Mamuju—Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Sulawesi Barat (Sulbar) Syamsul Ma’rif turut hadir dan melakukan Penanaman Pohon Sukun di Kompleks Lanal Mamuju, Senin Sore, (20 Mei 2024). Penanaman Pohon Sukun ini merupakan salah satu program Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin. Kegiatan ini dihadiri Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, Sekprov Sulbar Muhammad Idris, Forkopimda, pimpinan instansi vertikal, pimpinan OPD lingkup Pemprov Sulbar dan undangan lainnya. Kepala Dinas TPHP Sulbar, Syamsul Ma'rif mengatakan, Sukun atau buah roti disebut juga buah masa depan, karena sangat potensial sebagai bahan pangan fungsional dan multi manfaat dibuat berbagai macam produk olahan setengah jadi, hingga aneka makanan kuliner nusantara siap santap, serta multi khasiat obat untuk kesehatan. “Keanekaragaman hayati tanaman sukun yang dimiliki oleh Indonesia cocok untuk dikembangkan ke arah yang lebih luas dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Syamsul Ma'rif. Syamsul Ma'rif berharap, tanaman-tanaman sukun tersebut akan menjadi kebanggaan masyarakat Sulbar dalam rangka ketahanan pangan, penganekaragaman pangan, penghijauan dan konservasi lahan, penyedia tanaman berkhasiat obat serta mendongkrak prospek ekonomi sosial sukun yang lebih baik. Sementara, dalam keterangannya, Pj. Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin mengatakan, penanaman sukun dilakukan sebagai simbol sinergi untuk kehidupan, perlindungan dan momen kebangkitan bagi Sulbar untuk lebih melestarikan lagi alamnya yang indah ini. Adapun alasan Pj. Gubernur Sulbar memilih tanaman Sukun, diantaranya Sukun merupakan tanaman endemik Sulbar, tanaman yang punya tingkat survive yang tinggi, punya kemampuan untuk mengikat tanah dan batu, bukan hanya menghijaukan tapi juga punya nilai ekonomis karena buahnya yang banyak sekira 100-400 buah per pohon. Sebelumnya, di hari yang sama Pj. Gubernur Sulbar, Sekprov Sulbar bersama Forkopimda Sulbar dan OPD lingkup Pemprov Sulbar juga melakukan penanaman pohon Sukun di Area Pekarangan Masjid Baitul Anwar, Kompleks Kantor Gubernur Sulbar. Penulis : Dinas TPHP Sulbar Editor : humassulbar
Polman--Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulawesi Barat (Sulbar) Suyuti Marzuki menjadi narasumber sekaligus membuka kegiatan "Temu Koordinasi Penyuluh Perikanan Maros dengan Dinas Perikanan Tahun 2024", di Gedung Gabungan Dinas (Gadis), Polewali Mandar (Polman), Senin 20 Mei 2024. Acara ini juga merupakan bagian dari program Penguatan Jiwa Korsa ASN Penyuluh Perikanan Lingkup Satminkal BRPBAPPP Maros dengan tema "Eksistensi Penyuluh Perikanan dalam Membangun Kolaborasi antara Dinas Perikanan Kabupaten/Kota dengan BRPBAPPP Satminkal Maros dalam Mendukung Kebijakan Blue Economy". Kepala DKP Sulbar Suyuti Marzuki, dalam paparannya menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menghadapi kompleksitas tantangan di sektor perikanan. Suyuti juga mengupas secara mendalam tentang konsep dan urgensi dari Blue Economy, yang menjadi landasan bagi keberlanjutan ekonomi dan lingkungan di wilayah pesisir. Ia menjelaskan bagaimana penerapan prinsip-prinsip Blue Economy dapat mengarah pada pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan, peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir, dan pelestarian lingkungan laut. Suyuti berharap, kegiatan itu akan menjadi awal yang baik bagi upaya bersama dalam mewujudkan visi keberlanjutan sektor perikanan di Sulbar. Penulis : humasDKP Sulbar Editor : humassulbar
