humassulbar

humassulbar

Kominfo Sulbar -- Sekprov Sulbar Muhammad Idris mengikuti rapat penyampaian arahan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri RI) Tito Karnavian, kepada pemerintah provinsi dan kabupaten/kota Se-Indonesia, terkait langkah antisipasi penanganan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), melalui Video Conference (VC) di ruang Oval lantai 3 Kantor Gubernur Sulbar, Jumat 03 April 2020. Pada kesempatan tersebut, Sekprov Sulbar Muhammad Idris mengatakan, sesuai dengan keluhan masyarakat yang telah didiskusikan dengan Anggota DPRD Provinsi, bahwa kesiapan kabupaten dalam hal kemampuan untuk melakukan koordinasi dengan mengandalkan dan mengendapkan gugus tugas di masing-masing kabupaten masih belum efektif. "Hampir semua teman-teman di kabupaten masih menganggap gugus yang ada ini hanya sekedar tempelan, maka dari itu berbicara lebih jauh gugus ini tidak lagi mengenai sektor. Hal ini sejalan dengan penyampaian Dirjen Otda, bahwa senergi penanganan covid-19 dengan kabupaten dan kota sangat perlu dilaksanakan,"pungkas Idris Sehubungan hal tersebut, lanjut Idris, sesuai dengan permintaan untuk melaksanakan sinkronisasi dan koordinasi dengan unsur Forkopimda di Sulbar berjalan dengan efektif. "Kita telah melakukan kurang lebih tiga kali eksekutif meeting untuk memastikan keterlibatan dalam penanganan,"kata Idris Selain hal itu, Idris juga menyinggung terkait ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) apabila terjadi kemungkinan situasi terburuk Covid-19 di Sulbar. Menurutnya, kondisi yang memungkinkan bisa terjadinya chaos di Sulbar, jika ada skenario yang tidak bisa dipenuhi untuk ketersediaan APD. "Kita tidak mengharapkan banyak kejadian, akan tetapi kami selalu berhitung pada kemungkinan situasi terburuk yang akan terjadi. Kami khawatir ketersediaan APD dan berbagai macam logistik ini kita masih terdapat permasalahan di daerah,"ucap Idris Mengenai pergeseran anggaran, Ia menuturkan, melalui diskusi bersama DPRD menyepakati bahwa tidak terdapat permasalahan yang akan muncul dengan adanya kondisi seperti ini. "Kami di Sulbar mematuhi dan menaati ketentuan yang ada. Kita bisa memahami bahwa kebutuhan pada kebijakan ini sudah kita jadikan pedoman pergeseran anggaran dalam penanganan covid-19,"kata Idris. (deni)

