas acara yang optimal,” tandasnya. Sekprov juga menegaskan bahwa Dewan Hakim memiliki tanggung jawab dalam semua tahap proses, termasuk memastikan ketelitian tinggi dalam memvalidasi nilai agar tidak terjadi kesalahan. Melalui momen tersebut, Dia menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen yang ditunjukkan oleh masyarakat Pasangkayu dalam mendukung kegiatan MTQ ini. Kepala Biro Pemkesra Setda Sulbar, Arianto juga menekankan, semua pihak, termasuk Dewan Hakim perlu bekerja dengan cermat dan tanggap dalam menjalankan tugas mereka. “Dengan demikian, diharapkan MTQ ke-X Tingkat Provinsi Sulbar 2024 dapat berjalan lancar dan menghasilkan prestasi yang membanggakan bagi masyarakat Sulbar,” kata Arianto . Penulis : Biro Pemkesra Setda Sulbar Editor : humassulbar
Pasangkayu— Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) ke-X Tingkat Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) yang diselenggarakan di Kabupaten Pasangkayu resmi dibuka oleh Pj. Gubernur Sulbar, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, pada Sabtu 11 Mei 2024 malam. Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Sulbar, Prof. Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan harapannya yang besar kepada semua peserta agar dapat mencapai prestasi maksimal dan bersaing dengan baik di tingkat nasional. Prof. Zudan menegaskan bahwa tidak semua peserta akan menjadi juara. Meski demikian, Ia menekankan pentingnya semangat dan keikhlasan dalam mengikuti MTQ. Dia pun berpesan kepada semua peserta untuk menampilkan karya terbaik mereka dengan penuh keikhlasan, meskipun tidak meraih kemenangan. “Kompetisi seharusnya didasarkan pada niat yang tulus, bukan semata untuk menjadi juara, dan bahwa hakikat mencintai Alquran terletak pada keikhlasan dalam menunjukkan teknik terbaik,” tandasnya. Pada kesempatan itu, Prof. Zudan membagikan kisah inspiratif tentang dua individu yang sembuh dari kebutaan dan lumpuh, yang setelah sembuh, tidak lagi memerlukan alat bantu seperti tongkat dan kursi roda. “Ini menggambarkan nilai keikhlasan, bahwa meskipun alat bantu tersebut bermanfaat, namun tidak lagi diperlukan setelah kesembuhan,” ucap Prof. Zudan. Dia juga mengajak semua peserta untuk mencintai Alquran, mengutip ayat 7 dari Surah Ibrahim, sambil menjelaskan kekayaan Indonesia, termasuk Sulbar, terutama dalam kerukunan antar umat beragama. Sementara itu, Kepala Biro Pemkesra Setda Sulbar Arianto menekankan beberapa hal, diantaranya adalah upaya untuk memperkuat semangat kebersamaan dalam mengamalkan ajaran Alquran serta memperhatikan aspek praktik Alquran dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Acara Pembukaan MTQ ke-X Tingkat Provinsi Sulbar di Kabupaten Pasangkayu dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, dan harapannya adalah agar MTQ ini dapat menjadi sarana efektif untuk meningkatkan pemahaman dan praktik Alquran di masyarakat serta menemukan bakat-bakat qari' dan qori'ah yang berprestasi di tingkat nasional dan internasional. Penulis : Biro Pemkesra Setda Sulbar Editor : humassulbar
Mamuju -- Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan Rapat Persiapan Penilaian Kinerja dan Persiapan Rembuk Stunting Tingkat Provinsi Tahun 2024, Senin (13/5/2024), bertempat di Ruang Kerja Kepala Bapperida Sulbar. Rencananya, kegiatan Penilaian Kinerja Stunting Kabupaten akan dilaksanakan pada tanggal 29-30 Mei 2024. Sementara, Rembuk Stunting Tingkat Provinsi pada tanggal 5-6 Juni 2024 mendatang. Rapat persiapan tersebut dipimpin oleh Kepala Bapperida Sulbar Junda Maulana selaku Wakil Ketua Tim Percepatan Penanggulangan Stunting (TPPS) dan dihadiri oleh perwakilan BKKBN Sulbar, Dinas