Mamuju – Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) bersama Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Daerah (Koperindag) Sulbar menggelar rapat strategis terkait retribusi pengujian mutu komoditi ekspor dan impor. Kegiatan ini bertujuan memastikan retribusi berjalan tepat sasaran sekaligus menjadi instrumen penting dalam menjaga kualitas produk Sulbar yang menembus pasar internasional. Rapat yang dilaksanakan Senin 11 Agustus 2025 di Ruang Rapat Dinas Koperindag ini dihadiri oleh Kepala Bidang Perencanaan Pendapatan dan Teknologi Informasi BPKPD Faika Kadriana Ishak, Kepala Bidang Pendapatan Daerah Nuruddin Rahman, Kasubid Retribusi A. Nursyahdana, Kasubid Pajak Daerah Intang, serta Pejabat Fungsional Analis Kebijakan Ahli Muda, Syamsul Arifin. Kehadiran para pejabat teknis dari dua instansi ini menjadi wujud kolaborasi untuk memaksimalkan potensi retribusi sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kepala Bidang Perencanaan Pendapatan dan Teknologi Informasi BPKPD Sulbar, Faika Kadriana Ishak, menekankan pentingnya sinergi data dan sistem dalam mendukung optimalisasi retribusi. "Ketersediaan data yang akurat dan sistem yang terintegrasi akan memudahkan proses pengelolaan retribusi. Ini juga memastikan proses pengujian mutu berjalan transparan, cepat, dan sesuai ketentuan. Harapannya, retribusi ini memberikan manfaat langsung bagi pelaku usaha dan daerah,” ungkapnya. Langkah ini selaras dengan Panca Daya Pembangunan yang digagas Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka – Salim S. Mengga, khususnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Secara terpisah, Kepala BPKPD Sulbar, Mohammad Ali Chandra, menegaskan bahwa penerapan retribusi pengujian mutu bukan sekadar kewajiban administrasi, tetapi juga bagian dari strategi menjaga daya saing produk daerah. "Sulawesi Barat memiliki potensi ekspor dan impor yang terus berkembang. Retribusi pengujian mutu adalah instrumen untuk memastikan setiap komoditi yang keluar maupun masuk memiliki standar yang diakui secara nasional dan internasional. Dengan demikian, retribusi ini akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas produk dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya. Melalui sinergi BPKPD dan Koperindag, diharapkan pengelolaan retribusi pengujian mutu…
Mamuju – Pemprov Sulbar menyerahkan 66 sertifikat merek dagang kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah ini. Penyerahan dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan ekonomi lokal sekaligus memberikan perlindungan hukum bagi produk UMKM. Kegiatan ini juga sejalan dengan visi misi Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK) dan Wagub Salim S Mengga dalam mendorong kemajuan sektor ekonomi rakyat melalui penguatan legalitas usaha, peningkatan daya saing, dan pemanfaatan teknologi. Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, dalam sambutannya menekankan bahwa era digital dan perkembangan kecerdasan buatan (AI) menjadi tantangan sekaligus peluang bagi UMKM. Menurutnya, pelaku usaha harus beradaptasi dengan perubahan zaman agar produk yang dihasilkan tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga mampu bersaing di pasar nasional bahkan internasional. “Digitalisasi dan AI adalah keharusan jika kita ingin maju. UMKM Sulbar harus siap memanfaatkan teknologi, termasuk dalam pemasaran dan perlindungan merek,” ujarnya, Senin, 11 Juli 2025. Dengan adanya sertifikat merek dagang ini, para pelaku UMKM diharapkan lebih percaya diri memasarkan produknya, meningkatkan kualitas, dan memperluas jangkauan pasar. Kepala Dinas Koperindag Sulbar, Masriadi, menjelaskan bahwa 66 sertifikat yang diserahkan merupakan hasil fasilitasi pendaftaran merek dagang yang dilakukan oleh Dinas Koperindag Sulbar pada tahun 2024 kepada 70 UMKM. Dari jumlah tersebut, empat permohonan ditolak. Menurutnya, legalitas merek sama pentingnya dengan perizinan usaha. Pryllisya, salah satu pelaku UMKM pemilik usaha “Kios King ’22” penerima fasilitas merek dagang, menyampaikan rasa terima kasihnya. “Selain perizinan legalitas merek juga penting untuk usaha,” katanya. Dengan adanya sertifikat ini, produk UMKM lokal kini memiliki perlindungan hukum yang lebih kuat dan siap bersaing di pasar digital yang semakin berkembang. (Rls)
