Mamuju - Arsiparis Ahli Pertama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Jufri, mengikuti kegiatan Sosialisasi sekaligus Coaching Clinic Pengisian Kertas Kerja Manajemen Risiko, yang diselenggarakan di Kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sulbar, Kamis (6/11/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta kapasitas aparatur pemerintah dalam menerapkan pengelolaan manajemen risiko di setiap perangkat daerah. Melalui kegiatan ini, para peserta mendapatkan pendampingan langsung dari tim BPKP Sulbar dalam pengisian dan penyusunan kertas kerja manajemen risiko sesuai standar dan pedoman yang berlaku.
Di tempat terpisah, menurut Plt. Kepala Pelaksana BPBD Sulbar, Muhammad Yasir, kemampuan dalam manajemen risiko menjadi hal penting dalam mendukung efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan penanggulangan bencana.
“Manajemen risiko adalah bagian penting dalam memastikan setiap langkah kebijakan dan program BPBD berjalan dengan akuntabel dan terukur. Kami berharap kegiatan ini bisa meningkatkan kemampuan aparatur BPBD dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan memitigasi risiko sejak dini,” ujar Yasir Fattah.
Lanjut Yasir Fattah mengatakan, kegiatan ini selaras dengan instruksi Gubernur Sulbar Suhardi Duka, yang mendorong seluruh perangkat daerah untuk memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik melalui penerapan manajemen risiko di setiap sektor.
BPBD Sulbar berkomitmen untuk terus memperkuat kapasitas internal aparatur dalam rangka mendukung penyelenggaraan penanggulangan bencana yang transparan, efektif, dan berkelanjutan di Sulbar.
Naskah : BPBD Sulbar
Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar
