POLMAN - Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin mengunjungi Usaha Mikro Kecil Menangah (UMKM) Kopi jenis Robusta yang menggunakan merk Kurrak di Kabupaten Polman, Kamis 26 September 2024. Bahtiar sengaja datang sebab sudah lama mendengar merk kopi Kurrak selain kopi Mamasa Sulbar yang sudah lama bersaing dengan merk merk kopi di Indonesia seperti Kopi Toraja, Kopi Mandailing, Kopi Java dan Kopi Aceh. Kini Pj Bahtiar mendorong Sulbar menciptakan merk -merk kopi yang lahir dari berbagai daerah di Sulbar. Pasalnya Sulbar memiliki kawasan pebukitan yang sangat luas dan cocok untuk menanam kopi. Rombongan diterima langsung owner UMKM sekaligus petani Kopi Kurrak , Haris di tempat usahanya. "Kunjungannya ini kami selaku penggiat dan pengusaha kopi berterimakasih telah memberikan apresiasi dan perhatian apa yang menjadi usahanya," kata Haris. Karena dapat menghargainya selaku UMKM Kopi Kurrak di Sulbar agar terus berkembang dan semakin diminati pencinta kopi. "Kami menggeluti usaha kopi kurrak sejak tahun 2018, dimana awal mulanya saat saya masih menjabat Kepala Desa Kurrak ini salah satu komoditas unggulan menjadi perhatian saya," tambahnya. Kopi ini sebagai inovasinya karena memang alam dan cocoknya daerah Desa Kurrak, makanya dirinya mulai bergerak. "Kita sudah diminati orang-orang luar, bahkan produksinya dijual juga keluar provinsi atau nusantara," bebernya. Selama ini, juga pemerintah cukup membantu memperhatikan UMKM seperti dirinya yang ada di daerah pelosok Polman. Mulai diundang diberbagai event pemerintah, bahkan kemasan, sertifikat halal, BPOM, dan administrasi lainnya. "Alhamdulillah banyak juga menyerap tenaga kerja diusahanya. Tadi juga Pj Gubernur membeli bibit pohon kurrak dua ribu bibit dengan menggunakan dana pribadinya, bukan pengadaan," ungkapnya. Sedangkan, Pj Gubernur Bahtiar menyampaikan dirinya sengaja mampir dan melihat langsung UMKM Kopi Kurrak di Kabupaten Polman. "Ini kita di warung Kopi Kurrak produksi dari Desa Kurrak, Polman. Beliau ini inspirator, makanya sejalan dengan pemikirannya dan kita membimbing masyarakat mulai Mamasa, Polman, Majene hingga Mamuju untuk membudidaya Kopi,"…
Mamuju - Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSUD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan Penyuluhan tentang “Rabies”, Kamis, 26 September 2024. Kegiatan ini rutin dilaksanakan tiap tahun dalam rangka Hari Rabies Sedunia yang diperingati setiap tanggal 28 September. Berlangsung di RSUD Sulbar, kegiatan ini menghadirkan Dokter Spesialis Saraf dr. Sitti Zainab Zainuddin sebagai narasumber, dengan Materi Penyuluhan tentang “Rabies”. Dalam pemaparannya, dr. Sitti Zainab Zainuddin menjelaskan, rabies dikenal juga sebagai penyakit anjing gila. Rabies merupakan penyakit infeksi pada sistem syaraf pusat (otak) yang disebabkan oleh virus rabies. “Penyakit ini dapat ditularkan melalui gigitan hewan yang terkena rabies,” kata Zainab. Adapun hewan yang dapat menularkan penyakit rabies pada manusia, diantaranya adalah anjing, kucing, dan kera. Selain hewan tersebut, beberapa hewan liar yang dapat menularkan rabies yaitu rubah, musang, dan anjing liar. “Di Indonesia, hewan yang paling sering menularkan rabies pada manusia adalah anjing (98%) dan sisanya oleh kucing dan kera ( 2%),” ungkapnya. Cara penanganan luka gigitan hewan penular rabies pada manusia (Post-esposure Treatment (PET) yaitu: 1. Cuci luka gigitan secepatnya dengan sabun/deterjen pada air mengalir selama 15 menit lalu diberi antiseptik seperti obat merah dan sejenisnya. 2. Segera pergi ke Rabies Center (Puskesmas atau Rumah Sakit) untuk dilakukan kembali pencucian luka dan mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) atau VAR dan Serum Anti Rabies (SAR) sesuai indikasi. 3. Pemberian vaksin rabies sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah terpapar virus rabies dari hewan, yaitu dalam waktu 24–72 jam. Dosis vaksin rabies yang diberikan adalah empat dosis, dengan dosis tambahan pada hari ke-3, ke-7, dan ke-14 setelah dosis pertama. 4. Berikan Serum Anti Rabies (SAR) seusai indikasi penanganan luka gigitan sesegera mungkin setelah terpapar hewan rabies, efektif dapat mencegah timbulnya gejala dan kematian. Tips Waspada Rabies : 1. Ikat dan berikan kalung tanda kepemilikan untuk hewan peliharaan. 2. Kandangkan anjing atau kucing peliharaan anda…