Mamuju – Setelah melakukan penanganan di area pekarangan Masjid Baitul Anwar, PJ Gubernur bersama Forkopimda Sulbar dan OPD Pemprov Sulbar melanjutkan tanam Sukun di area Lanal Mamuju, Senin 20 Mei 2024. Sinergi Menanam Sukun merupakan program PJ Gubernur Sulbar Bahtiar, sekaligus mengisi momen Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2024 sebagaimana tema pembangunan Sulbar dalam ekosistem alam dan yang hijau dan biru. Menanam Sukun ini, kata Bahtiar, sekaligus menjadi solusi atas tantangan besar Sulbar saat ini dalam menghadapi bencana alam. “Kita pernah mengalami bencana alam, oleh karenanya kita harus memastikan seluruh warga masyarakat Sulbar dan pemerintah daerah dan penyelenggaraan negara di sini memiliki semangat yang sama bahwa alam Sulbar ini harus kita jaga Kita lihat, minggu-minggu terakhir ini ada banyak sekali bencana longsor, banjir di Indonesia pada waktu yang hampir sama,” ucap Bahtiar. Menurutnya, bencana tersebut disebabkan karena kerusakan alam atau kurangnya daya dukung terhadap alam. “Daya dukungnya sudah sangat lemah, terutama pohon-pohon. Maka hari ini kita memberikan di Harkitnas ini, kita menanam Sukun. Sukun ini, secara perlahan kita juga dorong menjadi salah satu komoditi andalan Sulbar Pagi tadi kita tanam, sore ini kita tanam, insya Allah besok kita tanam lagi dan tiada hari tanpa menanam sukun nanti.” pungkasnya. (Rls)
Mamasa--Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan kegiatan Sosialisasi Peningkatan Tutupan Vegetasi dalam Upaya Mitigasi Perubahan Iklim di Desa Aralle Utara, Kecamatan Aralle, Kabupaten Mamasa, Jumat 17 Mei 2024. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala DLH Sulbar Zulkifli Manggazali, Kabid. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Alexander Bontong, Kabid. Persampahan, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Afdal Mahyuddin, serta Sekretaris dan Masyarakat Desa Aralle Utara. Mitigasi perubahan iklim adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam upaya menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca sebagai bentuk upaya penanggulangan dampak perubahan iklim. Salah satu upaya mitigasi yaitu peningkatan tutupan vegetasi untuk menangkap karbon yang berada di atmosfir. Kepala DLH Sulbar, Zulkifli Manggazali mengemukakan, tutupan lahan Sulbar cenderung mengalami penurunan yang disebabkan oleh alih fungsi lahan menjadi lahan pertanian/perkebunan dan alih fungsi lahan menjadi pemukiman penduduk, pembukaan hutan di daerah hulu. “Hal ini dapat mengakibatkan erosi, banjir dan tanah longsor. Oleh karena itu, perlunya kegiatan untuk meningkatkan tutupan vegetasi,” tegas Zulkifli. Disampaikan, kegiatan peningkatan tutupan vegetasi dengan tanaman produktif bertujuan untuk meningkatkan tutupan lahan pada daerah terdegradasi menjadi bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pangan (bernilai ekonomis), kayu, menyerap karbon, menghasilkan air bersih dan peningkatan keanekaragaman hayati serta dapat mencegah banjir dan tanah longsor. Zulkifli menjelaskan, perubahan penggunaan lahan miring dari vegetasi permanen (hutan) menjadi lahan pertanian intensif menyebabkan tanah menjadi lebih mudah terdegradasi oleh erosi tanah. Akibat degradasi oleh erosi ini dapat dirasakan dengan semakin menurunnya tutupan vegetasi. “Praktek penebangan dan perusakan hutan (deforesterisasi) merupakan penyebab utama terjadinya erosi di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS),” ungkapnya. Dia berharap, masyarakat tidak membuka lahan pada daerah kemiringan/curam untuk ditanami tanaman pertanian jangka pendek, seperti jagung, nilam atau padi lading. “Tanaman ini memiliki perakaran yang dangkal sehingga tidak mampu mengikat tanah dan menyimpan air yang dapat mengakibatkan erosi, banjir dan tanah longsor,” kata Zulkifli. Penanaman tanaman produktif diharapkan dapat bernilai…
