humassulbar

humassulbar

Mamuju – Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Junda Maulana, menghadiri Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi dan Kabupaten se-Sulawesi Barat yang berlangsung di Ballroom Andi Depu, Lantai 3 Kantor Gubernur Sulbar, Senin, 17 November 2025. Rakorda ini dirangkaikan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dengan BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten se-Sulbar. Selain itu, dilakukan pula penandatanganan perjanjian kerja sama antara Tim Penanganan Kemiskinan dan Stunting Terpadu (PASTIPADU) Sulbar dan BAZNAS terkait bantuan sosial kemanusiaan untuk pencegahan dan penanganan stunting serta kemiskinan ekstrem di Sulawesi Barat periode 2025–2030. Kegiatan turut dihadiri Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, Wakil Gubernur, Salim S. Mengga, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, unsur Forkopimda, pimpinan BAZNAS kabupaten, Asisten III, Staf Ahli Gubernur; serta sejumlah undangan lainnya. Sekprov Sulbar, Junda Maulana, menekankan bahwa kegiatan ini memiliki keterkaitan erat dengan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Suhardi Duka – Salim S. Mengga, khususnya: mempercepat pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter. Menurut Junda, Rakorda BAZNAS menjadi momentum penting untuk memperkuat konsolidasi, penyelarasan program, serta peningkatan tata kelola zakat, infak, dan sedekah (ZIS) agar semakin efektif dan tepat sasaran. “Kolaborasi pemerintah dan BAZNAS merupakan bagian penting dalam memperkuat jaringan perlindungan sosial dan mempercepat pencapaian target pembangunan kesejahteraan masyarakat Sulbar,” ungkapnya. Salah satu agenda utama Rakorda adalah penandatanganan MoU Program PASTIPADU Sulbar, sebuah platform sinergi antara Pemprov Sulbar dan BAZNAS untuk memperkuat kontribusi zakat dalam penanganan kemiskinan ekstrem, mendukung pencegahan dan penanganan stunting, meningkatkan pemberdayaan ekonomi mustahik dan memperluas cakupan bantuan sosial kemanusiaan hingga ke tingkat desa. Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, dalam sambutannya menegaskan pentingnya koordinasi yang solid antara BAZNAS pusat dan daerah untuk memastikan pengelolaan zakat berlangsung profesional, transparan, dan berdampak langsung bagi masyarakat. Sekprov Junda menilai…

MAMUJU – Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Kominfopers) Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Ridwan Djafar, menyampaikan apresiasi atas hasil final penilaian Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) 2025 yang telah dirilis. Ia menegaskan bahwa capaian SPBE Sulbar tahun ini mengalami peningkatan setelah melalui finalisasi Tim koordinasi SPBE Pemprov Sulbaryang dipimpin oleh Sekda Provinsi Sulbar Junda Maulana. “Tadi sudah kita laporkan ke Pak Sekda, capaian SPBE 2025 kita mengalami kenaikan. Ini menunjukkan bahwa upaya perbaikan yang dilakukan seluruh OPD mulai membuahkan hasil," ujar Ridwan. Capaian ini, kata Ridwan berkat kerjasama OPD dan komitmen bersama dalam mendukung panca daya Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wagub Salim S.Mengga. Ridwan berharap, soal SPBE ini perlu menjadi perhatian serius kedepan. Sehingga diharapkan OPD, khsusunya yang masih kategori cukup agar lebih mengoptimalkan capaian SPBE tahun berikutnya. “SPBE ini menyangkut wajah tata kelola pemerintahan kita. Makin baik implementasinya, makin cepat, efisien, dan akuntabel layanan yang dirasakan masyarakat. Karena itu, dukungan pimpinan OPD, komitmen ASN, serta kolaborasi lintas sektor menjadi kunci,” tambahnya. Untuk itu, Ridwan menekankan, dalam menindaklanjuti arahan Sekda, Diskominfo segera merumuskan dan mematangkan indikator penerapan SPBE yang mulai akan dihitung per triwulan di Tahun 2026 Apalagi, penerapan SPBE ini menjadi atensi Gubernur Sulbar Suhardi Duka melalui kebijakan perhitungan TPP kedepan. Yaitu Penerapan SPBE 30 persen akan menjadi dasar perhitungan TPP pada aspek prestasi kerja. Ridwan juga menekankan bahwa pihaknya akan memberikan pendampingan yang lebih intensif kepada setiap OPD. Pendampingan tersebut mencakup penyusunan arsitektur SPBE, integrasi layanan, hingga pemenuhan dokumen dan standar keamanan informasi. “Kita ingin SPBE Sulbar benar-benar menjadi instrumen percepatan reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. SPBE bukan hanya urusan teknis digitalisasi, tetapi bagaimana pemerintah hadir lebih responsif, transparan, dan efisien,” tutup Ridwan. Sementara, Sekda Sulbar Junda Maulana menyebut ada tiga OPD yang masih pada kategori kurang. Diharapkan OPD tersebut dapat segera menyelesaikan…

MAMUJU - Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat Junda Maulana Memantau Ujian Assessment Profiling ASN melalui CACT di UPT BKN Mamuju, Senin, 17 November 2025. Ujian Profiling ASN ini adalah proses pemetaan kompetensi ASN untuk mendukung sistem manajemen talenta yang efektif dan berkelanjutan. Kegiatan ini juga menindaklanjuti arahan Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga. "Kita lihat ini kegiatan profiling untuk ASN lingkup Pemprov Sulbar. Total pesertanya 458 orang," kata Junda. Ia mengatakan dalam pelaksanaanya selama empat hari, dimana dibagi peserta perharinya mengikuti profiling ASN. "Jadi satu sesi jumlahnya 75 orang, sesi pertama sudah berlangsung. Nanti hasilnya kita mengetahui kapasitasnya masing-masing ASN," ungkapnya. Hasilnya itu, kata Junda akan dikembangkan dalam merid sistem untuk pengembangan karirnya. "Mungkin jumlahnya ini belum seluruh ASN kita, tapi kita mendapatkan perhatian dari BKN. Dimana kita dikasih jumlah peserta 485 orang," ungkapnya. Ia menambahkan bahwa tahun depan akan diberikan lagi untuk melaksanakan profiling ASN di lingkup Pemprov Sulbar. "Jadi semua ASN ikut semua profiling, sehingga kita bisa memetakan masing-masing ASN," ujarnya. Ia berharap pelaksanaan profiling ASN ini berjalan dengan baik, peserta juga mengikuti dengan serius. "Hasilnya ini menggambarkan tentang kapasitas ASN itu sendiri. Jadi kalau tidak serius takutnya nilainya tidak baik," harapnya. (Rls)

Mamuju – Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka menghadiri Rapat Koordinasi Daerah Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi dan Kabupaten se-Sulbar yang berlangsung di Ballroom Andi Depu, Lantai 3 Kantor Gubernur Sulbar, Senin, 17 November 2025. Kegiatan ini dirangkaikan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dengan Baznas Provinsi dan Baznas Kabupaten se-Sulbar. Dilakukan pula penandatanganan perjanjian kerja sama Tim Pastipadu Sulbar dengan Baznas terkait bantuan sosial kemanusiaan untuk pencegahan dan penanganan stunting serta kemiskinan ekstrem di Sulbar tahun 2025–2030. Rakor dihadiri Ketua Baznas RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, Wakil Gubernur Sulbar Salim S Mengga, Sekda Sulbar Junda Maulana, unsur Forkopimda, serta pimpinan Baznas kabupaten/kota. Dalam arahannya, Gubernur Sulbar Suhardi Duka menegaskan bahwa pembayaran zakat menjadi kewajiban bagi seluruh pejabat dan ASN di lingkup Pemprov Sulbar. “Semua gaji, operasional, dan honor narasumber tidak boleh masuk ke rekening saya sebelum dipotong 2,5 persen untuk zakat. Termasuk wakil gubernur. Karena kami sudah melaksanakan, maka sekda, asisten, seluruh pimpinan OPD, dan seluruh pegawai harus ikut,” tegasnya. Gubernur juga menginstruksikan agar pembayaran zakat menjadi salah satu indikator penilaian kinerja OPD. “Kalau masih ada OPD yang tidak bayar zakat, sangat dipertimbangkan untuk tidak mendapat promosi. Mulai 1 Desember saya akan evaluasi penyetoran zakat pegawai,” ujarnya. Ia menjelaskan bahwa zakat merupakan instrumen penting dalam pengentasan kemiskinan, sebagaimana pernah diterapkan saat menjabat sebagai Bupati Mamuju periode 2005-2015. “Tahun 2005–2015, Mamuju mampu menurunkan angka kemiskinan 9 persen. Salah satu kuncinya karena pemerintahnya bayar zakat,” tambahnya. Gubernur Suhardi Suhardi Duka meminta Sekda Sulbar segera menyiapkan surat edaran, bahkan bila diperlukan peraturan gubernur, sebagai tindak lanjut MoU dengan Baznas. Menurutnya, dukungan zakat akan memperkuat program Pastipadu yang sedang berjalan untuk menekan angka kemiskinan ekstrem dan stunting. “Baznas telah membantu penyelesaian miskin ekstrem dan stunting. Lebih 10 desa telah masuk program, sehingga lebih 100 desa bisa terakomodasi. Target…

