humassulbar

humassulbar

MAMUJU -- Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sulawesi Barat (Sulbar), Kombes Pol, Iwan Sazali, menerima penghargaan khusus dari Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, atas keberhasilannya dalam pengembangan komoditi sukun dan aren di Sulawesi Barat. Penghargaan diserahkan PJ Bahtiar kepada Dansat Brimob Polda Sulbar di Mako Brimob Polda, Jumat (14/2/2025) Pj. Bahtiar menyampaikan, Brimob cepat dalam menangkap program Pemda, seperti pemanfaatan lahan latihan tembak dengan mengembangkan komoditi Sukun. Pj. Bahtiar mengutarakan, Sukun merupakan tumbuhan di segala Medan, dan sukun dapat mencegah longsor. Selain Sukun, Brimob Polda Sulbar juga bergerak mengembangkan komoditi aren. " Brimob ini menjadi tauladan dalam mendorong kelestarian lingkungan dan mendorong peluang ekonomi bagi masyarakat kita," ungkapnya. Untuk itu, PJ Bahtiar menyerahkan penghargaan kepada Brimob Polda Sulbar sebagai bentuk apresiasi mendukung swasembada pangan di daerah. "Cadangan pangan adalah salah satu kekuatan perang. Negara dan daerah kuat kalau sumber pangannya juga kuat, tutup Bahtiar. Terima kasih buat kawan-kawan brimob," tutup Bahtiar. (Rls)

MAMUJU - Pj Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Amujib menghadiri Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Pembentukan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Provinsi Sulawesi Barat di Ruang Kerja Sekprov Sulbar, Kamis, 13 Februari 2025. Hadir serta. Plt. Karo Ortala Setda Nur Rahmah Parampasi dan peserta rapat lainnya. "Pertama rapat tadi ini menindaklanjuti terkait penandatangan kerjasama, dimana belum mencapai kesepakatan," kata Amujib. Ia menambahkan masih butuh pembahasan terkait kebutuhan masyarakat Sulbar. Baik itu di Polman maupun Majene. "Kedua kita harus bijak bahwa ini adalah proyek besar bisa berjalan jika seluruh unit terkait baik itu Pemprov dan Pemkab yang harus berkolaborasi," tambahnya. Sementara itu, jika kolaborasinya tidak sejalan maka proyek ini tidak bisa berjalan dengan baik. "Inilah yang kita coba sepakati tadi untuk melihat secara bijak semua dari seluruh unsur terkait," ungkapnya. Selain itu, dari segi kajian menyeluruh dan desain masih perlu dibicarakan lebih lanjut lagi. "Kita berharap atas kesepakatan ini bisa segera terwujud, kemudian kita kemampuan fisikal dalam mewujudkan dengan skala regional," tandasnya.(rls)

MAMUJU -- Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin mengapresiasi Kepala Dinas Ketahanan Pangan, atas pelaksanaan Gerakan Pangan Murah yang konsisten terus dilaksanakan. Bahtiar menyampaikan, saat ini masyarakat membutuhkan kemudahan mendapatkan kebutuhan pokok untuk keperluan bulan ramadan. Sehingga , Ia mengajak Pemkab di enam kabupaten untuk menyiapkan komoditi dengan harga yang terjangkau. "Komoditi yang menjadi faktor inflasi seperti cabe, bawang merah, ayam ras, ini kedepan harus kita produksi sebanyak- banyaknya di masing masing daerah," ucap Bahtiar saat meninjau GPM di depan Kantor Gubernur Sulbar, Jumat 14 Februari 2025. Kepala Dinas Ketapang Sulbar, Waris Bestari mengatakan pelaksanaan GPM dilaksanakan 3 kali dalam sebulan. Hal ini sebagai upaya pengendalian inflasi dan memudahkan akses mendapatkan pangan murah. Waris menjelaskan, GPM bukan sebagai upaya menurunkan harga pangan tetapi mengendalikan harga agar tidak terjadi lonjakan harga dan juga tidak terlalu rendah. "Jadi ketika inflasi rendah maka kita normalkan kembali, Ini upaya menstabilkan harga. Jadi saya tekankan ini upaya pengendalian, bukan menurunkan. Jadi kalau harga naik kita bergerak GPM lagi," ungkapnya. Waris mengatakan, pada 2025, berdasarkan arahan PJ Gubernur, maka pelaksanaan GPM dilaksanakan di enam kabupaten. (Rls)

PASANGKAYU -- Warga Pasangkayu Sulawesi Barat semakin antusias untuk bertani budidaya hortikultura jenis Pisang Cavendis. Hampir setiap pekan ada saja warga yang menanam cavendish secara mandiri yang bekerjasama dengan pihak perbankan melalui KUR. Seperti yang terlihat hari ini, Kamis 13 Februari 2025. Salah satu agenda kunjungan kerja Pj Bahtiar dan rombongan di Kabupaten Pasangkayu Sulbar yakni menghadiri penanaman pisang cavendish di Desa Ako Kecamatan Pasangkayu dan Desa Pedanda Kecamatan Pedongga Kabupatan Pasangkayu. Sebagai kepala daerah yang memperkenalkan tanaman ekspor ini, Bahtiar diminta oleh petani untuk memulai menanam pisang di kebun miliknya. Hadir dalam penananam perdana ini sejumlah kepala OPD Pemprov Sulbar seperti Asisten 2 yang juga Kepala Dinas DKP , Suyuti Marzuki, Kepala Inspektorat M.Natsir, Kadis Pendidikan Mifthar, Kadis Ketahanan Pangan Abd.Waris, Kepala Kesbangpol Herdin, Kadis Perkim Syahruddin, Kadis Kominfopers, Mustari Mula, Plt.Kepala Satpol PP Akhsan, Kadishub Maddareski, Kadis KLH H.Zulkifli, Kadis UMKM Bau Akram, Kadis Kehutanan Andi Aco Takdir serta Sekda Pasangkayu dan camat setempat. Burhanuddin petani pisang cavendish Desa Ako bercocok tanam pisang cavendis di atas lahan seluas satu hektar. Dalam proses penanaman tersebut juga dihadiri oleh pendamping sekaligus perusahaan offtaker PT. Citra Aghri Pratama (CAP) yang selama ini melakukan pendampingan terhadap petani pisang cavendis di Sulsel dan Sulbar. Dirinya yakin usaha nya kali ini dapat sukses sebab mendapat perhatian dari pendampingan. Termasuk melibatkan perbankan untuk penyedia modal. "Dulu saya menanam cokelat dan juga sawit. Tapi untuk satu hektar ini saya akan menanam pisang cavendis. Semoga dapat sukses dan sejahterakan petani" kata Burhanuddin. Burhanuddin menanam pisang setelah mendapat kucuran KUR dari Bank Sulselbar. Sebelum disetujui, pihak perbankan melakukan kerjasama dengan pihak perusahaan offtaker untuk memastikan kondisi lahan dan penjualan pisang jika telah panen. Sementara itu Wahyum Kepala Desa Pedanda menyatakan dirinya tertarik menanam pisang cavendis setelah mendengar arahan dari Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin. "Yah saya dapat info dan…

MAMUJU -- Menjelang masa akhir bertugas di Sulawesi Barat, Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin menyempatkan menemui ratusan suku Bunggu di Kawasan Adat Terpencil Dusun Kalimbamba, Desa Polewali Pasangkayu, Kamis 13 Februari 2025. PJ Bahtiar bersama rombongan dijemput secara tarian adat Me'aju yang dilakukan oleh komunitas suku bunggu. Sambil mengayun ayunkan parang ke udara dan menari, seorang tokoh adat yang dituakan atas nama Simon menjemput Pj Bahtiar yang didampingi oleh Sekda Pemkab Pasangkayu Zain Machmud dan Kepala Kesbangpol Sulbar Herdin serta Kadis Koperindag dan UMK Bau Akram. Sebelum naik ke rumah pendopo, tetua adat memasangkan topi adat Siga suku Bunggu yang terbuat dari kulit kayu. "Saya sudah lama merencanakan ke sini. Saya sangat penasaran menemui saudara saudara kita di sini," ucap Pj Bahtiar di hadapan seratusan lebih anak anak suku Bunggu yang duduk bersila. Setiap saat anak anak suku bunggu yang ditemani ibu nya bertepuk tangan laly disertau senyuman yang khas dari mereka. Sementara Simon, sang tetua adat bersama seorang wanita adat lainnya duduk mendampingi Pj Bahtiar dan menyimak setiap pesan pesan dari Dirjen Politik dan Kementerian Umum Kemendagri ini. Bahtiar mengatakan sebaiknya Suku Bunggu ini terdaftar sebagai Komunitas Adat Terpencil oleh negara di mana melibatkan sejumlah kementerian untuk melakukan pembinaan dan relokasi kawasan. "Pak kadis, tolong siapkan suratnya kita kirim di kementerian nanti saya bertanda tangan" kata Bahtiar kepada sejumlah kadis yang ikut rombongan. Usai menyampaikan harapan harapan dan pesannya, Bahtiar kemudian menyerahkan bantuan berupa beras yang diterima langsung oleh Tetua Adat Simon di mana nantinya akan dibagikan kepada warga lainnya. Selain itu dibagikan pula tempat tidur dan mie instan. Suku Bunggu merupakan komunitas suku yang sebelumnya mendiami daerah pegunungan di perbatasan Sulawesi Tengah (Donggala) dengan Pasangkayu Sulawesi Barat. Dulu hidup dengan pola hidup nomaden. Suku Bunggu aslinya adalah Suku Kaili dari Sulawesi Tengah yang dulu hidup di atas pohon.…

Mamuju - Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), St. Suraidah Suhardi menghadiri acara Silaturahmi Perayaan Tahun Baru Imlek 2576/2025, yang digelar di Ballroom Hotel Maleo Town Square Mamuju, Rabu, 12 Februari 2025. Acara ini juga dihadiri berbagai elemen masyarakat, termasuk Asisten I Bidang Pemkesra Setda Sulbar Muh. Jaun, pemuka agama, serta perwakilan komunitas Tionghoa di Sulbar. Kehadiran Wakil Ketua DPRD Subar dalam acara ini merupakan bentuk dukungan terhadap keberagaman dan kebersamaan antarkomunitas di Sulbar. Sebagai ajang silaturahmi, acara ini dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan budaya seperti barongsai dan fashion show. Wakil Ketua DPRD Sulbar, St. Suraidah Suhardi menyampaikan, Perayaan Imlek bukan hanya sekadar tradisi tahunan, tetapi juga momentum untuk memperkuat persaudaraan dan kebersamaan. "Saya berharap perayaan Imlek tahun ini membawa keberkahan dan kebahagiaan bagi seluruh masyarakat, serta saling mempererat hubungan antarwarga tanpa memandang latar belakang suku maupun agama," ucap Suraidah. Perayaan Imlek 2576/2025 ini menjadi wujud nyata dari kebhinekaan yang terjaga di Sulbar, mencerminkan bagaimana berbagai elemen masyarakat dapat hidup berdampingan dengan penuh rasa saling menghormati. Penulis : Humas DPRD Sulbar Editor : humassulbar

Mamuju – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), drg. Asran Masdy, menerima kunjungan kerja (kunker) Wakil Ketua DPRD Kabupaten Mamasa Nazaruddin Gasma, Rabu 12 Februari 2025. Kunker ini bertujuan membahas berbagai aspek terkait pelayanan kesehatan di Kabupaten Mamasa serta memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan provinsi dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Dalam pertemuan di Ruang Kerja Kadinkes Sulbar, turut dibahas program-program kesehatan yang menjadi prioritas di Kabupaten Mamasa, termasuk strategi peningkatan akses layanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah tersebut. Kadinkes Sulbar, drg. Asran Masdy menekankan pentingnya koordinasi yang baik antara berbagai pihak guna memastikan setiap program kesehatan dapat berjalan secara efektif dan tepat sasaran. Selain itu, kunker juga menjadi momentum untuk membangun kerja sama yang lebih erat dalam mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, khususnya di daerah yang masih menghadapi tantangan dalam layanan kesehatan. Dinkes Sulbar berkomitmen terus mendukung Kabupaten Mamasa dalam mengembangkan sistem kesehatan yang lebih baik dan memberikan pelayanan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat. Penulis : Dinkes Sulbar Editor : humassulbar

Mamasa - Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melalui UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) melaksanakan kegiatan Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (Gerdal OPT) pada tanaman padi di Kabupaten Mamasa. Kegiatan ini dilakukan sejak tanggal 30 Januari hingga 11 Februari 2025. Gerdal OPT di Mamasa dilaksanakan di tiga titik lokasi pertanaman padi, diantaranya Kelompok Tani (Poktan) Lembang Sela di Desa Tadisi, Kecamatan Sumarorong, dengan luas serangan 6 Ha, luas waspada mencapai 50 Ha dan luas pengendalian sekitar 10 Ha, Poktan Sespa Jaya di Desa Orobua, Kecamatan Sesenapadang, luas pengendalian sekitar 5 Ha, sedangkan di Poktan Bamba Tatale di Desa Tawalian Timur, Kecamatan Tawalian, luas pengendalian sekitar 10 Ha. Pelaksanaan Gerdal ini didampingi langsung oleh Penanggungjawab Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) Mamasa, Arwan, sekaligus sebagai Koordinator POPT Mamasa beserta POPT kecamatan dan PPL setempat dan menggerakkan seluruh anggota poktan. Penanggungjawab LPHP Mamasa, Arwan mengatakan, di Mamasa tidak hanya penyakit tungro yang menyerang pertanaman padi poktan, melainkan juga terdapat penyakit blast dan Hawar Daun Bakteri (HDB) yang masing-masing sekitar 13 Ha. Arwan menambahkan, serangan OPT pada tanaman padi tersebut disebabkan oleh dua jenis OPT (hama dan penyakit) dengan umur tanaman berkisar antara 40-70 HST, sehingga pengendaliannya juga menggunakan dua jenis bahan pengendali, yaitu Insektisida Lugen untuk hama dan Fungisida Sultricob yang efektif dalam menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri penyebab penyakit pada tanaman. "Dengan mengaplikasikan pestisida ini, maka tentunya menjadi gerakan pengendalian yang kiranya mampu menekan perkembangan populasi wereng hijau dan luas serangan penyakit tungro, blast serta hawar daun bakteri sehingga kehilangan hasil dapat diminimalisir," ungkapnya. Kepala UPTD BPTPH, Hasdiq Ramadhan mengatakan, luas serangan OPT baik yang disebabkan oleh hama maupun penyakit menjadi perhatian khusus bagi seluruh stakeholder terkait. "Kiranya, Gerdal OPT swadaya ini menjadi upaya kita bersama dalam menekan perkembangan populasi hama Wereng Batang…

Polman - UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan kegiatan Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (Gerdal OPT) pada tanaman padi di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) sejak tanggal 30 Januari hingga 11 Februari 2025. Dalam pelaksanaannya, Penanggungjawab Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) Wilayah II Rea Timur, Yonatan, mengakomodir kegiatan Gerdal OPT bersama Koordinator POPT Polman, POPT Mapilli dan Wonomulyo beserta PPL setempat. Gerdal OPT ini dilaksanakan secara swadaya di lima kelompok tani (poktan) yang ada di Polman, yaitu Poktan Setuju, Poktan Masandra, Poktan Elo Puang di Desa Bonne-Bonne, Kelurahan Mapilli, Kecamatan Mapilli, dengan jumlah luas serangan 5 Ha, luas waspada mencapai 90 Ha dan luas pengendalian sekitar 30 Ha. Pengendalian OPT juga dilaksanakan di Poktan Suka Maju di Desa Campurjo, Kecamatan Wonomulyo serta Poktan Samalilmbong yang ada di Desa Paku, Kecamatan Binuang. Berdasarkan hasil pengamatan POPT lapangan di Polman bahwa serangan OPT yang menyerang pertanaman padi adalah sebagian besar merupakan gejala penyakit tungro yang disebabkan oleh vektor pembawa penyakit tungro, yakni hama wereng hijau Penanggungjawab LPHP Wilayah II Rea Timur, Yonatan menyampaikan bahwa luas lahan terserang yang dikendalikan di lima poktan tersebut lebih dari 30 Ha secara swadaya dengan menggunakan bahan pengendali Insektisida (Lugen) yang berbahan aktif buprofezin yang sangat efektif mengendalikan wereng pada tanaman padi. "Pengaplikasian insektisida ini menjadi salah satu upaya untuk menekan perkembangan populasi OPT baik Wereng Batang Coklat (WBC) maupun wereng hijau,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala UPTD BPTPH, Hasdiq Ramadhan, mengatakan bahwa luas serangan OPT baik yang disebabkan oleh hama maupun penyakit menjadi perhatian khusus bagi seluruh stakeholder terkait. "Kiranya, Gerdal OPT swadaya ini menjadi upaya kita bersama dalam menekan perkembangan populasi hama wereng hijau, WBC, penyakit blast maupun penyakit HDB untuk menstop serangan spot hama dan penyakit sehingga dapat mencegah kehilangan hasil/penurunan…

Mamuju – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar Rapat Evaluasi Program Internsip Dokter Angkatan I Tahun 2024 dan Program Dokter Gigi Indonesia Angkatan III Tahun 2024, Rabu 12 Februari 2025. Digelar secara virtual, kegiatan ini dibuka Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, SDMK dan Farmasi, dr. Darmawiyah, mewakili Kadinkes Sulbar drg. Asran Masdy. Rapat evaluasi ini bertujuan untuk meninjau perkembangan, tantangan, serta capaian dari kedua program tersebut dalam mendukung peningkatan layanan kesehatan di Sulbar. Kegiatan ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan terkait, termasuk tenaga medis peserta program internsip, perwakilan rumah sakit dan puskesmas, serta pihak akademisi. Dalam sambutannya, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, SDMK dan Farmasi Dinkes Sulbar, dr. Darmawiyah menekankan pentingnya peran dokter dan dokter gigi internsip dalam memperkuat sistem pelayanan kesehatan, khususnya di daerah yang masih membutuhkan tenaga medis tambahan. Selain membahas evaluasi program, pertemuan ini juga menjadi ajang diskusi untuk menyusun strategi perbaikan dan pengembangan program internsip ke depan. Dinkes Sulbar berkomitmen terus mendukung dan memfasilitasi tenaga medis muda dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Dengan adanya evaluasi ini, diharapkan program internsip dapat berjalan lebih optimal dan memberikan dampak positif dalam peningkatan mutu layanan kesehatan di Sulbar. Penulis : Dinkes Sulbar Editor : humassulbar