Kesehatan Sulbar dan Tim Bapperida Sulbar. Dalam rapat, Junda mengarahkan untuk mempercepat pelaksanaan dengan mengedepankan hasil yang maksimal dengan memperhatikan aspek-aspek pendukung lainnya. "Kita matangkan dulu segala persiapannya, seperti KAK dan komunikasikan dengan pihak-pihak terkait lainnya. Nantinya seluruh perwakilan kabupaten harus melakukan paparan bersama desk aksi masing-masing untuk mendapatkan rekomendasi," kata Junda. Menurut Junda, Rembuk Stunting merupakan rangkaian penting dari kegiatan pencegahan dan penanganan untuk menekan prevalensi stunting di Sulbar, melalui sinkronisasi dan komitmen antara Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi Sulbar. Penulis : Bapperida Sulbar Editor : humassulbar
MAMUJU--Dinas Perkebunan Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan Rapat Penetapan Indeks "K" dan Harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Produksi Pekebun Se-Sulbar Periode Mei 2024, di Hotel Berkah, Jln. Soekarno Mamuju, Senin (13/05/2024). Rapat ini dipimpin Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (PPHP) Agustina Palimbong mewakili Kepala Dinas Perkebunan Sulbar Herdin Ismail. Tim Penetapan Harga TBS Kelapa Sawit Sulbar melakukan pembahasan atas usulan indek “K” dari perusahaan perkebunan anggota Tim Penetapan Harga TBS Kelapa Sawit. Penetapan harga TBS kelapa sawit produksi pekebun berpedoman pada Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia, Pasal 06 Nomor 01/PERMENTAN/KB. 120/1/2018 tentang Pedoman Penetapan Harga Pembelian Tandan Buah Segar Kelapa Sawit Produksi Pekebun, yang bertujuan memberikan perlindungan kepada pekebun dalam memperoleh harga wajar TBS dan Membatasi persaingan usaha yang tidak sehat antar perusahaan perkebunan. Sambutan Kepala Dinas Perkebunan Sulbar, Herdin Ismail yang disampaikan Kepala Bidang PPHP Agustina Palimbong menekankan pentingnya penetapan Indeks "K" yang akurat dan harga TBS yang kompetitif dalam mendukung kesejahteraan petani kelapa sawit di daerah ini. Ia juga menyoroti peran penting para pemangku kepentingan dalam menjaga stabilitas pasar dan meningkatkan kualitas produksi kelapa sawit. Harga TBS sawit merupakan standar harga bagi petani yang sudah bermitra dengan pabrik kelapa sawit sehingga dapat dijadikan acuan dalam penentuan harga TBS. Dalam rapat, Tim Penetapan sepakat bahwa harga penjualan TBS Sulbar umur tanam 10-20 tahun periode Mei 2024 sebesar Rp. 2.325,04/kg, terjadi penurunan harga jika dibandingkan pada periode April 2024 sebesar Rp. 2.380,56/kg. “Proses penetapan harga TBS ini oleh tim penetapan saling mengambil peran dalam penentuan harga. Penetapan kali ini mengalami penurunan harga sebesar Rp. 55,52, hal ini disebabkan harga CPO dunia mengalami fluktuasi harga” kata Agustina. “Dengan ditetapkannya harga TBS ini, mudah-mudahan kedepannya harga dapat meningkat lagi dan menjadi harga yang wajar bagi berbagai pihak. Tentunya harga ini menjadi acuan bagi kita bersama sejak ditetapkannya dalam rangka…
MAMUJU -- Pemerintah Provinsi Sulbar memastikan pendistribusian pupuk bersubsidi dapat berjalan tepat sasaran dan memberi manfaat. Hal itu disampaikan Plh. Gubernur Sulbar Muhammad Idris usai bertemu Direktur Manajemen Resiko PT Pupuk Indonesia Ninis Kesuma Adriani di Rumah Jabatan Sekprov Sulbar, Senin,13 Mei 2024 Menurutnya, pertemuan yang dilakukan dalam rangka untuk memajukan petani di Sulbar bersama PT Pupuk Indonesia. "Tadi disampaikan bagaimana memastikan daerah mendorong distribusi yang lebih cepat dan efektif tepat sasaran," kata Idris. Untuk itu, pemerintah provinsi akan segera menerbitkan SK bagaimana mengelola pupuk dan mendistribusikan pupuk smpai