Mamuju—RSUD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan tindakan pemasangan ring jantung non bedah perdana pada tanggal 11-13 Oktober 2024. Tindakan ini dilakukan oleh Tim Chatlab RSUD Sulbar dr. Yusri Yusran Arifin bersama Tim Proctorship RSJPD Harapan Kita Jakarta, yang dipimpin oleh dr. Arwin Saleh Mangkuanom dan RSWS Makassar dr. Abdul Hakim Alkatiri. Pemasangan ring jantung non bedah perdana di Ruang Cathlab Lt.3 RSUD Sulbar tersebut berjalan lancar. Pada pelaksanaan kegiatan ini ada dua pasien yang berhasil dilakukan pemasangan ring. Direktur RSUD Sulbar, dr. Marintani Erna Dochri mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas keberhasilan tindakan perdana tersebut. “Keberhasilan tindakan ini tidak lepas dari kerja keras dan dedikasi seluruh tim medis yang terlibat. Ini adalah langkah besar bagi kami dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat Sulbar, sesuai arahan Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin,” ujarnya. Sementara itu, salah satu pasien yang berhasil dilakukan katerisasi jantung, Kornelius mengucapkan terima kasih kepada tim medis yang terlibat dalam pemasangan ring jantung non bedah perdana itu. “Terima kasih kepada rumah sakit petugas, perawat dan dokter yang benar-benar serius dalam melakukan tanggung jawab ini, sehingga saya pasien pertama dapat sukses melampaui katerisasi di RSUD Sulbar,” kata Kornelius. Pemasangan ring jantung, yang dikenal sebagai intervensi koroner perkutan (percutaneous coronary intervention, PCI), merupakan prosedur non-bedah yang dilakukan untuk mengatasi penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah di jantung akibat penyakit jantung koroner. Prosedur ini bertujuan untuk meningkatkan aliran darah ke otot jantung yang terganggu oleh plak yang terbentuk di dinding arteri. Penulis : RSUD Sulbar Editor : humassulbar
MAMUJU - Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Idris memimpin rapat Monitoring dan Evaluasi (Monev) kinerja keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) triwulan III RSUD Regional Sulbar, Senin, 14 Oktober 2024. Dalam rapat yang dihadiri seluruh Dewan Pengawas (Dewas) dan manajemen RSUD Regional Sulbar, Muhammad Idris memberikan penekanan pada empat aspek yang harus dievaluasi kedepannya, agar pelayanan bagi masyarakat mengalami peningkatan. "Apa isi evaluasinya? Pertama, memastikan operasional rumah sakit itu berjalan dengan baik. Indikatornya adalah bagaimana memastikan rumah sakit itu berfungsi melayani publik. Ukuran-ukuran nya adalah keterpenuhan tempat tidur yang tersedia, karena kalau tempat tidur terisi, berarti layanan masyarakat itu semakin luas," kata Muhammad Idris. Ia mengungkapkan, aspek kedua yang harus menjadi bahan evaluasi RSUD Regional Sulbar adalah ketersediaan obat-obatan yang sangat dibutuhkan dalam melakukan pelayanan kesehatan bagi masyarakat banyak. "Yang kedua adalah bagaimana aspek pengadaan obat. Obat ini, elementer di rumah sakit, karena kalau kita diobati, selalu solusinya adalah obat dan tindakan-tindakan medis yang lain," ungkapnya. Aspek yang ketiga, kata Muhammad Idris, mengenai hambatan-hambatan yang kemungkinan membuat operasional tidak berjalan dengan semestinya. Misalnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih sangat lemah dari sisi kesesuaian kompetensi hingga tugas yang diemban. "Misalnya, tadi kita identifikasi akhirnya menemukan SDM kita itu masih sangat lemah di rumah sakit, bukan jumlahnya, tapi kesesuaian kompetensinya, kesesuaian jobnya, termasuk juga "perilaku dan indikator-indikator kedisiplinannya"," pungkas Muhammad Idris. "Saya sudah mencatat tadi, tindakan-tindakan yang kita harus lakukan segera, baik medis maupun paramedis atau pihak-pihak yang terkait di rumah sakit. Kita akan lakukan tindakan untuk memastikan rumah sakit itu bisa beroperasi dengan sesungguhnya," sambungnya. Selain itu, Ia menjelaskan, pengembangan SDM dan teknologi menjadi aspek yang super prioritas. Sehingga, kedepannya pihak RSUD Regional Sulbar harus membuat perencanaan pengembangan, khususnya SDM dan teknologi yang harus dimiliki. "Artinya, semua prioritas tapi ini harus dijadikan sesuatu yang tidak boleh ditunda. Kalau ditunda, membuat…