Mamuju – Pemprov Sulbar menyerahkan 66 sertifikat merek dagang kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah ini. Penyerahan dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan ekonomi lokal sekaligus memberikan perlindungan hukum bagi produk UMKM. Kegiatan ini juga sejalan dengan visi misi Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK) dan Wagub Salim S Mengga dalam mendorong kemajuan sektor ekonomi rakyat melalui penguatan legalitas usaha, peningkatan daya saing, dan pemanfaatan teknologi. Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, dalam sambutannya menekankan bahwa era digital dan perkembangan kecerdasan buatan (AI) menjadi tantangan sekaligus peluang bagi UMKM. Menurutnya, pelaku usaha harus beradaptasi dengan perubahan zaman agar produk yang dihasilkan tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga mampu bersaing di pasar nasional bahkan internasional. “Digitalisasi dan AI adalah keharusan jika kita ingin maju. UMKM Sulbar harus siap memanfaatkan teknologi, termasuk dalam pemasaran dan perlindungan merek,” ujarnya, Senin, 11 Juli 2025. Dengan adanya sertifikat merek dagang ini, para pelaku UMKM diharapkan lebih percaya diri memasarkan produknya, meningkatkan kualitas, dan memperluas jangkauan pasar. Kepala Dinas Koperindag Sulbar, Masriadi, menjelaskan bahwa 66 sertifikat yang diserahkan merupakan hasil fasilitasi pendaftaran merek dagang yang dilakukan oleh Dinas Koperindag Sulbar pada tahun 2024 kepada 70 UMKM. Dari jumlah tersebut, empat permohonan ditolak. Menurutnya, legalitas merek sama pentingnya dengan perizinan usaha. Pryllisya, salah satu pelaku UMKM pemilik usaha “Kios King ’22” penerima fasilitas merek dagang, menyampaikan rasa terima kasihnya. “Selain perizinan legalitas merek juga penting untuk usaha,” katanya. Dengan adanya sertifikat ini, produk UMKM lokal kini memiliki perlindungan hukum yang lebih kuat dan siap bersaing di pasar digital yang semakin berkembang. (Rls)
Mamuju – Plt. Kepala Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Setda Provinsi Sulawesi Barat, Mudanil, menghadiri kegiatan Kick Off Sulbar Berdaya yang dihadiri langsung Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK), melalui Pengembangan Talenta Digital untuk Akselerasi Sulbar Maju dan Sejahtera yang digelar di Aula Andi Depu, Lantai 3 Kantor Gubernur Sulbar, Senin 11 Agustus 2025. Kegiatan ini bertujuan memperkuat kapasitas sumber daya manusia Sulbar di bidang teknologi informasi dan komunikasi, sekaligus membuka peluang peningkatan daya saing daerah melalui transformasi digital. Plt. Kepala Biro Pemkesra, Mudanil, menyampaikan bahwa penguasaan keterampilan digital adalah salah satu kunci menghadapi tantangan pembangunan di era global. “Transformasi digital bukan lagi pilihan, tetapi keharusan. Sulbar harus mencetak talenta-talenta digital yang inovatif dan kompetitif agar visi Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK) dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga, Sulbar Maju dan Sejahtera dapat tercapai lebih cepat,” ujar Mudanil. Ia menegaskan bahwa Pemprov Sulbar akan mendukung penuh melalui kebijakan strategis dan program pelatihan yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari dunia usaha, akademisi, hingga komunitas digital. (Rls)