Mamuju--Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat (Sekprov Sulbar) Muhammad Idris menghadiri Halal Bihalal Kerukunan Keluarga Besar Mambi Pitu Ulunna Salu (KKB- Mambi Pus) di Asrama Haji Kabupaten Mamuju, Minggu, 19 Mei 2024. Sekprov Sulbar, Muhammad Idris mengatakan, kegiatan tersebut merupakan pertemuan keluarga besar yang dikemas melalui halal bihalal yang belum pernah dilakukan sebelumnya. "Kita titipkan organisasi ini dapat terus berfungsi dengan baik kedepan," kata Idris. Menurut Idris, kerukunan keluarga penting untuk terus menyambung silaturrahim dan mengetahui berbagai macam status yang berbeda-beda. "Berbagai permasalahan, tidak akan mungkin kita tidak bantu jika tidak bagus organisasinya," tandasnya. Melalui kesempatan itu, atas nama Pemprov Sulbar dan juga secara pribadi, Idris menyampaikan ucapan selamat kepada keluarga besar KKB- Mambi Pus. Ia berharap kegiatan tersebut dapat terus berkelanjutan untuk membangun kerukunan berkeluarga. Turut hadir, Bupati Mamuju, St. Sutinah Suhardi, Kepala Dinas Kesehatan Sulbar drg. Asran Masdy, Kepala DKP Sulbar, Suyuti Marzuki, para warga Mambi berdomisili Mamuju dan undangan lain. Penulis : Biro Umum Setda Sulbar Editor : humassulbar
Mamuju— Sekretaris Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Sulawesi Barat (Sekdis Perkim Sulbar) Amrin, mengikuti Rapat terkait permohonan fasilitas akses jalan implementasi Zonasi Pelabuhan Penyeberangan Mamuju, Jumat, 17 Mei 2024. Kehadiran Amrin dalam rapat tersebut atas arahan Kepala Dinas (Kadis) Perkim Sulbar, Syaharuddin. Pertemuan itu juga dihadiri sejumlah stakeholder lainnya, seperti Bapperida Sulbar, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sulbar, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sulbar dan General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero). Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Dinas Perhubungan Sulbar. Ditemui usai mengikuti rapat, Sekdis Perkim Sulbar Amrin menyampaikan, rapat yang dihadiri tersebut membahas tentang permohonan fasilitas akses jalan Zonasi di Pelabuhan Penyeberangan Mamuju. “Rapat yang kami hadiri merupakan tindak lanjut dari Dinas Perhubungan Sulbar terhadap permohonan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), yang meminta Penetapan Zonasi di Pelabuhan Penyeberangan Mamuju atau Zonasi dan Sterilisasi di Area Pelabuhan Ferry, dikarenakan selama ini banyak aktifitas yang tidak berhubungan dengan penyeberangan namun memadati area pelabuhan,” ucap Amrin. “Dan juga termasuk aktifitas yang dilakukan dari Perumahan TNI Angkatan Laut yang memotong jalur di Area Pelabuhan Ferry, yang akan dibuatkan akses jalur keluar masuk tersendiri jika memungkinkan,” lanjut Amrin menjelaskan. Pada rapat tersebut, Dinas Perhubungan Sulbar meminta seluruh stakeholder yang hadir dalam pertemuan itu dapat memberikan solusi sesuai apa yang diharapakan dari PT. ASDP. Untuk Dinas Perkim Sulbar, Amrin menyatakan, pihaknya akan selalu bersedia untuk melakukan pembebasan lahan, jika nantinya sudah disepakati pembukaan jalur khusus aktifitas ke Pelabuhan penyeberangan Mamuju. “Kami selalu siap melakukan pengadaan tanah dalam hal ini pembebasam lahan jika itu memang diperlukan dan sudah disepakati, namun tentunya harus melewati tahapan – tahapan sesuai aturan, dan jika hal tersebut harus segera dilakukan percepatan, maka kami akan mengusulkannya di anggaran perubahan,” tutup Amrin. Penulis : Dinas Perkim Sulbar Editor : humassulbar