Kominfo Sulbar-- Salah satu wujud keseriusan Pemprov Sulbar dalam melakukan pencegahan dan pengendalian penyebaran Covid-19, akan melakukan pergeseran anggaran dengan mengalokasikan anggararan sebesar kurang lebih 14 miliar rupiah untuk antisipasi penanganan keadaan terburuk Covid-19 di Sulbar. "Hitung-hitungan kita sekarang, untuk tahap awal kurang lebih 14 miliar kita alokasikan untuk kebutuhan penanganan Covid-19 ini. Dari mana saja sumbernya, sementara kita lakukan penyisiran untuk pergeserannya,"kata Sekprov Sulbar Muhammad Idris saat melakukan Konferensi Pers dengan Awak Media melalui Video Conference (VC) yang berlangsung di ruang Oval lantai 3 Kantor Gubernur Sulbar, Jumat 3 April 2020. Disampaikan, saat ini terdapat dua OPD lingkup Pemprov Sulbar yang telah melakukan pergeseran anggaran yang mendahului, yakni Dinas Kesehatan dan RSUD Regional Sulbar. "Di RSUD Regional Sulbar dilakukan pergeseran anggaran sebesar kurang lebih dua milyar, kemudian Dinas Kesehatan kurang lebih lima miliat rupiah.Anggaran sebesar itu paling tidak untuk kebutuhan-kebutuhan tanggap darurat,"kata Idris Dalam melakukan pergeseran anggaran, kata Idris, tentu sebelumnya harus mendapat persetujuan dari DPRD Sulbar. "Kebutuhan anggaran berdasarkan analisis skenario sementara kita lakukan, tetapi sebelumnya pasti akan ada pertimbangan dan persetujuan dari DPRD,"ungkap Idris Sementara itu, mengantisipasi adanya warga Sulbar yang berada di luar provinsi ini ingin melakukan mudik, melalui kesempatan itu, Idris meminta awak media untuk terus mengkampanyekan kepada mereka, bahwa untuk sementara tidak melakukan mudik di tengah adanya pandemi Covid-19. "Pada prinsipnya, Pemprov Sulbar minta bantuan kawan-kawan pers untuk terus menerus mengkampanyekan, sehingga jangan ada lagi warga kita seperti dari Kalimantan, Jakarta dan Papua untuk mudik. Untuk sementara dikubur dalam-dalam keinginan untuk pulang mudik, sebab jauh lebih bagus tidak mengorbankan diri sendiri dan keluarga hanya kerena keputusan kita untuk melakukan mudik"tandas Idris Selain itu, juga diminta menyampaikan kepada Pemkab se-Sulbar agar mendayagunakan struktur pemerintah, yakni camat, lurah dan kepala desa untuk bekerja dengan baik dalam hal pencegahan penyebaran Covid-19. "Keberfungsian lurah dan kepala desa menjadi…

Pemprov Sulbar -- Melihat perkembangan situasi Covid-19 di Sulbar, Ali Baal, kembali menghimbau sekaligus berharap kepada para bupati untuk terus melakukan pemantauan terhadap aktifitas masyarakat yang masih berada di luar rumah. "Saya lihat masih banyak masyarakat kita yang keluyuran kemana-mana. Para bupati dipantau itu, kalau perlu kerjasama dengan Kodim dan Polres untuk menghentikan yang seperti itu. Saat ini sebenarnya puncak-puncaknya, olehnya itu saya harapkan masyarakat di Sulbar ini betul-betul berdiam di rumah,"kata Ali Baal saat melakukan rapat terbatas dengan para bupati dan forkopimda melalui video conference. Dalam kegiatan yang berlangsung di ruang Oval Kantor Gubernur Sulbar tersebut, Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar menyampaikan terkait situasi terkini Covid-19 di Sulbar, pertanggal 30 Maret 2020, pukul 08.20 Wita. Dikemukakan, jumlah total Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang dipantau sejak awal Februari sampai dengan hari ini sebanyak 532 orang. Lebih lanjut dijelaskan, dari total 532 ODP tersebut dibagi menjadi dua kategori, yakni selesai pemantauan dan proses pemantauan. "Untuk selesai pemantauan sampai dengan hari ini berjumlah 177 orang, sedangkan khusus untuk proses pemantauan berjumlah 355 orang. Inilah yang sekarang dipantau oleh masing-masing kabupaten, tentunya semua dipantau selama 14 hari"urai Ali Baal Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP), kata Ali Baal, sampai hari ini berjumlah empat orang, masing-masing satu orang asal Polewali Mandar yang dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Pare-pare, satu orang asal Majene yang dirujuk ke RS Pelamonia Makassar dan dua orang asal Mamuju yang sekarang dirawat di RS Regional Mamuju. Sedangkan, jumlah positif Covid-19 di Sulbar sampai 30 Maret 2020 adalah satu orang. Hal tersebut sesuai dengan penyampaian Dirjen P2P Kementerian Kesehatan pada 29 Maret 2020, sebagai Juru Bicara Covid-19. "Saat ini pasien dirawat di RS Regional Mamuju. Khusus pasien positif ini, perlu diklarifikasi bahwa yang bersangkutan tersebut awalnya terdata di Sulsel, namun setelah berkoordinasi dengan Kemenkes Pusat dengan Dinkes Sulsel, maka diputuskan data tersebut…

Kominfo Sulbar - Dalam rangka penguatan sistem cegah penyebaran Covid -19, Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar didampingi Sekprov Sulbar Muhammad Idris, menggelar rapat terbatas dengan para bupati/wakil bupati se-Sulbar melalui Video Conference (VC), Selasa 24 Maret 2020. Kegiatan tersebut berlangsung di ruang Oval Kantor Gubernur Sulbar dan sebagai tindak lanjut dari rapat terbatas dengan Presiden RI Joko Widodo melalui VC. Dalam arahannya, Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar mengemukakan, dalam memerangi Covid-19 terdapat 10 poin yang harus menjadi fokus perhatian bersama, yakni para bupati beserta jajaran kiranya dapat membangun koordinasi yang baik ke seluruh jajaran dalam rangka membentuk gugus tugas untuk menjaga pintu masuk perbatasan antar provinsi, disertai alat pengukur suhu badan dan alat lainnya, melakukan Sosial Distancing (menjaga jarak) dan tidak berkumpul ditempat umum, melibatkan ASN dan para pelajar agar bekerja dan belajar di rumah. Kemudian, melakukan penyemprotan disinfektan diberbagai tempat umum dan tempat keramaian seperti pasar, kantor dan tempat hiburan, melakukan penutupan jalan masuk kota dan dibuka pada pukul 22.00 wita, melakukan skrening dan disenteksi di bandara, terminal dan pelabuhan, melakukan penguatan sistem tangkal dan pengawasan atau memonitor secara berskala terkait data perkembangan warga masyarakat Orang Dalam Perantauan dan Positif Covid sejak 31 Maret 2020, menjaga kestabilan bahan pokok bagi warga masyarakat dan melakukan sosialisasi data kesehatan dengan melibatkan sektor terkait. "Semuanya harus bersinergi serta harus menyatukan visi untuk melawan virus mematikan yang telah banyak memakan korban. Harapan kita agar betul-betul kita dapat melaksanakan semua ini dengan disiplin, baik masyarakat dan Pemda terkait, mumpun kita masih zero Covid-19,"tutur Ali Baal Pada kesempatan itu, Ali Baal kembali mengingatkan, kiranya para bupati dapat terus memberikan sosialisasi tentang Virus Corona dan cara pencegahannya. Disampaikan, kegiatan tersebut perlu dilakukan untuk memutuskan rantai penyebaran Covid -19, sehingga Sulbar benar-benar aman hingga wabah tersebut berakhir. Ali Baal menuturkan, saat ini pemerintah daerah khususnya bagi Pemprov…

Kominfo Sulbar - Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo menggelar rapat terbatas bersama seluruh Gubernur se-Indonesia melalui Video Conference (VC) dalam rangka membahas penyebaran Covid-19, Selasa, 24 Maret 2020. Di Sulvar, video conference dilakukan di ruang oval Kantor Gubernur Sulbar yang dihadori Gubernur Ali Baal Masdar didampingi Sekprov, Muhammad Idris, Kepala Dinas Kesehatan, Muhammad Alif, Kepala BPBD, darno Majid, Kadiskominfo, Safaruddin, Direktur RSUD Regional Sulbar, dr.Indahwaty, dan Kadis Sosial Bau Akram Melalui VC, Presiden Joko Widodo, memerintahkan seluruh kepala daerah untuk memaksimalkan anggaran yang ada, dengan memangkas belanja yang tidak prioritas dan tidak dirasakan langsung keseluruh lapisan masyarakat, baik dana dari APBD maupun APBN, demi penanganan Covid-19. "Pemerintah terkait harus melakukan regulasi anggaran untuk penanganan Covid-19 dan mampu mengatasi isu-isu yang tidak jelas,"pungkas pria yang akrab disapa Jokowi itu Selain hal tersebut, Jokowi juga menyampaikan tiga fokus utama yang harus menjadi perhatian bagi para kepala daerah, yaitu kiranya dapat mengutamakan keselamatan dan menjaga kesehatan diri dan seluruh masyarakat, memperhatikan sosial sentimen berupa bantuan sosial yang harus dipersiapkan, serta hendaknya dapat menghitung dampak ekonomi daerah sehingga dapat menemukan solusi dalam penanganan stok pangan kiranya terus tersedia. "Untuk penanganannya kita semua harus satu visi sehingga kita dapat memiliki kebijakan yang sama dan semuanya dihitung dari dampak keselamatan dan kesehatan kita semua, begitupun dampak ekonomi kita saat ini. Di negara kita sangat cocok diterapkan sistem social distancing atau menjaga jarak yang aman, tetapi dibutuhkan kedisiplinan dan ketegasan yang kuat, dan kedisiplinan mengisolasi diri itu juga harus penting untuk memutuskan rantai penyebaran virus, sehingga skenario yang kita jalankan bisa berjalan sebagai mana mestinya, "harap Jokowi Lebih lanjut disampaikan, hal itu bertujuan untuk penaganan kesehatan dan ekonomi masyarakat, serta mampu melihat ketersediaan bahan pokok sehingga Pemda terkait tetap mempertahankan daya beli masyarakat, memperhatikan para buru, pedagang dan pelaku usaha mikro lainnya "Kiranya program-program itu dapat…

Kominfo Sulbar -- Masih minimnya alat pelindung diri (APD) bagi para tenaga medis dalam penanganan pasien Covid-19 di Provinsi Sulbar, Dinkes Sulbar dan RSUD Regional sedang melakukan pemesanan alat tersebut. Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, Muhammad Alif menyampaikan, pihaknya telah melakukan pemesanan sebanyak 150 unit APD tersebut. " Saat ini sedang dalam proses pengiriman, kemungkinan dua tuga haru kedepan sudah tiba. Untuk sementara jamu memesan sebanyak 150 , tapi akan ditambah jika nantinya masih kekurangan, " kata Muhammad Alif. Direktur RSUD Regional Sulbar, dr. Indahwaty juga menyampaikan, selain Dinkes, RSUD Regional Sulbar juga telah melakukan pemesanan APD tersebut. " Kami juga sudah memesan, dan sedang dalam proses, semoga dalam waktu dekat juga sudah tiba karena kita memang masih sangat kekurangan untuk digunakan tenaga medis dalam menangani pasien virus corona," jelas dr. Indah Ia juga mengatakan, selain telah memesan APD, Pemprov Sulbar juga sedang menyiapkan bangunan RSUD Regional Sulbar yang lama untuk dijadikan tempat karantina pasien. "Meskipun saat ini belum ada pasien suspect, tapi sudah ada pasien orang dalan pemantauan (ODP). Dan RSUD yang lama ini akan menjadi tempat karantina jika sudah dinyatakan pasien dalam pemantauan (PDP). Nanti dinyatakan positif baru kita pindahkan ke ruabg isolasi rujah sakit," jelas Indah. Dia pun berharap , APD tersebut segera tiba dan dapat digunakan jika nantinya sudah ada pasien virus Corona yang harus ditangani oleh tenaga medis. " Mudah -mudahan bangunan ini tidak digunakan. Akan tetapi kita harus tetap waspada," tambahnya. (rls)

Kominfo Sulbar- Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar didampingi beberapa Kepala OPD Pemprov Sulbar melakukan pemantauan di sejumlah titik ibu Kota Mamuju, Sabtu, 21 Maret 2020 Kunjungan tersebut diawali di Pasar Sentral Mamuju (Pasar Lama) dilanjutkan ke Hyper Mart Mall Town Square Mamuju (Matos), disusul ke RSU Regional Lama dan Balai Laboratorium Kesehatan Transfusi Darah Dinkes Sulbar serta Pelabuhan Simboro Mamuju. " Kegiatan ini dilakukan untuk memantau sejumlah titik vital yang ada di Kabupaten Mamuju, terkait informasi yang beredar dan juga memantau sejumlah tempat yang dinilai rawan bagi pintu masuk covid-19, dan tadi kita memulainya dari pasar lama Mamuju berdasarkan laporan masyarakat tentang kenaikan harga bahan pokok dan penimbunan bahan pokok yang meresahkan warga masyarakat, ternyata kita menemukan informasi dari salah satu pedagang bahwa Pemerintah Daerah akan menutup sementara aktifitas dipasar padahal info itu tidak benar sama sekali, " Pungkas Ali Baal Gubernur Sulawesi Barat Masih dikatakan, sebelumnya Pemerintah Daerah Sulbar telah mengeluarkan edaran tentang penanganan Virus Corona, dimana salah satunya ialah tidak melakukan perjalanan dinas keluar kota dan menghindari tempat keramaian, seperti rekreasi dan pusat keramaian lainnya lebih lanjut disampaikan, kegiatan tersebut merupakan bentuk perhatian serius Ali Baal Masdar selaku Kepala Daerah kepada warga masyarakat Sulbar pada umumnya dan masyarakat Mamuju pada khususnya mengingat penyebaran Virus tersebut sangat berbahaya, dimana Ali Baal ingin memastikan agar masyarakatnya tetap aman dan tenteram Kepala Badan Penanganan Bencana Daerah Sulbar, Darno Majid menyampaikan, sejumlah penanganan telah dilakukan dalam rangka memperkecil peluang masuknya Covid -19 Di Provinsi ke 33 Sulawesi Barat, BPBD Sulbar telah membentuk posko pencegahan Covid-19 Public Safety Center (PSC) di perbatasan Provinsi Sulsel-Sulbar dan Sulteng-Sulbar. " Terkait alur mudik, berdasarkan arahan Gubernur kita sudah membuat posko di Kabupaten antara Pinrang dan Polman yang bekerja sama dengan BPBD, TNI dan Polri begitupun dengan perbatasan Palu dan Sulbar kita juga sudah buat posko pencegahan,…

Kominfo Sulbar- Dalam rangka menangkal penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid - 19), Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik Sulbar menggelar penyemprotan cairan disinfektan di Kantor Diskominfo Sulbar, Jum'at 20 Maret 2020 "Kalau kita melihat kondisi saat ini, memang Virus Corona sudah merebak sehingga kita perlu melakukan langkah-langkah antsipasi sebagai bentuk pencegahan, dan salah satu yang kita lakukan adalah penyemprotan seperti hari ini di Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik Sulbar, "kata Imelda Adhiyanti, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik saat diwawancara di sela-sela kegiatan Lebih lanjut disampaikan, kantor merupakan salah satu ruang publik yang membutuhkan perhatian khusus, dimana menurutnya kesehatan merupakan karunia terbesar yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada mahluknya. "Manusia harus berikhtiar dan salah satunya dengan melakukan penyemprotan disinfektan ini. Hari ini bukan saja Dinas Kominfo yang melakukan penyemprotan, tetapi juga ada beberapa OPD lainnya,"ungkapnya Ia menambahkan, kegiatan tersebut baru pertama kali dilaksanakan, dan Insya Allah kedepan akan dilanjutkan lagi. (farid)

Kominfo Sulbar-- Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar memimpin Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), terkait penanganan dan pencegahan Corona Virus Disease (Covid-19), Rabu 18 Maret 2020. Pertemuan yang melibatkan semua lini sektor di Sulbar tersebut, berlangsung di ruang rapat lantai 2 Kantor Gubernur Sulbar. Gubernur Sulbar pada kesempatan itu, menyampaikan sejumlah himbauan dan langkah- langkah yang harus dilakukan dalam penanganan dan pencegahan terhadap Covid-19, yaitu pertama , meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah penularan virus Corona di Sulbar. Kedua, larangan para pejabat dan ASN di lingkungan Pemprov Sulbar agar untuk sementara tidak melakukan perjalanan luar daerah. Ketiga, memastikan kesiapan pelayanan pada sarana kesehatan, sesuai protokol medis pencegahan dan penanganan Corona. Keempat, para petugas kesehatan, harus memberi pelayanan sesuai prosedur dengan sikap ramah dan tanpa diskriminasi. Selanjutnya, kelima, masyarakat diimbau membatasi kegiatan di tempat umum, seperti ditempat-tempat rekreasi atau pusat perbelanjaan. Keenam, para pimpinan Lembaga Pendidikan, di semua tingkatan tetap meminta aktifitas peserta didik yang sementara diliburkan. Ketujuh, dalam rangka pengawasan terhadap anak-anak, diperlukan peranan para orang tua. Kedelapan, harus dilakukan pemantauan dan pengawasan untuk mencegah jangan terjadi praktik penimbunan barang. Kesembilan, harus sudah tersedia dan gunakan dengan maksimal peralatan pendeteksi suhu badan di bandara, pelabuhan, dan di terminal. Kesepuluh, semua pihak terkait, baik jajaran Pemprov Sulbar dan Pemkab se-Sulbar, begitupun jajaran TNI, Polri, serta Instansi Vertikal. Selain sejumlah hal tersebut, Ali Baal juga menyampaikn berbagai hal yang perlu dilaksanakan dan melibatkan semua lini sektor, seperti menyediakan cuci tangan di tempat umum setiap instansi, kurangi pertemuan massal, lakukan edukasi serentak melalui radio, tv, buat posko-posko, melakukan zikir dan doa, penjagaan pintu masuk darat maupun di laut, melakukan pemantauan yang ketat terhadap orang- orang yang dari luar daerah dan kapasitas ruangan isolasi diperbesar dan diperlengkap. "Kita punya tempat isolasi kurang dan kita akan perbanyak lagi, serta perlu mengadakan sosialisasi tata cara penagananan dan pencegahan…

Kominfo Sulbar -- Sekprov Sulbar Muhammad Idris, membuka kegiatan pemagangan dalam negeri yang berlangsung di gedung serbaguna Rujab Gubernur Sulbar, Selasa , 17 Maret 2020. Sekprov Sulbar, Muhammad Idris menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan representasi upaya sungguh-sungguh dari pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas SDM dan juga penyediaan lapangan pekerjaan yang baik dan memadai bagi para calon tenaga pekerja dan pekerja. "Apa yang dilakukan pemerintah melalui pemagangan ini adalah salah satu bagian yang tak terpatahkan dari kebijakan pemerintah untuk menyediakan lapangan pekerjaan bagi calon tenaga kerja" tutur Idris Menurut Idris, salah satu aspek terpenting dalam peningkatan kapasitas para pekerja adalah human capital atau modal sumberdaya yang memiliki 3 kaki yaitu skill atau keahlian tertentu, etos kerja dan komitmen kerja. Tak lupa juga Idris mengucapkan apresiasiya kepada semua pihak yang telah turut berkontribusi selama proses pemagangan ini berlangsung. "Kita sangat mengapresiasi usaha-usaha yang dilakukan selama ini untuk menggandeng, melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk sejumlah perusahaan, dalam mengambil peran, memberikan kesempatan kepada para pencari kerja terdidik untuk meningkatkan kualitas SDM. Anda diberikan waktu selama 5 bulan untuk belajar, untuk berinteraksi dengan perusahaan, bagaimana untuk menghandle sebuah tanggung jawab. Mohon jangan di sia-siakan kesempatan yang diberikan pemerintah dan perusahaan, "ucapnya. Kepala Dinas Tenaga Kerja menyampaikan, kegiatan tersebut salah satu program prioritas Pemprov Sulbar dalam mengurangi angka pengangguran terbuka yang ada di Sulbar. Proses dari pelaksanaan pemagangan ini dilakukan melalui seleksi yang melibatkan 12 perusahaan yang tersebar di beberapa kabupaten di Sulbar , seperti Mamuju dengan sembilan perusahaan, dua perusahaan di Mamuju Utara dan 1 perusahaan di Mamuju Tengah "Pemagangan ini melalui seleksi yang melibatkan langsung dari perusahaan sehingga apa yang menjadi kebutuhan perusahaan tersebut bisa terakomodir. karena posisi pelaksanaan pemagangan ini dilakukan berdasarkan job-job yang akan di tempati dan job-job yang sementara ini masih membutuhkan tenaga-tenaga terampil." ungkap Maddareski Dengan adanya kegiatan pelatihan pemagangan…

  1. Popular
  2. Recent
  3. Comments