humassulbar

humassulbar

Polman–Pj. Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Bahtiar Baharuddin, mengunjungi UPTD Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Sulbar di Kelurahan Lantora, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Kamis, 30 Mei 2024. Kunjungan ke UPTD BBTPH Dinas TPHP Sulbar merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam kunjungan kerja Pj. Gubernur Sulbar di Polman. Dalam kunjungannya, didampingi Pj. Bupati Polman Ilham Borahima, para Asisten dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah Lingkup Pemprov Sulbar dan unsur Forkopimda. Kunjungan Pj. Gubernur Sulbar dan rombongan tersebut diterima langsung Kepala UPTD BBTPH Nasaruddin. Ia mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan perhatian dari Pj. Gubernur Sulbar. Melalui kesempatan itu, Nasaruddin juga menyampaikan beberapa permasalahan dan tantangan yang dihadapi oleh UPTD BBTPH. Dalam arahannya, Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin menekankan, perbenihan di sektor hortikultura harus lebih dimasifkan tanpa mengesampingkan perbenihan di sektor tanaman pangan. “Jenis tanaman hortikultura cukup banyak, hampir 1000 jenis yang bisa dikembangkan di dunia pertanian, sehingga UPTD BBTPH ini harus bisa menangkap peluang-peluang usaha perbenihan di sektor tanaman hortikultura,” tegas Bahtiar. Bahtiar juga menegaskan, pengembangan komoditi hortikultura harus melihat peluang pasar, seperti Sukun dan Cavendis yang saat ini sangat banyak permintaan pasar dalam negeri bahkan luar negeri, namun produksinya sangat kurang. Selain memberikan penekanan untuk pengembangan tanaman hortikultura, Pj. Gubernur Sulbar juga mendorong agar UPTD BBTPH kedepan dapat menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, serta penerapan praktik bisnis yang sehat. Kepala Dinas TPHP Sulbar, Syamsul Ma’rif berkomitmen untuk terus mengembangkan komoditas hortikultura melalui UPTD BBTPH tersebut. “Apa yang telah diinisiasi oleh Bapak Pj. Gubernur kita ini harus kita dukung, terutama potensi pertanian dari Sulbar, sehingga kedepannya komoditi pertanian dapat menjadi sektor andalan di Sulbar,” ujar Syamsul Ma’rif. Dari UPTD BBTPH Dinas TPHP Sulbar,…

Sulbar --Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin memaparkan 8 agenda prioritas yang menjadi fokus kedepan. Hal ini disampaikan PJ Bahtiar melalui Rakor melibatkan Instansi/Lembaga Vertikal dan Bupati se Sulbar, di Graha Sandeq Komplek Rujab Gubernur Sulbar, Jumat (31/05/2024) Rakor tersebut sekaligus sinkronisasi program pemerintah provinsi, Kabupaten, dan pusat. Adapun 8 agenda prioritas PJ Bahtiar, antara lain; menyukseskan penyelenggaraan pilkada serentak 2024, Luber Jurdil Anab dan Damai, Penanganan Gizi Buruk, Stunting dan Kemiskinan Ekstrem, Pengendalian Inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, peningkatan Investasi, hilirisasi dan bangunekosistem ekonomi hijau dan biru , Kedaulatan dan Ketahanan pangan, membangun konektivitas dengan IKN dan Wilayah Sekitarnya, seniergi program pusat dengan daerah (provinsi dan kabupaten) serta partisipasi dan pemberdayaan masyarakat, menjaga Stabilitas Politik, Keamanan dan Ketertiban umum. Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin mengatakan, pertemuan rakor tersebut bertujuan memperkuat sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten. Hal ini penting mengingat baik provinsi dan kabupaten memiliki kemampuan terbatas, baik dari sisi SDM, tekonologi, maupun anggaran. Sehingga PJ Gubernur menegaskan delapan agenda yang dipaparkan bukanlah hal baru, melainkan tindaklanjut dari program-program yang sudah ada sebelumnya, baik di provinsi, kabupaten dan pemerintah pusat. "Sebenarnya bukanlah saya membuat hal baru, saya hanya mengkoseptualisasikan apa yang sudah ada di kabupaten dan provinsi dan apa yang sudah ada di Nasional," ucap PJ. Bahtiar. Dia berharap dengan delapan agenda tersebut dapat menjadi penuntut seluruh stakeholder di Sulbar "Kita perlu penajaman-penajaman dan saya hanya ingin mejadi bagian dari pembangunan di Sulbar, kita lakukan ini bukan karena mendapat pujian, bukan untuk penghargaan, bukan juga untuk dikatakan hebat, cukuplah pencapaian saya sebagai dirjen. Dan juga bukan untuk mencari uang," pungkasnya. (Rls)