MAMUJU - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulbar menyerahkan bantuan kepada nelayan di kantornya, Kamis 26 September 2024. Bantuan tersebut atas arahan Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin agar Pemprov memberikan perhatian kepada para nelayan. Puluhan perwakilan nelayan menerima bantuan Pemprov Sulbar yang diserahkan langsung Kepala DKP Sulbar Suyuti Marzuki. Turut, mendampingi Kabid Perikanan Tangkap dan TRL Abdul Gani serta jajaran DKP Sulbat. "Bantuan ini bukan sekedar alat, melainkan simbol harapan baru—mesin katinting yang siap menggerakkan impian, dan alat tangkap purse seine yang akan membuka lembaran-lembaran baru bagi nelayan dalam perjalanan mencari nafkah di laut," kata Suyuti. Ia menegaskan bahwa laut adalah sumber kehidupan yang harus dikelola dengan bijak. Oleh karena itu, ia berharap agar kelompok yang telah menerima bantuan, bisa bersama-sama menjadi garda terdepan bagi Dinas Kelautan dan Perikanan dalam menjaga dan melestarikan keberlangsungan ekosistem di perairan. "Langkah pertama dan utama adalah dengan mengumpulkan kontak masing-masing ketua kelompok, untuk kemudian digabungkan dalam satu grup WhatsApp," tambahnya. Lewat langkah itu, Suyuti Marzuki ingin menerima informasi dan laporan masyarakat khususnya nelayan secara langsung, sehingga dalam proses pengambilan kebijakan ia memiliki dasar yang kuat untuk mengambil keputusan dengan merujuk ke persoalan-persoalan yang mencuat dari masyaralat nelayan secara riil. “Kami ingin agar bapak-bapak semua bisa membantu kami menjaga sumberdaya laut kita, kalau ada hal-hal yang melanggar aturan di laut, silahkan langsung laporkan ke saya," tegas Suyuti. Ia juga menekankan pentingnya kerjasama antar kelompok nelayan. Dengan memanfaatkan bantuan yang diberikan, nelayan diharapkan dapat saling berbagi pengalaman dan strategi dalam penangkapan ikan, sehingga dapat menciptakan sinergi yang positif. "Kita harus saling mendukung dan bersinergi agar apa yang kita harapkan bisa terwujud,” imbuhnya. Selain itu, dirinya juga mengakui bahwa meskipun bantuan ini merupakan langkah positif, masih ada tantangan yang harus dihadapi, seperti perubahan iklim dan penangkapan ikan ilegal. Oleh karena itu, Ia mendorong para nelayan untuk tetap…
Mamuju --Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengapresiasi Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin atas upaya penanganan Inflasi di Provinsi Sulawesi Barat. Hal itu disampaikan Mendagri pada, Kamis 26 September 2024 saat Rakor Badan Pengendalian Inflasi yang diikuti oleh kepala BPS Sulawesi Barat beserta jajarannya. Kepala BPS Sulbar , Tina Wahyufitri menyampaikan, bahwa Mendagri mengapresiasi atas penyediaan data inflasi dari Sulbar bahkan saat menampilkan grafik pengendalian inflasi provinsi Sulbar masuk dalam 10 besar sebagai provinsi tingkat inflasinya yang selalu terkendali. "Sebab dengan penyediaan data inflasi itu pemerintah bisa memantau pengendaliannya agar tidak menjadi over seperti negara-negara lain," ucapTina. Ia melanjutkan bahwa Menteri Tito menampilkan 10 provinsi dengan tingkat inflasi terkendali. "Salah satunya dibawah Sulbar. Bapak menteri berpesan kepada BPS agar selalu independen menjaga keakuratan datanya dan tidak diintervensi oleh siapapun," tandasnya. Sementara itu Pj Batiar mengatakan, penanganan inflasi merupakan salah satu agenda prioritas di Provisi Sulawesi Barat. Berbagai program yang telah dijalankan dan terus mendorong upaya-upaya dalam rangka memberi kepastian kepada masyarakat terkait ketersediaan kebutuhan pangan. "Salah satu yang mesti kita upayakan seperti Bulog di Mamasa, ini yang perlu kita dorong untuk mengelola ketersediaan logistik pangan di Mamasa," kata Bahtiar. Hal penting lainnya, adalah mewujudkan kedaulatan pangan, Menurutnya penting bagi setiap daerah di enam kabupaten mendorong sektor perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan. Kata Bahtiar daulat pangan menjadi kunci agar daerah dapat maju dan tak perlu lagi kuatir terhadap inflasi. Terkait upaya pengendalian inflasi di Sulbar, Pemprov telah melakukan intervensi berbagai sektor melalui sejumlah program, misalnya pada Dinas Kelautan dan Perikanan. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Suyuti Marzuki mengutarakan, terkendalinya inflasi di Sulbar tidak terlepas dari peran utama sektor kelautan dan perikanan. "Berdasarkan data yang kami himpun, intervensi sektor Kelautan dan Perikanan di bulan April dinilai berhasil menekan inflasi secara signifikan," kata Suyuti. Suyuti mengutarakan, komoditas ikan seperti cakalang, layang, dan bandeng…
Mamuju - Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), drg. Asran Masdy, turut menghadiri Rapat Paripurna Istimewa DPRD Sulbar, Kamis 26 September 2024. Rapat tersebut diadakan dalam rangka Pengucapan Sumpah dan Janji Anggota DPRD Sulbar Masa Jabatan 2024-2029. Acara berlangsung di Ruang Paripurna Lantai 3, Gedung DPRD Sulbar, Mamuju, dengan dihadiri oleh sejumlah pejabat penting dan tokoh masyarakat. Kehadiran drg. Asran Masdy di acara tersebut menjadi bagian dari bentuk dukungan Dinas Kesehatan terhadap proses demokrasi dan penyelenggaraan pemerintahan daerah Provinsi Sulbar. Rapat paripurna ini menandai awal masa jabatan baru bagi para anggota DPRD, yang diharapkan dapat terus memperjuangkan aspirasi masyarakat dan berperan aktif dalam membangun Sulbar, termasuk dalam bidang kesehatan. Kadis Kesehatan Sulbar, drg. Asran Masdy menyampaikan harapannya agar seluruh anggota DPRD Sulbar yang baru dilantik mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab, demi kemajuan Sulbar di masa mendatang. Penulis : Dinkes Sulbar Editor : humassulbar
Mamuju - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menerima kunjungan dari Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Mamuju hari ini Kamis 26 September 2024. Kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dan melakukan pengenalan alat-alat penanggulangan bencana. Kunjungan tersebut diterima oleh Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Husain Mansyur bersama Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Arnidah dan Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda Inaldy L.S Si'lang. Kunjungan perwakilan Lanal Mamuju ini sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat kerja sama antar instansi dalam menghadapi situasi darurat dan bencana. Selama kunjungan, kedua belah pihak melakukan diskusi mendalam tentang berbagai aspek penanggulangan bencana. Salah satu fokus utama pertemuan ini adalah pengenalan alat-alat penanggulangan bencana. Tim dari Lanal Mamuju memberikan pemaparan mengenai peralatan yang dimiliki oleh TNI AL yang dapat digunakan dalam operasi penanggulangan bencana. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan sinergi antara BPBD Sulbar dan TNI AL dalam penanganan situasi darurat di wilayah Sulbar. Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sulbar, Husain Mansyur menyatakan kunjungan tersebut sangat bermanfaat bagi BPBD. Menurutnya, dengan adanya pertukaran informasi dan pengenalan alat-alat penanggulangan bencana, pihaknya dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan dalam menghadapi berbagai jenis bencana yang mungkin terjadi di wilayah Sulbar. Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulbar, Arnidah juga mengatakan pengenalan alat-alat penanggulangan bencana dari TNI AL membuka wawasan tentang potensi kolaborasi yang bisa dilakukan, terutama dalam aspek logistik dan penanganan darurat. Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Sulbar, Inaldy L.S Si'lang menekankan pentingnya transfer pengetahuan dalam pertemuan tersebut. "Pertukaran informasi dan pengalaman dengan TNI AL sangat berharga bagi kami. Ini akan membantu meningkatkan kapasitas tim BPBD dalam menghadapi berbagai skenario bencana," ujarnya. Di tempat terpisah, Plt. Kepala Pelaksana BPBD Sulbar, Muhammad Yasir Fattah menyatakan pihaknya sangat mengapresiasi inisiatif Lanal Mamuju untuk melakukan kunjungan itu. Menurutnya, kerja sama antara BPBD dan TNI AL sangat penting dalam…
MAMUJU – PJ Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin mengikuti Sidang Paripurna Istimewa Pengucapan Sumpah dan Janji Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Barat Masa Jabatan 2024-2029, di Gedung DPRD Sulbar Kamis 26 September 2024. Rapat Paripurna dipimpin oleh Ketua DPRD Sulbar St Suraidah Suhardi, bersama PJ Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, Ketua Pengadilan Tinggi Sulbar Andi Isna Renishwari Cinrapole, dan Wakil Ketua DPRD Sulbar. Pj Gubernur Bahtiar menyampaikan, Pengucapan Sumpah Janji DPRD ini sebagai tindak lanjut atas keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 101.2.14.4093 Tahun 2024 tentang Peresmian dan Pengangkatan Anggota DPRD 2024-2029. “Selamat kepada Anggota DPRD yang telah dilantik pada hari ini,” ucap Bahtiar. Pj Bahtiar menjelaskan,Pengucapan Sumpah dan Janji Anggota DPRD Sulbar yang digelar merupakan puncak dari pelaksanaan Pemilu yang dilaksanakan Februari 2024. Yang merupakan sarana demokrasi yang dimaksudkan untuk melaksanakan kedaulatan rakyat dalam tatanan pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Tentunya kita dapat untuk berbangga bahwa Indonesia dapat membuktikan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang menjunjung tinggi nilai nilai demokrasi. Oleh karena atas nama pemerintah saya ucapkan terima kasih serta apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh rakyat Indonesia yang menggunakan hak pilihnya di dalam pemungutan suara pada 14 Februari 2024,” Disampaikan pula terima kasih kepada seluruh pihak penyelenggara, KPU, Bawaslu DKPP, Pemda, Pihak keamanan, pers, dan seluruh masyarakat dan berkolaborasi dengan komponen bangsa dalam menyukseskan pemilu dalam suasana demokratis lancar dan damai. Pada kesempatan itu, Pj Bahtiar juga mengingatkan tentang tugas DPRD dalam menjalankan fungsinya, baik fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan. Dalam hal menjalankan fungsinya diharapkan para Anggota DPRD untuk menempatkan kepentingan publik diatas daripada kepentingan pribadi dan golongan, termasuk dalam penggunaan hak-hak DPRD Sulbar. Dalam kedudukan DPRD Provinsi sebagai mitra kepala daerah diharapkan dapat berjalan sesuatu perundang-undangan sehingga sehingga terjamin kesinambungan penyelenggaraan pemerintahan daerah “Oleh karena itu itu sinergitas dan kolaborasi dan kerja kolektif antara DPRD dan kepala daerah harus diarahkan secara positif…
Mamuju-Biro Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) kembali menunjukkan komitmennya dalam mempercepat proses pengadaan barang dan jasa untuk tahun anggaran 2025. Bertempat di Ruang Rapat Biro PBJ Setda Sulbar pada Selasa 24 September 2024, Tim Kerja mengadakan rapat guna menyusun draf Surat Edaran Sekretaris Daerah terkait percepatan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa. Rapat ini dihadiri oleh beberapa perwakilan tim kerja, termasuk Kepala Biro PBJ Setda Sulbar M. Yamin Saleh, yang memimpin jalannya diskusi. Agenda utama rapat adalah merumuskan langkah-langkah strategis dan instruksi yang akan dituangkan dalam surat edaran, agar proses pengadaan di tahun 2025 bisa lebih efektif, efisien, dan tepat waktu. M. Yamin Saleh menekankan pentingnya percepatan pengadaan barang dan jasa untuk mendukung program-program prioritas pembangunan di Provinsi Sulbar. "Kita harus pastikan bahwa semua proses pengadaan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hal ini penting demi tercapainya target pembangunan di berbagai sektor," ujar Yamin. Selain itu, rapat ini juga membahas kendala-kendala yang sering dihadapi dalam proses pengadaan sebelumnya, serta solusi yang akan diterapkan agar tidak terulang di tahun mendatang. Partisipasi aktif dari semua pihak yang hadir dalam rapat menunjukkan adanya komitmen bersama untuk memperbaiki dan mempercepat proses pengadaan demi kesejahteraan masyarakat Sulbar. Draf Surat Edaran ini diharapkan segera rampung dan disahkan dalam waktu dekat, agar seluruh Perangkat Daerah (PD) di Provinsi Sulbar dapat segera menindaklanjuti dan melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa sesuai dengan ketentuan yang akan ditetapkan. Dengan langkah ini, diharapkan pengadaan barang dan jasa untuk tahun 2025 dapat lebih cepat dimulai, sehingga program-program pemerintah dapat berjalan sesuai jadwal dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat. Penulis : Biro PBJ Setda Sulbar Editor : humassulbar
Mamuju - Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dr. Muhammad Ihwan, menjadi narasumber pada kegiatan Pertemuan Jejaring Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Marannu Golden Hotel, Mamuju, Rabu 25 September 2024. Pada kesempatan itu, dr. Muhammad Ihwan membawakan materi dengan judul "Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Provinsi Sulbar", yang menjadi salah satu topik utama dalam pertemuan tersebut. Dalam pemaparannya, dr. Muhammad Ihwan menekankan bahwa penyelenggaraan kabupaten/kota sehat memerlukan kolaborasi lintas sektor serta partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan yang bersih dan sehat. "Kesuksesan penyelenggaraan kabupaten/kota sehat sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya," pungkasnya. Ia juga memaparkan berbagai upaya yang telah dan akan dilakukan dalam rangka meningkatkan kesehatan lingkungan di wilayah Sulbar, termasuk penerapan program STBM yang bertujuan untuk menciptakan sanitasi total di seluruh kabupaten se-Sulbar. "Melalui STBM, kita dapat mendorong perubahan perilaku masyarakat agar lebih peduli terhadap sanitasi dan kesehatan lingkungan," jelas Ihwan. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Sulbar ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk para Kepala Dinas Kesehatan kabupaten se-Sulbar, tokoh masyarakat, serta para aktivis kesehatan lingkungan yang aktif dalam program STBM di Sulbar. Penulis : Dinkes Sulbar Editor : humassulbar
Mamuju - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar kegiatan Pertemuan Jejaring Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Marannu Golden Hotel, Mamuju, Rabu 25 September 2024. Kegiatan ini dibuka Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, drg. Asran Masdy. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi dalam upaya penyehatan lingkungan di wilayah Sulbar. Berbagai inovasi telah dilakukan dan berhasil menghasilkan banyak kemajuan dari desa hingga pusat yang mampu mendorong berbagai perubahan perilaku masyarakat dalam 5 Pilar STBM yaitu, Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBABS), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT), Pengamanan Sampah Rumah Tangga (PSRT), dan Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga (PLCRT). Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, drg. Asran Masdy menekankan pentingnya sanitasi yang baik sebagai bagian dari upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Ia juga menyoroti peran penting jejaring STBM dalam mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih, sekaligus mendukung pencapaian target pembangunan kesehatan di Sulbar. “Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong partisipasi masyarakat secara aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan serta meningkatkan kualitas sanitasi yang akan berdampak langsung pada kesehatan masyarakat,” ujar Asran Masdy. Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten, Puskesmas dan Bappeda Kabupaten se-Sulbar, serta Baznas Sulbar. Penulis : Dinkes Sulbar Editor : humassulbar