ke masyarakat dengan cepat. "Kita juga berbincang mengenai bagaimana memajukan petani di Sulbar, dan kuncinya produktivitas dan produktivitas itu tidak mungkin tanpa pupuk," ucap Idris. Kemajuan petani harus didorong dengan pengetahuan yang baik, dan kesadaran akan pengelolaan pupuk yang baik. Sementara itu, Direktur Manajemen Resiko PT Pupuk Indonesia Ninis Kesuma Adriani mengatakan pertemuan bersama pemerintah provinsi untuk menyalurkan pupuk bersubsidi. Apalagi pemerintah telah menaikkan total anggaran untuk pupuk bersubsidi, dan saat ini nilainya mencapai 9,5 juta. "Kami ingin memastikan informasi ini sampai ke daerah-daerah, dan tersosialisasi dengan baik," kata Ninis. Selain itu, pihaknya juga meminta dukungan pemerintah provinsi untuk memberikan dukungan dalam penyaluran pupuk di Sulbar. Utamanya ke pemerintah daerah seperti kabupaten. "Karena kita tidak bisa bekerja tanpa bantuan pemerintah daerah, Pemprov dan Pemda, sehingga kami meminta SK apalagi alokasi sudah keluar," ujarnya. Ia mengatakan secara keseluruhan alokasi pupuk bersubsidi di Sulbar, untuk pupuk organik itu sekitar 40.000, dan pupuk NPK 35.00 kemudian NPK khusus untuk kakao itu 18.800. "Kita berharap ini dapat terserap dengan baik, kerena selisih antara subsidi dan nonsubsidi lumayan jauh," tutupnya. (Rls)
Mamuju- Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Habibi Azis, diberikan Piagam Penghargaan oleh Pj. Gubernur Sulbar, Prof. Zudan Arif Fakrulloh di Aula Lantai III Kantor Gubernur Sulbar, pada Jumat, 10 Mei 2024. Penghargaan tersebut diberikan sebagai pengakuan atas dedikasi, prestasi, kinerja yang luar biasa, serta kerja sama yang kuat dalam mendukung program-program prioritas Pemprov Sulbar selama satu tahun terakhir. Kepala DPMPTSP Sulbar Habibi Azis menyatakan, penghargaan itu merupakan hasil dari kolaborasi yang solid antara seluruh tim DPMPTSP Sulbar yang telah bekerja keras untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Saya sangat berterima kasih atas kerja keras mereka (tim DPMPTSP Sulbar)," kata Habibi. Pj. Gubernur Sulbar, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, juga memberikan penghargaan kepada sejumlah Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sulbar atas capaian kinerja yang luar biasa dari tahun 2023 hingga 2024. "Peran dari para Kepala OPD beserta seluruh jajaran dan stafnya sangat penting dalam mencapai kesuksesan ini. Mereka telah berperan dengan luar biasa, yang mana sekitar 25 penghargaan berhasil diraih berkat dedikasi dan kerja keras mereka. Sebagai pimpinan, saya sangat bangga dengan pencapaian ini," ucap Prof. Zudan. Selain memberikan penghargaan kepada sejumlah Kepala OPD, Pj. Gubernur Sulbar juga memberikan apresiasi kepada beberapa lembaga yang telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendukung kesuksesan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak Tahun 2024 di Sulbar. Penulis : DPMPTSP Sulbar Editor : humassulbar
Mamuju- Berdasarkan surat Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Periode Dasarian II Mei 2024 Tanggal 10 Mei 2024 oleh BMKG Wilayah IV Makassar, Pj. Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakrulloh memberikan arahan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulbar untuk melakukan antisipasi di Sulbar dampak dari perubahan iklim dan cuaca ekstrem. Plt. Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fatta menyampaikan, berdasarkan Buletin Informasi Peringatan Dini Cuaca dan IklimDasarian II Mei 2024 Provinsi Sulbar, antara lain : I. Tinjauan Parameter Iklim Secara Umum/Global/Regional. Saat ini El Nino masih aktif dengan intensitas Weak (lemah) dan secara gradual akan beralih menjadi netral pada Mei, Juni, Juli (MJJ) 2024. Sedangkan kondisi IOD berada pada status netral dan akan bertahan hingga pertengahan tahun 2024. II. Prospek Cuaca/Iklim Provinsi Sulbar. 