Mamuju--Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Sulawesi Barat (Sulbar) melalui Tim Pelaksana Laboratorium Agens Hayati UPTD BPTPH Sulbar melakukan identifikasi terhadap sampel serangga kepik hitam, Selasa, 28 Mei 2024. Sampel serangga kepik hitam diperoleh dari hasil Eksplorasi Laboratorium Agens Hayati (berbasis ramah lingkungan) UPTD BPTPH di Kelurahan Sinyonyoi, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulbar, sejak Februari 2024 pada pertanaman Padi. Sampel serangga terinfeksi yang ditemukan dari hasil Eksplorasi telah melalui beberapa tahapan, yaitu proses isolasi, pemurnian isolat, hingga identifikasi. Berdasarkan hasil identifikasi, sampel serangga kepik hitam ternyata terinfeksi cendawan atau jamur Beauveria Bassiana. Beauveria Bassiana merupakan jenis cendawan entomopatogen yagg dapat menimbulkan penyakit pada tubuh serangga hama. Cendawan ini dapat menginfeksi semua stadia serangga (telur sampai imago). Cendawan ini menginfeksi tubuh serangga dengan adanya tekanan masuknya hifa pada jaringan serangga serta peran mikotoksin beauvericin, bassionalide, dan oosporein, yang dihasilkan aksi kombinasi ketiganya akan mempercepat matinya serangga. Gejala awal yang terlihat pada serangga hama yang terinfeksi Beauveria Bassiana yaitu serangga menjadi lemah, kepekaan dan aktivitas makan menjadi berkurang sehingga pada akhirnya serangga akan mati. Bila kondisi lingkungan cukup lembab, maka pada permukaan tubuh akan ditumbuhi misselium cendawan yang berwarna putih sehingga menutupi tubuh serangga hama. Setelah identifikasi, langkah selanjutnya akan dilakukan perbanyakan isolat murni, uji keefektifan skala laboratorium, hingga perbanyakan di media beras untuk menghasilkan produk APH spesifik lokasi Sulbar yang dapat diaplikasikan di pertanaman. Kepala UPTD BPTPH Hasdiq Ramadhan mengatakan, Agens pengendali hayati spesifik lokasi, mempunyai efektifitas lebih tinggi jika dibandingkan dengan penggunaan isolat dari daerah lain. Sementara itu, Kepala Dinas TPHP Sulbar, Syamsul Ma’rif, mengatakan kegiatan itu sangat bagus karena dapat menekan populasi patogen (hama/penyakit) dengan cara melepaskan musuh alami parasit atau patogen dari hama tersebut. “Dengan begitu keberadaannya dapat dikendalikan dan dihambat perkembangbiakannya, namun tidak dimusnahkan,” kata Syamsul Ma’rif, saat dikonfirmasi Rabu 29 Mei 2024. Penulis : Dinas…

Mamuju--Senam merupakan salah satu cabang olahraga yang bertujuan meningkatkan kebugaran jasmani dan rohani, dengan melatih tubuh untuk melakukan gerakan-gerakan tertentu secara teratur dan juga sistematis. Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Barat (Sulbar) dan Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sulbar Senam Pagi Bersama, di Halaman Kantor BI Perwakilan Sulbar, Jumat (31 Mei 2024). Keikutsertaan Bapperida Sulbar dalam Senam Pagi Bersama atas arahan Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, agar seluruh pegawai mengikuti kegiatan itu. “Ini demi menjaga kebugaran dan kesehatan para pegawai agar dapat melakukan aktivitas kerja dengan nyaman dan lancar,” ungkap Junda Maulana, dalam sela-sela senam berlangsung. "Kegiatan ini akan rutin digelar setiap dua minggu, bergilir tempat, bagi anggota Konreg PDRB Sulbar,” lanjutnya. Olehnya, Junda berharap para pegawai di lingkungan setiap anggota Konreg PDRB yakni BPS, Djpb, BI dan Bapperida agar ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Seluruh peserta yang hadir terlihat antusias mengikuti senam, dan semakin semarak dengan menghadirkan instruktur senam profesional dan ditambah iringan musik atraktif, yang membuat peserta semakin bersemangat. Senam Pagi Bersama ini diikuti seluruh Pegawai Bapperida, BI Perwakilan Sulbar dan Perwakilan BPS Sulbar. Penulis : Bapperida Sulbar Editor : humassulbar