Mamuju – Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK), melontarkan sindiran bernada candaan tentang aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Sulbar yang dinilainya terkadang "lebih pintar" daripada kecerdasan buatan (AI). Pernyataan itu disampaikannya dalam acara Kick Off Sulbar Berdaya, yang mengusung pengembangan talenta digital untuk mempercepat kemajuan dan kesejahteraan Sulbar. Kegiatan berlangsung di Ballroom Kantor Gubernur Sulbar, Senin 11 Agustus 2025. Suhardi Duka awalnya memuji kemajuan teknologi, termasuk AI, yang telah membantu dunia usaha dalam menganalisis data, menyusun program, dan membuka peluang bisnis. "Coba suruh AI membuat program, misalnya pelatihan atau sosialisasi dengan anggaran tertentu. AI akan merancang kegiatannya, tujuannya, outcome-nya, bahkan perhitungan biayanya," ujarnya. Namun, situasi berubah ketika masuk ke ranah birokrasi. "Begitu sampai di birokrasi, AI akan dibilang salah. 'Masa biaya administrasi cuma Rp50 ribu? Harusnya Rp1 juta!' Laporan yang seharusnya Rp150 ribu bisa melonjak jadi Rp50 juta. Ternyata, birokrasi lebih pintar daripada AI," sindir SDK disambut tawa hadirin. Menurutnya, hal inilah yang membuat sektor swasta lebih cepat berkembang dibanding birokrasi—karena lebih sigap mengadopsi teknologi. Gubernur SDK menegaskan, digitalisasi dan pemanfaatan AI sudah menjadi keharusan jika Sulbar ingin maju. Namun, kendala utama adalah masih banyaknya blank spot di daerah ini. "Jangankan mengadopsi teknologi, melihat saja belum bisa. Banyak SMA, puskesmas, kantor camat, bahkan kantor desa yang belum terhubung dengan kabupaten, provinsi, apalagi dunia luar," ujarnya. Untuk itu, Pemprov Sulbar menjadikan penyediaan infrastruktur telekomunikasi sebagai prioritas. SDK berharap kolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan BAKTI bisa mempercepat pembangunan. "Kalau mengandalkan APBD sendiri, mungkin butuh lima tahun. Tapi dengan dukungan Kominfo, dua tahun bisa selesai. Artinya, ada percepatan tiga tahun jika kita berkolaborasi," jelasnya. Ia juga mendorong pelaku ekonomi di Sulbar untuk segera memanfaatkan digitalisasi guna meningkatkan daya saing. (Rls)
Mamuju - Pemprov Sulbar matangkan persiapan pelaksanaan even Sandeq Silumba 2025 dengan melaksanakan rapat bersama pemerintah kabupaten hingga desa, Senin 11 Agustus 2025. Rapat dipimpin langsung Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK), Wakil Gubernur Salim S Mengga dan hadir juga Ketua Dewan Pengarah Sahabat Sandeq, Syamsul Samad serta jajaran Pemprov Sulbar. "Baru saja kita selesai melaksanakan rapat yang dipimpin langsung pak Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga dalam persiapan pelaksanaan Sandeq Silumba 2025," kata Syamsul Samad. Pelaksanaan Sandeq Silumba 2025 tinggal menghitung hari dan pemerintah provinsi maupun kabupaten siap memberikan dukungan maksimal untuk terselenggaranya acara. "Alhamdulillah semuanya siap untuk menyukseskan acara, dimana 80 sampai 90 persen sudah rampung. Jadi kita siap sesuai rencana untuk menjadikan event Sandeq Silumba ini sukses dan sesuai target," ungkapnya. Dimana targetnya tahun 2026 atau paling lambat tahun 2027 pelaksanaan Sandeq Silumba sudah menjadi event international. "Kementerian Pariwisata akan lebih besar perannya didalam nanti pelaksanaan Sandeq Silumba," bebernya. Sedangkan, secara tekhnis para Passandeq juga sangat antusias untuk mengikuti Sandeq Silumba 2025. "Mereka sudah sangat siap, dimana setiap hari kita bisa menyaksikan Sandeqnya sudah diuji coba dan kemudian kita sudah memberikan kepastian yang sifatnya keraguan hak-haknya tidak diterima para Passandeq," ujarnya. "Jadi Alhamdulillah secara psikologi mereka sudah siap mengikuti lomba dan tidak ada lagi keraguan yang menghantui para peserta," tandasnya. (Rls)