1. Update Musim Hingga dasarian I Mei 2024 terdapat ZOM (Zona Musim) yang telah memasuki musim kemarau meliputi Kabupaten Majene bagian selatan dan Polewali Mandar bagian barat sedangkan sisanya masih berada pada musim hujan. 2. Prakiraan Cuaca 10 Harian. a. Prakiraan Cuaca tanggal 11, 12, dan 16 Mei 2024 potensi hujan ringan hingga sedang terdapat di Kabupaten Mamuju, Mamuju Tengah, dan Pasangkayu. b. Prakiraan Cuaca tanggal 13 Mei 2024 potensi hujan ringan hingga sedang terdapat di Kabupaten Mamuju Tengah, dan Pasangkayu. c. Prakiraan Cuaca tanggal 14 dan 17 Mei 2024 potensi hujan ringan hingga sedang terdapat di Kabupaten Majene, Polewali Mandar, Mamasa, Mamuju, Mamuju Tengah, dan Pasangkayu. d. Prakiraan Cuaca tanggal 15 Mei 2024 potensi hujan ringan hingga sedang terdapat di Kabupaten Mamuju dan potensi hujan sedang hingga lebat terdapat di Kabupaten Mamuju Tengah, dan Pasangkayu. e. Prakiraan Cuaca tanggal 18, 19, dan 20 Mei 2024 potensi hujan sedang hingga lebat (Nihil). Yasir Fatta mengatakan, berdasarkan data tersebut pihaknya melakukan beberapa langkah untuk mengantisipasi terjadinya bencana akibat perubahan iklim dan cuaca ekstrem,…
Mamasa--Puskesmas Malabo Kabupaten Mamasa mengadakan Bimbingan Teknis dan Simulasi Implementasi Rekam Medis Elektronik (RME), Sabtu, 11 Mei 2024. Kegiatan ini diikuti segenap staf puskesmas tersebut. Kepala Puskesmas Malabo, Rahmawati, menegaskan komitmen puskesmas tersebut untuk segera menerapkan sistem Pelayanan Berbasis RME. “Sejak Maret 2024, Puskesmas Malabo sudah terhubung dengan platform kesehatan digital SATUSEHAT Kemenkes, memfasilitasi integrasi yang lebih lancar dalam menerapkan RME,” ungkap Rahmawati. Rahmawati menjelaskan, implementasi RME sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan kesehatan di Puskesmas Malabo. “Dengan RME, informasi medis pasien akan didokumentasikan secara elektronik, memungkinkan tenaga medis untuk mengakses informasi dengan lebih cepat dan akurat untuk memberikan perawatan yang tepat,” katanya. “Selain itu, RME juga membantu dalam pemantauan dan manajemen penyakit secara lebih efektif, serta memfasilitasi kolaborasi antar tenaga medis dalam tim perawatan pasien,” sambungnya. Diharapkan dengan catatan medis yang terintegrasi dan mudah diakses, akan terjadi peningkatan dalam pengambilan keputusan klinis yang tepat dan pemantauan kondisi kesehatan secara holistic. Implementasi RME di Puskesmas Malabo juga diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pasien dengan menyediakan pelayanan yang lebih terkoordinasi, mengurangi waktu tunggu, dan meminimalkan risiko kesalahan dalam pengelolaan data medis. Langkah ini menegaskan komitmen Puskesmas Malabo dalam menghadapi tantangan zaman dengan menggunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, Asran Masdy, juga menekankan komitmen Dinas Kesehatan Sulbar dalam mempercepat transformasi digital kesehatan di seluruh puskesmas di Sulbar. “Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kualitas layanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat,” pungkasnya. Dengan berbagai inisiatif seperti bimbingan teknis, pelatihan, dan penyediaan infrastruktur yang memadai, Dinas Kesehatan berharap agar seluruh puskesmas dapat segera menerapkan sistem RME. Transformasi digital ini dianggap sebagai kunci dalam menghadapi tantangan kesehatan modern dan meningkatkan akses serta mutu layanan kesehatan bagi semua warga Sulbar. Penulis : Dinkes Sulbar Editor : humassulbar