Mamuju -- Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Muhtar membuka secara resmi Rapat Koordinasi (Rakor) Tata Lingkungan Regional Sulbar Tahun 2024 di Hotel d' Maleo Kabupaten Mamuju, Senin, 14 Oktober 2024. Rakor mengusung tema “Better Environment For Sustainable Investments Toward Indonesia Emas 2045”. Kegiatan ini bertujuan untuk melahirkan keputusan lokal sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing sehingga menjadi bahan konferensi lingkungan nasional pada November mendatang. "Keputusan ini akan melahirkan bagaimana cara membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan, maka dari itu keputusan itu juga membahas terkait kualitas sumber daya manusia yang dapat dibimbing secara khusus dalam rangka menangani lingkungan di wilayahnya masing-masing, " kata Muhtar, Asisten II Bidang Ekbang Setda Sulbar, dalam sambutannya. Muhtar mengungkapkan, dibeberapa daerah permasalahan sampah tidak tertangani dengan baik utamanya di daerah Polman. Untuk itu, Ia menekankan melalui rakor tersebut perlu mengeluarkan keputusan yang implementatif dan pembahasan penegakan hukum yang jelas terkait menjaga lingkungan. Hal ini juga sesuai arahan Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin. "Lingkungan daerah saat ini sudah dalam kondisi yang tidak baik, maka dari itu pemerintah telah mengeluarkan aturan untuk mengawasi lingkungan negara, namun pada faktanya implementasi di lapangan masih sangat kecil,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan Wilayah VII Sulsel-Bar, Suleman Patiung mengatakan, Rakor Tata Lingkungan Regional Sulbar bertujuan untuk menyaring saran dan masukan dari daerah terkait permasalahan lingkungan hidup di Sulbar. "Nanti rumusan-rumusan yang kita susun akan kita sampaikan ke Dirjen Kehutanan dan Lingkungan untuk mendapatkan perhatian, begitu juga daerah lain kita akan satukan masukannya, sehingga konferensi Hari Lingkungan di bulan November bisa mendapatkan masukan yang lebih konferensi di seluruh Indonesia,” bebernya. Turut hadir Kadis Kehutanan Sulbar, Andi Aco Takdir, Kadis Lingkungan Hidup Sulbar Zulkifli Manggazali dan para peserta rakor lainnya. Penulis : Biro Umum Setda Sulbar Editor : humassulbar
Mamuju -- Pusdiklat Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik Indonesia (BNPB RI) melaksanakan kegiatan Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitupasna) Angkatan II Tahun 2024. Kegiatan ini berlangsung secara online mulai tanggal 14 hingga 18 Oktober 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas penanggulangan bencana di daerah, dengan fokus pada evaluasi kebutuhan dan penyesuaian kebijakan pasca bencana. Peserta dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) yaitu Penelaah Teknis Kebijakan Try Sutrisno. Dalam kegiatan ini, para peserta akan mendapatkan berbagai aspek penting dalam penanganan bencana, berbagi pengalaman, serta mempelajari pendekatan terbaru dalam pengkajian kebutuhan pasca bencana. Jitupasna Angkatan II diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam merespons kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana, serta memperkuat kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan di tingkat daerah dan nasional. "Kegiatan Jitupasna ini sangat relevan dan krusial bagi kami di BPBD Sulbar. Dengan pelatihan ini, kami berharap dapat memahami lebih dalam mengenai pengkajian kebutuhan masyarakat pasca bencana, sehingga respons kami lebih terarah dan tepat sasaran," kata Muhammad Yasir Fattah, Plt. Kepala Pelaksana BPBD Sulbar, dalam keterangannya Senin 14 Oktober 2024. Yasir Fattah menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan dalam rangka meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap bencana. “Partisipasi kami dalam kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memperkaya pengetahuan, tetapi juga untuk memperkuat jaringan dan kerja sama dengan instansi lain serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang terdampak bencana,” tambahnya. Kegiatan Jitupasna Angkatan II ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan di lapangan, serta membantu dalam merumuskan strategi penanggulangan bencana yang lebih efektif dan efisien. Penulis : BPBD Sulbar Editor : humassulbar
MAMUJU - Salah satu peserta yang lolos audisi secara virtual yang menjadi kafilah pada MTQ Nasional KORPRI VII di Palangkaraya adalah Budi, pegawai Biro Tata Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Barat. Budi lolos ke MTQ KORPRI nasional setelah melalui persaingan ketat bersama puluhan peserta yang mengikuti audisi kafilah. Dimana Budi mengikuti audisi cabang lomba adzan yang dilaksanakan oleh KORPRI Sulbar 6-8 Oktober 2024 lalu. "Audisi ini sangat bagus karena banyaknya peminat dan betul-betul diseleksi dengan baik,"kata Budi, Senin 14 Oktober 2024. Apalagi, dalam proses audisi kafilah Korpri ini menghadirkan dewan hakim yang betul-betul profesional dalam menjalankan tugasnya. Dewan hakimnya diantaranya K.H.Hasan Basri, Dr.H.Abdul Aziz Tammauni, K.H.Khalid Rasyid dan Ustadz Ujang Badrusalam. Dirinya, yang bekerja di Biro Tata Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Sulbar tidak mematahkan semangatnya untuk mengikuti audisi. "Jadi audisi ini betul-betul bisa diikuti seluruh pegawai dari berbagai instansi," ujarnya. Saat ini, dirinya tengah mempersiapkan diri dalam mengikuti lomba MTQN VII Korpri tahun 2024 di Palangkaraya, Kalimantan Selatan. "Kita juga dalam mempersiapkan diri difasilitasi lewat training center (TC) yang disediakan panitia. Saya sendiri sudah mengikuti TC satu kali," tandasnya. Adapun, kafilah perwakilan Sulbar dalam mengikuti MTQN VII tahun 2024 yakni: 1. Samsul Alam A,S.Sos.i (Kementerian Agama Kabupaten Mamuju) Cabang Khotbah Jumat. 2. Hakim Sy Nira (Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Barat) Cabang Doa 3. Budi (Biro Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Sulawesi Barat) Cabang Adzan. 4. Muhammad Saddang (STAIN Majene) Cabang Hafalan 7 Surah. 5. Nuhun Jamal S.Ag (Kementerian Agama Kabupaten Majene) Cabang Tilawah Pria 6. Rasmiani (Kementerian Agama Polewali Mandar) Caban Tilawah Wanita 7. Sinwan, SH (Kementerian Agama Mamuju) Cabang Tartil Pria. 8. Masnah S.Pd.I.,M.Pd (Unit Kerja MAN 1 Majene Satuan Kerja MA DDI Majene) Cabang Tartil Wanita. 9. Hilaluddin, S.IP,.M.M (Kecamatan Matakali) Cabang Surah Al Baqarah 10. Muh. Fadhil Taswin (Lapas Kelas IIB Polewali) Hafalan Juz…
Mamuju — Pusdiklat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengumumkan pelaksanaan Training Of Trainers (TOT) Dasar Manajemen Bencana Angkatan VII Tahun 2024 yang akan diadakan secara online dari tanggal 14 hingga 18 Oktober 2024. Kegiatan ini ditujukan bagi perwakilan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah bagian Tengah dan Timur Indonesia. Untuk BPBD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) diwakili oleh Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda Inaldy LS Si’lang dan Penelaah Teknis Kebijakan Rendra Arifin. Dalam pelatihan tersebut, peserta akan mendapatkan wawasan dan keterampilan dasar yang diperlukan dalam manajemen bencana, yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kapasitas respons terhadap bencana di daerah masing-masing. Di tempat terpisah, Plt. Kalaksa BPBD Sulbar Muhammad Yasir Fattah, memberikan tanggapan positif mengenai pelaksanaan TOT Dasar Manajemen Bencana Angkatan VII Tahun 2024 tersebut. “Pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kapasitas para petugas penanggulangan