Pasangkayu – Pekerjaan pembangunan jembatan di Kecamatan Bambalamotu, Desa Pangian, Dusun Boya, Kabupaten Pasangkayu, terus menunjukkan progres signifikan. Berdasarkanhasil peninjauan Kepala Dinas PUPR Sulbar Surya Yuliawan di lapangan, pekerjaan fisik saat ini (masuk pekan ke IX) mencapai sekitar 22 Persen, dan dengan material yang sudah siap di lokasi, progres efektif dapat dihitung mencapai 27 Persen. Peninjauan dilakukan pada Jumat hingga Sabtu yakni 8-9 Agustus 2025. Hal ini juga menjadi bagian dari upaya memastikan setiap proyek sejalan dengan visi misi Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK) dan Wagub Salim S. Mengga, yang menekankan pembangunan infrastruktur berwawasan lingkungan, berkelanjutan, dan berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat. Kepala Dinas PUPR Sulbar, Surya Yuliawan, merespon cepat setelah koordinasi dilakukan di tingkat dinas. “Ini adalah untuk mengkroscek apakah hasil di lapangan sesuai dengan apa yang diadministrasi kami. Kami akan fokus pada fisik ini terkait kebermanfaatannya seperti apa, dan akan menindaklanjuti jika ada yang tidak sesuai antara data dan fakta lapangan,” tegasnya. Sementara, perwakilan pelaksana di lokasi, menyampaikan optimisme bahwa target penyelesaian pada Oktober 2025 dapat tercapai. “Selama tidak ada aral melintang, pekerjaan ini akan selesai tepat waktu sesuai jadwal,” ujarnya. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Herwan, selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) program ini. Menurutnya, sejauh ini tidak ada kendala berarti baik dari sisi sosial maupun teknis di lapangan. “Koordinasi dengan masyarakat berjalan baik, dan proses konstruksi mengikuti spesifikasi yang ditetapkan,” tegasnya. Jembatan yang sedang dibangun ini diharapkan menjadi akses vital bagi mobilitas warga, memperlancar distribusi barang, serta menunjang pertumbuhan ekonomi di wilayah Bambalamotu dan sekitarnya. Dengan desain yang ramah lingkungan, proyek ini tidak hanya memperhatikan aspek teknis, tetapi juga kelestarian alam sekitar. Masyarakat setempat menyambut positif pembangunan ini. Selain membuka konektivitas, keberadaan jembatan tersebut diyakini akan menjadi pendorong kemajuan desa dan meningkatkan kualitas hidup warga. Naskah : Dinas PUPR Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar
Mamuju – Pelatihan Dasar (LATSAR) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Pasangkayu hari ini resmi dimulai, Senin 11 Agustus 2025. Sebanyak tiga orang PNS Pemprov Sulbar dari golongan II turut bergabung dalam pelatihan ini. Kegiatan ini difasilitasi oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Sulawesi Barat. Pelaksanaan Latsar ini menggunakan metode blended learning. , Sebelumnya peserta telah melewati tahapan program pembelajaran mandiri (Massive Open Online Course / MOOC) selama dua minggu. Hari ini, pelatihan dilanjutkan dengan sesi tatap muka daring (virtual classroom) yang memasuki Agenda 1, yaitu Sikap dan Perilaku Bela Negara. Kepala BPSDMD Provinsi Sulawesi Barat, drg. Asran Masdy, menegaskan bahwa penyelenggaraan Latsar sejalan dengan misi Gubernur Sulbar,, Suhardi Duka (SDK) dan Wagub Salim S Mengga, khususnya dalam mengembangkan sumber daya manusia aparatur yang unggul dan berkarakter. “Latsar ini bukan sekadar syarat administrasi, tetapi merupakan proses pembentukan karakter dan kompetensi ASN agar mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujarnya. Melalui pelatihan ini, diharapkan seluruh peserta dapat mengikuti proses pembelajaran dengan optimal dan siap menjadi ASN yang berkontribusi pada terwujudnya visi dan misi pembangunan daerah. (Rls)