Mamuju– Gubernur Sulbar Suhardi Duka menegaskan bahwa kesehatan adalah wajah pemerintahan. Ia menyebut layanan kesehatan yang baik bakal membuat masyarakat makin percaya pada pemerintah. Pesan itu ia sampaikan saat memimpin upacara Hari Kesadaran Nasional yang dirangkaikan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 Tahun 2025 di Lapangan Upacara Pemprov Sulbar, Senin 17 November 2025. Menurut Suhardi Duka (SDK), Hari Kesehatan Nasional bukan sekadar seremoni. Ia menilai momentum ini penting karena kesehatan ikut menentukan masa depan bangsa. "Generasi sehat generasi emas di 2045. Kita harus pastikan sekarang gizinya baik kesehatannya baik untuk menjemput generasi emas itu," ucap SDK. SDK menyebut pelayanan kesehatan ikut membentuk citra pemerintah di mata masyarakat. Baik atau buruknya pelayanan akan langsung dirasakan publik. "Kalau layanan kesehatan bagus, citra pemerintah di publik juga baik. Kalau layanan kesehatannya aut-autan maka buruk citra pemerintah di mata publik," jelas Suhardi Duka. Di kesempatan itu, SDK juga menyinggung pentingnya kedisiplinan aparatur. Ia bilang disiplin harus dibiasakan agar pekerjaan tidak asal jalan. "Saya juga tadi tekankan disiplin, keteladanan dari atas untuk bisa menguidence para bawahan untuk menuju ke jalan yang lebih baik, ke jalan pelayanan yang lebih prima, tulus, tanpa korupsi tentu, itu kita harapkan," tegas Gubernur Suhardi Duka. (Rls)