bencana di daerah. Dengan mengikuti TOT, peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat diterapkan langsung di lapangan,” kata Yasir Fattah, Senin 14 Oktober 2024. “Dengan mengumpulkan para profesional dari berbagai daerah, kita dapat saling berbagi pengalaman dan praktik terbaik, sehingga setiap daerah dapat lebih siap menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi,” lanjutnya. Menurut Yasir Fattah, TOT itu merupakan langkah strategis untuk membangun jejaring yang kuat di antara para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana. Olehnya itu, Ia menekankan pentingnya kolaborasi antar daerah dalam penanggulangan bencana. Pihaknya berharap peserta yang mewakili Sulbar dapat menyerap ilmu yang diperoleh dan menerapkannya untuk meningkatkan ketahanan masyarakat di Sulbar dan wilayah lainnya. Penulis : BPBD Sulbar Editor : humassulbar
Mamuju —Tim Humas Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) bersama Tim PT. Surveyor Indonesia Nusantara telah melakukan kunjungan koodinasi ke Puskesmas Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Selasa 08 Oktorber 2024. Koordinasi tersebut terkait pelaksanaan rangkaian Training Center (TC) Enumerator Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024. Kegiatan itu bertujuan untuk memastikan kelancaran kegiatan SSGI 2024 yang akan berlangsung di Sulbar. TC Enumerator SSGI 2024 di Sulbar akan berlangsung selama tujuh hari, mulai tanggal 09 hingga 15 Oktober 2024, bertempat di Hotel Mutiara, Mamuju. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya besar dalam mengumpulkan data status gizi masyarakat yang sangat diperlukan untuk perencanaan dan evaluasi program kesehatan, khususnya terkait penanganan stunting. Pelaksanaan SSGI 2024 di Sulbar dilaksanakan oleh Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan PT. Surveyor Indonesia Nusantara dan PT. Sucofindo. Tujuan dari survei ini adalah untuk mendapatkan gambaran status gizi masyarakat yang akurat dan komprehensif, sehingga pemerintah dapat menyusun kebijakan pembangunan kesehatan yang tepat sasaran. Tim Humas Dinkes Sulbar, Muhammad Saleh menekankan kegiatan SSGI sangat penting bagi Sulbar, terutama dalam upaya menyusun kebijakan pembangunan kesehatan yang berbasis data. “Hasil dari SSGI akan menjadi landasan penting dalam menentukan arah kebijakan penanganan gizi, khususnya stunting, yang menjadi salah satu fokus utama kami,” kata Saleh, yang juga Penelaah Teknis Kebijakan Dinkes Sulbar,” Senin 14 Oktober 2024. Saleh menambahkan, stunting masih menjadi tantangan besar dalam pembangunan kesehatan di Sulbar. “Sehingga data yang akurat akan membantu kami menyusun program intervensi yang lebih tepat dan efektif,” pungkasnya. Penulis: Dinkes Sulbar Editor: humassulbar
MAMUJU - Rencana alokasi bantuan biaya pendidikan bagi masyarakat Sulawesi Barat akan mengakomodir 1.000 orang pada tahun anggaran 2025. Bantuan biaya pendidikan ini dicanangkan langsung Pj Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin demi kemajuan SDM Sulbar. "Selain kepada masyarakat umum, termasuk dipertimbangkan ban tuan biaya pendidikan bagi aparat Pemprov Sulbar S2 dan S3 agar aparat memiliki kompetensi yang selaras dengan perkembangan masyarakat yang dilayaninya," kata Bahtiar, Senin 14 Oktober 2024. Sebab, lanjut Bahtiar jangan sampai masyarakatnya sudah maju pendidikannya tapi aparatnya ketinggalan. "Sebagai pelayan masyarakat aparat harus terus menambah ilmu pengetahuan dan penguasaan teknologi terbaru," ungkapnya. Sedangkan, Asisten III Setda Sulbar Bidang Administrasi Umum Amujib mengatakan, penganggaran biaya pendidikan ini untuk merespon keinginan masyarakat. "Ini untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Sulbar dan memberikan askes bantuan pendidikan," kata Amujib. Bantuan biaya pendidikan ini diberikan kepada masyarakat umum dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang meningkatkan kualitas pendidikannya. "Jadi terkait dengan pemberian bantuan biaya pendidikan ini akan memberikan akses secara adil dan menyeluruh ke masyarakat," bebernya. Dia berharap bahwa masyarakat khususnya generasi muda bisa memanfaatkan fasilitas bantuan biaya pendidikan ini yang dicanangkan Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin agar kedepan bisa meningkatkan kualitas SDM Sulbar. "Dimana bisa mensejajarkan diri dengan SDM di provinsi lainnya," harapnya. Saat ini, mekanisme dan kriteria objektif sedang disusun. Sehingga benar-benar tepat sasaran dan tepat guna.(rls)
MAMUJU - Pegawai Kehutanan Sulbar Agus Firmansyah lolos audisi kafilah yang diadakan Korpri Sulbar beberapa hari yang lalu. Agus Firmansyah akan tampil di MTQN VII Korpri tahun 2024 perwakilan Sulawesi Barat di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Meskipun, kesehariannya merupakan pegawai di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tidak mematahkan semangatnya untuk bersaing dalam audisi kafilah perwakilan Sulbar. Dirinya juga kini tengah melanjutkan kuliah S2 di Universitas Islam Internasional Indonesia di Depok. Dirinya sering kali berdiskusi dengan dosennya untuk memperdalam tulisan yang akan dipersiapkan di lomba MTQN VII Korpri tahun 2024. "Audisi yang dilaksanakan Korpri Sulbar ini sangat langka dan baik, karena menjunjung tinggi transparansi dan menjunjung tinggi sportivitas," kata Agus, Minggu 13 Oktober 2024. Apalagi, audisi ini terbuka untuk seluruh anggota Korpri di semua kabupaten dan provinsi. "Saya rasa agenda seperti ini akan sangat bagus jika dilaksanakan untuk beberapa event yang akan mewakili Sulbar. Alhamdulillah setelah mengikuti audisi secara virtual dan saya dinyatakan lolos mewakili Sulbar di MTQN VII Korpri tahun 2024," ungkapnya. Saat ini, lanjut Agus Firmansyah tengah mempersiapkan dirinya sebelum mengikuti lomba. Dimana dalam mengikuti training center yang difasilitasi panitia dirinya tengah membuat template. "Kami sekarang sedang membuat template dalam kurung waktu 20 hari ini, yang nantinya menjadi bahan evaluasi dan tambahan untuk siap menghadapi MTQN VII Korpri tahun 2024," tandasnya. Selain itu, dia berharap pada lomba nantinya bisa tampil maksimal dan mengharumkan nama baik Sulbar.(rls)
BAHRAIN --Bahrain Indonesia Business dan Friendship Society baru saja menggelar acara Bahrain, Pearl of the Middle East bertempat di Pusat Dokumentasi Sastra H.B Jassin Taman Ismail Marzuki, Minggu 12 Oktober 2024. Kegiatan tersebut mengundang beberapa Provinsi di Indonesia. Salah satu provinsi yang mendapat perhatian dari keduataan Bahrain adalah Provinsi Sulawesi Barat. Turut hadir mewakili PJ Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin yaitu Kepala Badan Penghubung Provinsi Sulawesi Barat Gemilang Sukma Mutiara Maryani didampingi Kasubid Promosi Data dan Informasi Nurul Farasmy. Setelah mendengar paparan dari perwakilan Sulbar Kedutaan Bahrain pun berminta mengunjungi Sulbar. “Beliau cukup terkesan mendegar penyampaian dari Sulawesi Barat, dan Beliau berkeinginan langsung berkunjung ke Sulawesi Barat” jelas Kepala Banhub Sulbar, Gemilang. Kepala Badan Penghubung Provinsi Sulawesi Barat juga menitipkan Buku Panduan Investasi 2024 dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Provinsi Sulawesi Barat dengan harapan semoga segera mendapat respon dari Kedutaan Bahrain. “Kami juga menitipkan Buku Investment Guide Book 2024, semoga kita mendapat Respon cepat” tutup Kepala Badan Penghubung Sulbar. Menurutnya salah satu peluang investasi yang dapat didorong melalui keduataan Bahrain, terkait sektor pendidikan untuk S2 dan S3, termasuk bagi ASN guna meningkatkan kompetensi. "Jangan sampai masyarakatnya sudah maju pendidikannya tapi aparatnya ketinggalan. Sebagai pelayan masyarqkat aparat harus terus menambah ilmu pengetahuan dan pemguasaan teknologi terbaru," ungkapnya. (Rls)