Mamuju - Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Sulawesi Barat menggelar rapat bersama pengurus 11 cabang olahraga (Cabor) tingkat Provinsi Sulbar. Ke 11 Cabor tersebut seperti IPSI, PERTINA, PRSI, PERPANI, ISSI, FORKI, PRSI, PERBAKIN, PODSI, PSTI dan PASI. Rapat yang dipimpin langsung Kepala Dinspora Sulbar, Safaruddin Sanusi DM didampingi Sekretaris Dispora Suratman Samad ini membahas terkait keikutsertaan Provinsi Sulbar dalam ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional ( POPNAS) XVII di Jakarta tahun 2025 . "Rapat ini juga salah satu bentuk komitmen Dispora Sulbar untuk mendukung visi misi bapak Gubernur Sulbar, Suhardi Duka (SDK) dan Wagub Salim S. Mengga, yaitu Sulbar maju dan sejahtera. Membangun SDM yang unggul dan berkarakter," kata Kadispora Sulbar, Safaruddin Sanusi. Sesuai hasil rapat, kata Safaruddin, dari 11 cabor, terdapat2 cabor yang sudah dipastikan lolos sevara otomatis ke POPNAS karena mendapatkan medali emas dan perak pada ajang Pra POPNAS di Kendari, Sulawesi Tenggara pada tahun 2024. "Kedua cabor yaitu cabor tinju 1 putra, 3 putri, dan cabor pencak silat 3 putra, 3 putri (beregu Pa/Pi)," sebutnya. "Sementara 9 cabor lainya juga disepakati untuk penentuan atlit diberikan kewenangan sepenuhnya oleh masing-masing cabor dengan catatan Dispora tetap memantau bahwa benar atlet yang terpilih betul atlet yang berprestasi bukan karena kedekatan," tambah Safaruddin. Menurutnya, atlet yang ikut dalam POPNAS XVII Jakarta, bukan lagi hanya datang berpartisipasi, tetapi ikut untuk menang dan menjadi juara. "Ini juga terjadi kesepakatan memberikan kewenangan sepenuhnya kepada 9 cabor untuk memilih atlet karena anggaran Dispora untuk POPNAS sangat minim," ujarnya. Safaruddin mengaku, adapun kuota atlet untuk setiap cabor akan ditentukan setelah Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (BAPOPSI) dalam waktu dekat ini. "Yang pasti kita berharap semoga prestasi pelajar Sulbar lebih maju lagi Olahraga Sulbar terus jaya dan memberikan kebangaan bagi Sulawesi Barat," harap mantan Kadiskominfo Sulbar ini. (Rls)
Mamuju – Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) bersyukur dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas capaian 10 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berhasil menuntaskan program pembelajaran Al-Qur’an DIROSA dan diwisuda pada acara Tasyakuran DIROSA, Minggu, 10 Agustus 2025 di Asrama Haji Mamuju. Kegiatan ini selaras dengan Panca Daya Gubernur Sulbar, Suhardi Duka SDK) dan Wagub Salim S. Mengga, khususnya dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkarakter. Selama beberapa bulan, para ASN ini mengikuti pembelajaran intensif Al-Qur’an, melewati ujian kenaikan level, hingga resmi dinyatakan lulus. Dengan mengusung tema “Menggapai Hidup Berkah dengan Cahaya Al-Qur’an”, para wisudawati bertransformasi dari abdi negara menjadi ustadzah yang siap berperan aktif dalam dakwah. Mereka yang resmi lulus program DIROSA adalah Ustadzah Elvy Suhartaty Amir, Mutmainnah, Anita, Wahida, Rahmania, Syamsuriaty, Suraeny, Zakiah Drajat, serta Bendahara Pengeluaran BPKPD, Fitri. “Bukan hanya piawai mengurus urusan dunia, mereka juga bersemangat mengejar bekal akhirat. Karena sejatinya, pada Dia-lah kita akan kembali. Semoga pencapaian ini menjadi inspirasi bagi seluruh pegawai BPKPD Sulbar dan menjadi panutan di lingkungan kerja maupun masyarakat,” ungkap Kepala BPKPD Sulbar, Mohammad Ali Chandra. Program DIROSA yang diikuti ASN BPKPD Sulbar ini merupakan inisiatif dari organisasi Islam Wildan Mamuju. Selain meningkatkan kemampuan membaca dan memahami Al-Qur’an, program ini juga mendorong pembentukan karakter Islami yang kuat di kalangan ASN. Salah satu wisudawati yang juga menjadi pimpinan liqo’ BPKPD Sulbar, Mutmainnah, menyampaikan rasa haru dan bangganya. “Alhamdulillah, Allah memberi kesempatan untuk belajar, membimbing, dan akhirnya menyelesaikan program ini. Semoga ilmu yang kami dapatkan menjadi cahaya yang menerangi langkah kami dalam bekerja dan berdakwah,” tuturnya. Dengan semangat baru yang terpancar dari para ustadzah ini, BPKPD Sulbar berharap akan lahir lebih banyak lagi ASN yang tidak hanya profesional di bidangnya, tetapi juga menjadi teladan akhlak dan penggerak kebaikan di tengah masyarakat. Naskah : BPKPD Sulbar Editor…