Mamuju — Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Provinsi Sulawesi Barat kembali menerima pembaruan Prakiraan Cuaca Harian untuk tanggal 17 November 2025 dari BMKG Wilayah II Stasiun Meteorologi Tampa Padang Mamuju, Senin 17 November 2025. Informasi ini menjadi dasar penting dalam upaya mitigasi, peningkatan kesiapsiagaan, serta penyebaran peringatan dini kepada masyarakat. Adapun prakiraan cuaca untuk wilayah Sulawesi Barat adalah sebagai berikut: • Pagi Hari Berawan. Berpotensi hujan ringan di wilayah: Kabupaten Mamasa Kabupaten Mamuju (Bonehau, Kalumpang, Tommo) Kabupaten Mamuju Tengah (Karossa, Tobadak, Topoyo) Kabupaten Pasangkayu (Bulu Taba) • Siang dan Sore Hari Umumnya berpotensi hujan ringan di seluruh wilayah Sulawesi Barat, kecuali: Kabupaten Majene (Banggae Timur, Banggae, Pamboang, Sendana, Tammerodo Sendana, Tubo Sendana) → Berawan Kabupaten Pasangkayu → Berawan Berpotensi hujan sedang di wilayah: Kabupaten Majene (Malunda, Ulumanda) Kabupaten Mamasa Kabupaten Mamuju (Bonehau, Kalumpang, Mamuju, Tapalang) • Malam Hari Cerah berawan – berawan. Berpotensi hujan ringan di wilayah: Kabupaten Mamasa Kabupaten Mamuju (Bonehau, Kalumpang) Kabupaten Mamuju Tengah (Karossa, Tobadak, Topoyo) Kabupaten Pasangkayu (Dapurang) • Dini Hari Cerah berawan – berawan. Berpotensi hujan ringan di wilayah: Kabupaten Mamasa Kabupaten Mamuju (kecuali Mamuju, Simboro, Tapalang, Tapalang Barat) Kabupaten Mamuju Tengah Kabupaten Pasangkayu Parameter Cuaca Umum Suhu Udara : 16 – 32°C Kelembapan Udara : 60 – 95% Angin : Timur – Barat, 2 – 24 km/jam Waspada potensi gelombang laut kategori sedang (1,25 – 2,5 meter) di seluruh wilayah Perairan Sulawesi Barat. Plt. Kalaksa BPBD Sulawesi Barat, Muhammad Yasir Fattah, menegaskan bahwa informasi prakiraan cuaca ini menjadi pedoman penting dalam mempersiapkan langkah mitigasi, khususnya pada wilayah yang berpotensi diguyur hujan sedang dan tergolong rawan bencana hidrometeorologi. "Menindaklanjuti arahan Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka, BPBD Sulawesi Barat diminta untuk meningkatkan penyebaran informasi peringatan dini kepada masyarakat, mengoptimalkan kesiapsiagaan TRC dan Pusdalops, memperkuat koordinasi lintas sektor untuk mencegah dampak yang lebih besar," ucapnya.…

Mamuju - Festival Literasi Sulbar Tahun 2025 yang akan digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Perpusip) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) pada tanggal 19-21 November 2025 mendatang, akan menjadi momentum istimewa dalam upaya penguatan literasi di Sulbar. Sesuai rencana, event ini akan dihadiri langsung Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) Prof. E. Aminudin Aziz. Kehadirannya pada Festival Literasi Sulbar Tahun 2025 untuk membedah sebuah buku dan juga mengukuhkan Bunda Literasi Sulbar, sebagai bagian dari upaya memperkuat gerakan literasi di Sulbar melalui Program Sulbar Mandarras, yang digagas oleh Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga. Agenda Bedah Buku dan Pengukuhan Bunda Literasi Sulbar, dijadwalkan akan berlangsung pada hari kedua pelaksanaan Festival Literasi Sulbar Tahun 2025 yaitu tanggal 20 November 2025. Dikonfirmasi, pada Senin 17 November 2025, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Perpusip) Sulbar, Mustari Mula membenarkan rencana kehadiran Kepala Perpusnas RI pada Festival Literasi Sulbar Tahun 2025 nanti. "Sesuai informasi dari Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Dinas Perpusip Sulbar Ibu Liviyanti, Kepala Perpusnas RI akan hadir di Festival Literasi Sulbar Tahun 2025 untuk melakukan Bedah Buku dan mengukuhkan Bunda Literasi Sulbar," kata Mustari Mula. Mustari Mula menyampaikan apresiasi dan optimismenya atas rencana kehadiran Kepala Perpusnas RI di Sulbar. "Kami sangat menyambut baik rencana ini. Kehadiran Kepala Perpusnas RI di Sulbar tentu akan memberikan energi baru bagi gerakan literasi di Sulbar," ucapnya. Naskah : Dinas Perpusip Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar

Mamuju - Dalam rangka meningkatkan kepedulian orang tua terhadap kesehatan dan tumbuh kembang anak, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat kembali menggerakkan kampanye “Ayo Cinta Posyandu” melalui layanan Pos Penimbangan Balita yang digelar di Kompleks Kantor Gubernur Sulawesi Barat, Senin 17 November 2025. Kegiatan ini berlangsung bersamaan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-61 dan menjadi bagian dari upaya strategis Pemprov Sulawesi Barat dalam memperkuat layanan kesehatan dasar, terutama bagi balita sebagai generasi masa depan. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menegaskan bahwa posyandu adalah garda terdepan layanan kesehatan anak, sehingga perlu mendapatkan perhatian dan partisipasi aktif dari seluruh keluarga. “Gerakan Ayo Cinta Posyandu adalah seruan nyata agar setiap orang tua rutin membawa buah hatinya untuk ditimbang, dipantau gizinya, dan diperiksa kesehatannya. Dengan memaksimalkan posyandu, kita bisa mencegah stunting sejak dini serta memastikan anak-anak Sulawesi Barat tumbuh sehat dan cerdas,” ujarnya. Layanan Pos Penimbangan Balita ini menghadirkan berbagai pemeriksaan penting, seperti: • Pengukuran berat badan dan tinggi badan. • Penilaian status gizi. • Pemeriksaan kesehatan dasar. • Pemantauan tumbuh kembang. • Konsultasi gizi dan kesehatan ibu-anak. Tidak hanya memberikan layanan kesehatan, kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi bagi para orang tua mengenai pentingnya deteksi dini masalah tumbuh kembang, pola makan sehat, dan pemantauan rutin yang harus dilakukan setiap bulan. Kader posyandu, tenaga gizi, dan tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Sulawesi Barat turut dilibatkan untuk memastikan pelayanan berjalan optimal dan ramah bagi anak. Gerakan ini menjadi langkah nyata Dinas Kesehatan Sulawesi Barat dalam mendukung Panca Daya ketiga, yaitu membangun Sumber Daya Manusia yang unggul dan berkarakter, sebagaimana digagas oleh Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga. “Kami mengajak seluruh ASN, tenaga kontrak, serta keluarga di lingkungan Perkantoran Provinsi Sulawesi Barat untuk memanfaatkan layanan ini. Mari bersama wujudkan generasi sehat sebagai modal menuju Sulbar Maju dan…

Mamuju - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat terus mendorong budaya deteksi dini sebagai langkah penting dalam mencegah penyakit dan menjaga kesehatan masyarakat. Berdasarkan data per Oktober 2025, capaian pemanfaatan layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Sulawesi Barat berada pada angka 9,99 Persen, menunjukkan bahwa upaya promotif dan preventif masih perlu diperkuat di seluruh wilayah. Dari enam kabupaten, Mamuju mencatat capaian tertinggi dengan 12,57 Persen, disusul Pasangkayu (11,32 Persen) dan Mamuju Tengah (11,31 Persen). Sementara itu, Mamasa menjadi kabupaten dengan capaian terendah, yakni 7,50 Persen, sehingga membutuhkan perluasan edukasi dan akses layanan kesehatan gratis di tingkat komunitas. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menjelaskan bahwa CKG merupakan layanan strategis dalam mencegah penyakit tidak menular (PTM) serta mendeteksi risiko kesehatan sejak dini dan menjadi salah satu upaya dalam mewujudukan sumber daya manusia unggul dan berkarakter sesuai dengan Panca Daya Ketiga yang dicetuskan oleh Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga. “CKG bukan hanya kegiatan seremonial, melainkan langkah penting untuk menyelamatkan masyarakat dari risiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, hingga kanker. Semakin banyak warga yang memanfaatkan layanan ini, semakin cepat potensi masalah kesehatan dapat ditangani,” kata dr. Nursyamsi, Senin 17 November 2025. Layanan CKG biasanya meliputi pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol, indeks massa tubuh, skrining kesehatan mental, hingga pemeriksaan lanjutan sesuai kebutuhan. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat bersama Dinas Kesehatan kabupaten juga rutin menggelar kegiatan ini pada acara-acara massal, posyandu, puskesmas, hingga kegiatan sosial di lingkungan masyarakat. Meski capaian saat ini masih berada di bawah target, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat berkomitmen memperkuat strategi untuk meningkatkan cakupan, di antaranya melalui: • Memperluas lokasi layanan CKG. • Meningkatkan mobilisasi masyarakat melalui kader kesehatan. • Kolaborasi lintas sektor pada kegiatan komunitas. • Integrasi layanan kesehatan preventif di fasilitas pelayanan kesehatan primer. “Kami mengajak seluruh masyarakat Sulawesi…

  1. Popular
  2. Recent
  3. Comments