MAMUJU -- Usai memimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, OPD Pemprov bersama Pimpinan Forkopimda melakukan penanaman sukun di Kompleks Kantor Gubernur Sulbar, Senin 20 Mei 2024. Penanaman sukun dilakukan sebagai simbol sinergi untuk kehidupan,perlindungan dan momen kebangkitan bagi Sulbar untuk lebih melestarikan lagi alam nya yang indah ini. Hal itu disampaikan Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin. Menurutnya, penanaman langsung bersama pimpinan Forkopimda merupakan bagian dari momentum peringatan Harkitnas 2024. "Saya menyampaikan terimakasih hari ini memberikan nilai tambah baru di moment Harkitnas,"kata Bahtiar. Menurutnya, momentum kebangkitan tidak hanya dilakukan dengan kata-kata tetapi, bangkit itu harus dipraktekkan. "Praktek ini bukti bahwa kita sadar Sulbar memiliki tantangan untuk mengubah alam begitu indah menjadi sumber kehidupan dan penghidupan," ujarnya. Ia mengatakan, tanah Sulbar harus dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang positif utama tanaman yang bermanfaat. "Caranya menanam tanaman produktif jangan biarkan satu jengkal tanah satu meter kita tanami tanaman yang bermanfaat,"ucap Bahtiar. Ia menginginkan, tanah Sulbar yang subur dikelola dengan baik sehingga tidak menimbulkan resiko di kemudian hari. "Bagaimana daerah lain yang terjadi longsor betapa berbahayanya itu alam ketika murka Oleh karena tanaman ini saya menamakan yang tanamannya langsung bawa dari Sulsel,"ujarnya. Menurutnya, sukun ini bukan sekedar pohon yang ditanam tetapi sukun ini merupakan tanaman endemi Sulsel dan Sulbar Sulawesi khususnya. "Kalau ada pohon sukun pasti ada mata air, dan Hasil riset dari IPB sukun sebagai sumber penyimpanan air yang besar," jelas Bahtiar. Ia mengatakan, dengan menanam pohon seperti sukun maka dapat memulihkan alam dengan tanaman besar, yang menjadi ciri khas di Sulbar dan Sulsel. "Pesan kuat kepada masyarakat mengembalikan ekosistem alam sebagai sumber kehidupan dan penghidupan"tutupnya. (Rls)
Mamuju-- Hari pertama berkantor di Pemprov Sulbar, PJ Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin memimpin Pupacara Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), Senin 20 Mei 2024. PJ Gubernur Sulbar Bahtiar membacakan Sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI dalam peringatan Ke-116 Hari Kebangkitan Nasional, dengan tema "Kebangkitan Kedua Menuju Indonesia Emas" Dalam sambutan Bahtiar mengurai sejarah perjuangan Budi Utomo dan Kartini, serta bagaimana peran kaum muda harus menghadapi tantangan perkembangan zaman menuju Indonesia emas 2045. Namun hal lain, Bahtiar membeberkan salah seorang guru yang menjadi dasar gerakan kaum muda, khususnya di Sulawesi, yakni dr. Wahidin Sudirohoesodo. "Makanya di Makassar ada RS Wahidin Sudiro Husodo. Nama Orang Jawa tetapi di Makassar. Bahkan tak banyak yang ketahui, dr Wahidin berjuang mengobati pribumi yang mengalami penderitaan." ungkapnya. Melalui dr Wahidin, telah diajarkan untuk selalu melihat penderitaan rakyat. "Dari situlah siswa-siswa dr Wahidin terinsipirasi maka terbentuklah Budi Utomo. Bangkit dengan mengorganisir pendidikan," pungkasnya. Untuk itu, PJ Gubernur Bahtiar berharap di Sulbar agar terus mendorong pendidikan lebih cepat lagi. "Mau nggak mau yah sekolah. Jadi tidak ada jalan lain, daerah lain seperti kita di Sulbar, untuk melompat setara dengan daerah lain pendidikan dan basic teknologi harus dilipat-gandakan. Untuk mempercepat pembangunan dan mempercepat mewujudjab Indonesia emas," ungkapnya. Dia menjelaskan, Indonesia Emas 2045 berarti pendapatan masyarakat mencapai 15 juta perbulan. Hal inilah menjadi tujuan kedepan. (Rls)
Mamuju - Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin melakukan silaturahmi dengan Bupati Mamuju Sutinah Suhardi di rumah jabatan Bupati, Sapota, Minggu 19 Mei 2024 malam. Turut hadir Sekprov Muhammad Idris, Asisten dan beberapa Kepala OPD dengan sejumlah jajaran pejabat Pemkab Mamuju. Senentara Pj Bahtiar juga membawa istrinya Ny.Sofha Marwah beserta rombongan yang melekat dengan dirinya selama melaksanakan tugas di Sulbar. Bukan hanya silaturrahmi biasa , Bupati Sutinah juga menyuguhkan makan malam sambil membahas hal hal yang patut menjadi sinergitas untuk membangun Pemkab Mamuju sebagai Ibu Kota Sulawesi-Barat. Sebelumnya saat mendarat di bandara Tampa Padang Mamuju Bahtiar berjanji lebih dulu akan bersilaturrahmi dengan Pemkab Mamuju sebelum memulai melaksanakan rutinitas sebagai Pj Gubernur di Pemprov Sulbar. Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin mengatakan , ibu kota Sulbar itu adalah Mamuju, sehingga hari ini, besok dan seterusnya akan terus banyak di Mamuju. "Jadi kita harus izin dan lapor kepada Kepala Kampung yang punya masyarakat Mamuju. Kami silaturahmilah sama ibu Bupati," kata Bahtiar. Bahkan, dirinya sudah janjian akan melakukan pertemuan bersama Pemprov dan Pemkab Mamuju. "Intinya saya sebagai Pj Gubernur posisinya ada dua, satu sebagai pemimpin Pemprov dan kedua sebagai perpanjangan pemerintah pusat yakni Presiden serta Menteri pembantunya," ungkapnya. Oleh karena itu, nantinya memastikan program Presiden RI bisa berjalan diseluruh wilayah Indonesia khsusnya Sulbar. Dimana semua kabupaten didalam dan Mamuju merupakan kabupaten yang penting karena ibu kota provinsi. "Saya sebagai orang baru tentu ingin membangun sinergi dengan semua kabupten. Memang harus ada kita kerjakan sama-sama," tambahnya. Sementara itu, tugasnya sendiri akan menjadi fasilitator seluruh kabupaten, mendengar semua aspirasinya. "Mungkin ada hal bisa diperjuangkan dan dibantu tingkat provinsi. Kami di provinsi akan bisa mencapai yang diinginkan jika didukung kabupaten," ujarnya. Bupati Mamuju Sutinah Suhardi mengungkapkan, menyambut baik kehadiran Pj Gubernur Sulbar hadir silaturahmi di rumah jabatannya. "Terimakasih atas kunjungan Pj Gubernur Sulbar di rumah jabatan kami, ini…
MAMUJU -- Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin bersama Istri Sofha Marwah Bahtiar tiba di Bandara Tampa Padang Mamuju, Minggu 19 Mei 2024, sekira pukul 13:00 WITA. Kedatangan Pj Gubernur di Sulbar disambut dengan tarian dan penyematan Sekomandi dan sutera Mandar oleh Sekertaris Daerah Provinsi Sulbar Muhammad Idris bersama pimpinan Forkopimda dan kepala OPD lingkup Pemprov Sulbar. Setibanya di bandara Pj Gubernur Sulbar menuju lantai dua bandara melakukan makan siang bersama. Kesempatan itu Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin mengaku dirinya merasa terhormat dan berbahagia tiba di Mamuju. Apalagi kedatangannya di Mamuju bukan pertama kalinya. Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa Provinsi Sulbar suatu saat nanti akan menjadi daerah yang diperhitungkan nantinya.Dengan segala potensi yang dimiliki Sulbar. "Saya yakin suatu saat nanti daerah ini akan menjadi daerah yang akan diperhitungkan," kata Bahtiar di hadapan para Forkopimda Sulbar dan jajaran OPD Pemprpv Sulbar. Namun yang terpenting baginya adalah melakukan perbaikan konektifitas dan aksesibilitas Jalur penerbangan laut dan udara. Sehingga dalam waktu dekat, ia mengatakan bahwa pihaknya telah meminta maskapai penerbangan Batik Air untuk menambah penerbangan di Sulbar. Apalagi saat ini IKN mulai berjalan. "Saya sudah menyurati maskapai Batik Air dan pihak Garuda untuk menambah penerbangan, Mulai satu Juni Penerbangan Batik akan melayani setiap hari rute Mamuju," ucapnya. Ia menambahkan, terbatasnya penerbangan yang ada dengan penerbangan tiga kali seminggu tentu akan membatasi interaksi sosial sebuah daerah dan tentu akan mempengaruhi perkembangan ekonomi. Penerbangan akan berlaku untuk rute Mamuju - Makassar sebaliknya dan akan ditambah Jakarta Balikpapan jik memungkinkan. Tidak hanya itu, perbaikan pelabuhan juga akan dilakukan, tujuannya untuk membangun konektivitas dan interaksi di wilayah Sulbar. Hari pertama tiba di Mamuju Sulbar, Pj Bahtiar hanya istirahat sesaat di hotel Maleo tempat menginap sementara sebelum ke rumah jabatan Gubernur Sulbar. (Rls)