Mamuju--Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sulawesi Barat (Sulbar) meraih dua Penghargaan dari Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulbar, yang disampaikan melalui surat tertulis pada Rabu (29/5/2024). Dua Penghargaan yang diraih, yaitu pertama sebagai Satuan Kerja (Satker) Peraih Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) Terbaik Lingkup Kanwil DJPb Sulbar Periode Triwulan I Tahun 2024 (Kategori Satker Kecil dengan Pagu DIPA yang dapat di-UP-kan di bawah Rp. 2,4 M). Kedua, sebagai Satker dengan Akurasi Pelaksanaan Anggaran Maksimal Periode Triwulan I Tahun 2024. Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana mengatakan, dari hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran periode triwulan I Tahun 2024, Kanwil DJPb Sulbar memberikan apresiasi kepada sejumlah Satker Peraih Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) Terbaik Lingkup Kanwil DJPb Sulbar Periode Triwulan I Tahun 2024. “Kami Bapperida Sulbar mendapat dua penghargaan sekaligus dari hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran periode triwulan I Tahun 2024 oleh Kanwil DJPb Sulbar ,” ungkap Junda. Atas apresiasi tersebut, Kepala Bapperida Sulbar berkomitmen dalam pengelolaan kinerja secara maksimal. Ia pun berharap predikat terbaik itu dapat terus dipertahankan. Penulis : Bapperida Sulbar Editor : humassulbar

Mamuju--Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sulawesi Barat (Sulbar) mendorong peningkatan dan pembinaan inovasi melalui kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembinaan Inovasi di Sulbar, yang diadakan di Multifunction Room, Grand Maleo Hotel & Convention Mamuju pada Selasa (28/5/2024). Kegiatan dibuka oleh Sekprov Sulbar Muhammad Idris dan menghadirkan tiga narasumber, yaitu pertama Kepala Pusat Strategi Kebijakan Pengembangan SDM, Teknologi Informasi dan Pemerintahan Dalam Negeri Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri RI, Aferi Syamsidar Fudail. Kedua, Analis Kebijakan Ahli Pertama Pusat Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah BSKDN Kemendagri RI, Aldo Harjunanto. Ketiga, Analis Kebijakan Ahli Muda Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Manajemen Pemerintahan LAN Makassar, Anita. Mewakili Kepala Bapperida Sulbar Junda Maulana menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan, Kepala Bidang Riset dan Inovasi Daerah Bapperida Sulbar Muh. Saleh menyebutkan tiga tujuan pelaksanaan kegiatan. “Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi antarpemangku kepentingan dalam pembinaan inovasi daerah di Sulbar, memperkuat kapasitas sumber daya manusia dalam pengelolaan inovasi daerah, serta mendorong lahirnya inovasi daerah yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Muh. Saleh. Pada kesempatan itu, Sekprov Sulbar Muhammad Idris menekankan beberapa hal dalam mendorong pengembangan inovasi bagi pemerintah daerah, diantaranya perlunya penguatan sumber daya manusia, koordinasi dan kolaborasi lintas sektor, dan kepemimpinan yang dapat mendorong kemajuan inovasi. “Adapun tantangan inovasi bagi pemerintah daerah, salah satunya budaya inovasi yang belum berjalan optimal,” ungkapnya. Di tempat terpisah, Kepala Bapperida Sulbar Junda Maulana menyampaikan, Rakor dan Bimtek Pembinaan Inovasi itu sebagai upaya mendorong Sulbar untuk dapat berpartisipasi dalam Innovative Government Award (IGA) Tahun 2024. Penulis : Bapperida Sulbar Editor : humassulbar

Mamuju--Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mendukung komitmen pemerintah terhadap perlindungan laut sesuai amanat dalam United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS 1982). UNCLOS (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut) merupakan hukum laut internasional yang diterapkan oleh negara-negara di dunia. UNCLOS adalah hasil perjuangan negara-negara yang memiliki laut untuk memperluas kewenangan atas wilayah laut yang dimiliki oleh tiap-tiap negara. Di dalam UNCLOS 1982 telah diatur secara lengkap mengenai perlindungan dan pelestarian lingkungan laut. Kepala DKP Sulbar Suyuti Marzuki, dalam suatu kesempatan menyampaikan bahwa DKP Sulbar akan terus mengambil peran dengan berbagai langkah konkret dalam upaya melindungi dan menjaga keberlanjutan ekosistem laut dan pesisir. Salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan adalah Transplantasi Terumbu Karang (Coral Reef Transplantation) di Pulau Karampuang, Mamuju, Sulbar, pada 8 Juni 2024 mendatang. “Kegiatan ini merupakan aksi nyata yang dilakukan oleh DKP Sulbar dalam menerapkan agenda Ekonomi Biru. “Let’s do plant coral, then we get plenty of fish,” kata Suyuti, Jumat 31 Mei 2024. Suyuti menjelaskan, Ekonomi Biru, atau yang juga dikenal sebagai ekonomi laut atau ekonomi maritim merujuk pada pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk peningkatan ekonomi, perbaikan kehidupan masyarakat, serta kesehatan ekosistem laut. “Ekonomi Biru berpotensi menurunkan angka kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan yang saat ini menjadi perhatian. Selain itu, transplantasi terumbu karang juga menjadi salah satu momen penting untuk meningkatkan kesadaran dan mempromosikan aksi konkret dalam perlindungan dan konservasi lautan, serta memastikan keberlanjutan sumber daya alam yang berlimpah di dalamnya,” terang Suyuti. “Pelaksanaan kegiatan transplantasi karang tersebut juga menandai agenda World Oceans Day (Hari Laut Sedunia) yang diperingati setiap tanggal 8 Juni setiap tahunnya,” sambungnya. Ia menambahkan, World Oceans Day pertama kali diusulkan pada Konferensi Bumi di Rio de Janeiro pada tahun 1992. Pada saat itu, muncul kebutuhan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya lautan dan perannya dalam menjaga…

Mejene--Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Herdin Ismail bersama para Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemprov Sulbar mendampingi Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin dan Sekprov Sulbar Muhammad Idris dalam Kunjungan Kerja (Kunker) di seluruh kabupaten di Sulbar. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mendukung pengembangan daerah yang menjadi salah satu pilar ekonomi penting bagi Sulbar. Pada Kamis 30 Mei 2024, Pj. Gubernur Sulbar bersama rombongan sambangi Polewali Mandar dan Majene, setelah sebelumnya kunjungi Mamasa Rabu 29 Mei 2024 serta Pasangkayu dan Mamuju Tengah pada Selasa 28 Mei 2024. Kadis Perkebunan Sulbar, Herdin Ismail menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah provinsi, stakeholder terkait, dan masyarakat dalam merealisasikan agenda-agenda strategis pembangunan. "Kami siap mendukung penuh delapan program prioritas yang telah ditetapkan oleh Pj. Gubernur Sulbar guna mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat Sulbar," ujarnya dengan tegas, saat ditemui di sela-sela Kunker di Majene. Selain itu, juga menegaskan pentingnya diversifikasi tanaman sebagai upaya menguatkan kedaulatan dan ketahanan pangan yang mendorong peningkatan ekonomi lokal. "Salah satu tanaman yang kami prioritaskan adalah sukun. Tanaman ini merupakan tanaman endemik di Sulbar. Tanaman ini memiliki potensi besar dalam memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan, kesejahteraan petani, serta pemanfaatan lahan yang optimal," ungkapnya. Dalam konteks pengembangan tanaman sukun, Kadis Perkebunan Sulbar berharap sinergi antara pemerintah, petani, dan pelaku usaha, pengembangan tanaman sukun di Sulbar dapat menjadi salah satu motor penggerak ekonomi lokal yang tangguh. Pengembangan tanaman sukun dinilai memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan petani, mengurangi tingkat kemiskinan, meningkatkan ketahanan pangan di Sulbar serta promosi pasar yang intensif guna memperluas pangsa pasar sukun di tingkat global. Dengan dukungan penuh dari Dinas Perkebunan dan berbagai pihak terkait, diharapkan pengembangan ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Sulbar. Dengan potensi ekonomi yang besar dan dukungan yang kuat dari pemerintah dan pelaku industri, tanaman…

Mamuju - Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin menyebut, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 November 2024 mendatang merupakan pekerjaan yang super prioritas. Hal itu disampaikan Bahtiar Baharuddin dalam rapat bersama Forkopimda, KPU dan Bawaslu se -Sulbar dalam rangka menyukseskan penyelenggaraan Pilkada Luber Jurdil, aman dan damai di Sulbar, Jumat, 31 Mei 2024. Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin mengungkapkan, perintah pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri , anggaran Pilkada sudah harus ditransfer ke penyelenggara, hingga keamanan pada Juli 2024. "Perintahnya Kemendagri, bulan 7 uangnya sudah harus di transfer semua. Nah, ini harus saya cek. Saya harus menyampaikan sedikit agak serius, saya jadi Pj karena ada Pilkada. Maka, ini (Pilkada) adalah pekerjaan super-super prioritas yang lainnya bisa ditunda.Mau bangun jalan bisa ditunda, bangun sekolah bisa ditunda. Kenapa, kalau ini Pilkada tidak sukses, merusak sistem konstitusi kita. Dampaknya luar biasa. Maka seluruh hal yang menghambat Pilkada harus diselesaikan, demi kepentingan negara lebih luas," sambungnya. Soal anggaran, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri itu tak ingin mendengar Pemda se Sulbar mengeluhkan soal keterbatasan anggaran. Menurut, kegiatan-kegiatan lain bisa dihentikan dan anggarannya dialihkan ke Pilkada. "Soal anggaran, tdak ada cerita tidak ada uang. Minus, tidak ada cerita minus" ungkap Bahtiar Baharuddin. Lanjut Bahtiar Baharuddin menjelaskan, Pilkada serentak 2024 sudah ditentukan waktunya, yakni 27 November 2024. Sehingga, anggaran sudah harus ada. "Sudah ditentukan waktunya (Pilkada) 27 November 2024. Uang, Sapras, semuanya harus ada, tidak boleh tidak. Kalau kabupaten tidak bisa siapkan uangnya, saya akan turunkan inspektorat" pungkasnya. Hanya saja, kata Bahtiar Baharuddin, penyelenggara tidak boleh seenaknya mengusulkan kegiatan yang tidak perlu dianggarkan, lantaran keuangan daerah juga sangatlah terbatas. Sehingga, harus dipergunakan sebaik-baiknya. "Saya kasi pandangan penyelenggara, uang kita itu terbatas, sehemat-hemat mungkin. Kita ingin selenggarakan Pilkada tapi kita juga mau membangun," tutupnya. (Rls

Mamuju -Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin kembali menemui pedagang di Pasar Tradisional Kabupaten Mamuju, Jumat, 31 Mei 2024. Ikut bersama Bahtiar Baharuddin yakni Bupati Mamuju, BI Perwakilan Sulbar, Sekda Mamuju, Dinas Ketapang Sulbar, Diskoperindag Mamuju, DKP, Forkopimda, serta tim inflasi Sulbar. Bahtiar Baharuddin mengungkapkan, pihaknya ingin memastikan bahan pokok di pasar tradisional di Ibu Kota Sulbar itu tetap terkendali. "Saya mengecek pasar hari ini, intinya adalah memastikan bahwa seluruh bahan-bahan pokok yang mempengaruhi inflasi di wilayah Sulbar, khususnya di Kabupaten Mamuju itu, aman dan terkendali," kata Bahtiar Baharuddin. Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri itu juga mengungkapkan, pihaknya mendapati harga bahan pokok di Pasar Tradisional Mamuju masih dalam batas normal. "Dari pantauan kami, saya yang cek langsung, hampir seluruhnya, harga-harganya dalam batas toleransi harga eceran tertinggi. Misalnya cabe rawit, cabe besar, bawang merah, harga ayam, terus yang lainnya juga saya lihat bagus," ungkapnya. Lanjut Bahtiar Baharuddin menjelaskan, sejumlah produk yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Sulbar bakal didorong kedepannya. "Bahkan, disini memang banyak produksi-produiksi yang mungkin bisa kita dorong. Misalnya buah nanas yang memiliki antioksidan tinggi, hingga jenis pisang," tutur Bahtiar Baharuddin. Salah satu pedangan di Pasar Tradisional Mamuju, Jasar mengatakan, pantauan yang dilakukan Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, sangatlah bermanfaat bagi para pedagang. "Terkait kunjungannya pak gubernur, alhamdulilah bagi saya sangat baik karena melakukan pemantauan harga, supaya dinas perdagangan juga tau harga di sini saat ada kenaikan dan penurunan," ujar Jasar. Ia pun berharap, pemerintah setempat dapat memperhatikan kondisi pasar, khususnya di Pasar Tradisional Mamuju. "Jalannya itu kalau hujan, biasa becek. Jadi, kami harap ada perbaikan jalan disekitar area pasar nantinya," tutupnya. (Rls)

  1. Popular
  2. Recent
  3. Comments