humassulbar

humassulbar

JAKARTA, - Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, melakukan audiensi dengan Kementerian Kesehatan RI dan diterima langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dante Saksono Harbuwono, di Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Gubernur didampingi oleh Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, dan Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim di Kantor Kermenterian Kesehatan RI di Jakarta, Jumat 26 September 2025 Audiensi ini membahas usulan pembangunan Rumah Sakit Vertikal Kementerian Kesehatan di Kabupaten Mamuju. Kehadiran rumah sakit ini dinilai sebagai urgensi strategis mengingat tingginya beban penyakit katastropik di Sulbar, seperti jantung, stroke, dan gagal ginjal. Berdasarkan data BPJS Kesehatan tahun 2024, biaya penanganan jantung, stroke, dan gagal ginjal di Sulawesi Barat mencapai Rp 60,79 miliar, dengan lebih dari 3.900 pasien dirujuk ke luar provinsi setiap tahun untuk mendapatkan layanan lanjutan Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat memperlihatkan keterbatasan fasilitas rujukan di Sulbar, yang hingga kini hanya memiliki 16 rumah sakit, didominasi kelas C dan D, serta hanya satu RS kelas B Gubernur Suhardi Duka menegaskan bahwa pembangunan RS Vertikal di Mamuju bukan hanya kebutuhan, tetapi sebuah langkah strategis untuk menjawab kesenjangan layanan kesehatan dasar masyarakat Sulbar. “Ini menjadi salah satu upaya mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter, sekaligus pencapaian visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera. Dengan adanya rumah sakit vertikal, masyarakat tidak lagi terbebani biaya dan risiko karena harus berobat keluar daerah,” ujar Gubernur Suhardi Duka. Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, dr. Nursyamsi Rahim, menyampaikan bahwa pembangunan RS Vertikal akan menghadirkan manfaat besar, mulai dari penurunan angka rujukan keluar daerah hingga 50% dalam lima tahun pertama, penguatan jejaring layanan kesehatan, hingga peningkatan angka harapan hidup masyarakat Sulbar. “Rumah Sakit Vertikal Sulbar akan menjadi pusat layanan rujukan modern untuk kasus jantung, stroke, kanker, dan ginjal. Kehadiran fasilitas ini juga akan mendukung pengembangan SDM kesehatan serta mendorong pertumbuhan ekonomi…

Jakarta – Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Suhardi Duka (SDK), terus bergerak mencari dukungan anggaran di tengah tantangan minimnya kapasitas fiskal daerah. Tahun 2026, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sulbar diperkirakan hanya berkisar Rp1,6–Rp1,7 triliun, turun signifikan akibat kebijakan penghapusan DAK Fisik, pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar 16,5%, serta pengurangan Dana Bagi Hasil (DBH) hingga 74,6%. Kondisi ini membuat ruang fiskal Pemprov Sulbar terbatas untuk membiayai program prioritas seperti infrastruktur, pengentasan kemiskinan, dan pendidikan. Namun, SDK tidak tinggal diam. Lewat pendekatan intensif kepada pemerintah pusat, ia berhasil membuka ruang dukungan anggaran tambahan untuk pembangunan di Sulbar. Teranyar, dalam dua hari kunjungan kerja di Jakarta, Gubernur Suhardi Duka berhasil mengamankan dukungan APBN senilai Rp1,04 Triliun dari beberapa kementerian. Nilai itu belum termasuk investasi jaringan internet dan program literasi yang ditaksir bernilai puluhan miliar rupiah. Rp470,82 miliar dari Kementerian Sosial untuk program perlindungan sosial serta Rp200 miliar untuk pembangunan dua gedung Sekolah Rakyat di Kabupaten Mamuju dan Polewali Mandar. Rp370 miliar dari Kementerian Kesehatan berupa bantuan alat kesehatan (Alkes) dengan rincian; Rp150 miliar untuk Pemprov dan Rp220 miliar untuk enam Kabupaten. Dari BAKTI Kominfo, 672 titik internet publik di Sekolah, Puskesmas, Kantor Pemerintah dan Rumah Ibadah. 3 BTS 4G di Kabupaten Mamuju Tengah. Sedangkan untuk Perpustakaan Nasional RI yakni, Revitalisasi perpustakaan daerah, pelatihan pustakawan, dan KKN tematik literasi triwulan IV 2025. ““Alhamdulillah, hasil dua hari Tawaf Anggaran ini luar biasa: lebih dari Rp 1 triliun untuk kesehatan, pendidikan, sosial, dan digitalisasi layanan publik. Kami akan kawal agar seluruh program ini sampai ke masyarakat dan menjadi motor penggerak kesejahteraan di Sulbar,” tegas Gubernur Suhardi Duka. Selain itu, Gubernur Suhardi Duka juga mengajukan pembangunan RS tipe B ke Kementerian Kesehatan. Namun Wamen Kemenkes, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D meminta waktu dan berharap semoga bisa melakukan relokasi dan efisien untuk alokasi yang…

POLMAN – Suasana khidmat dan penuh kebersamaan menyelimuti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H / 2025 M yang digelar Majelis Ilmu Miftahul Jannah, di Boyang Kayyang Kandeapi kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar, Sabtu (27/09/2025). Acara yang mengangkat tema “Membangun Peradaban Cinta, Melalui Ilmu dan Akhlak” dihadiri Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Mayjen TNI (Purn) Salim S. Mengga, bersama sejumlah tokoh agama dan masyarakat setempat. Dekorasi ruangan terlihat semarak dengan nuansa islami, dihiasi warna-warni tiri yang ditancapkan di pohon pisang dan ornamen khas Maulid, menambah kesan meriah sekaligus sakral pada perayaan tersebut. Wakil gubernur Sulawesi Barat Salim S Mengga menyampaikan pentingnya meneladani akhlak Rasulullah SAW sebagai bekal membangun kehidupan yang lebih baik. Ia menegaskan, ilmu dan akhlak menjadi kunci utama dalam membentuk generasi beradab, sekaligus fondasi dalam memperkuat persatuan umat. Dalam kesempatan ini pasangan Gubernur Sulbar, Suhardi Duka ini menyampaikan, banyak program pemerintah seperti pengentasan kemiskinan, pemberdayaan UMKM, hingga kegiatan PKK sering kali menghadapi kendala bukan semata karena kurangnya anggaran, melainkan karena lemahnya pengelolaan dan tidak tepatnya sasaran. “Bantuan sering salah sasaran karena kita tidak sungguh-sungguh mendata. Padahal, rakyat menaruh harapan besar agar amanah ini dijalankan sebaik-baiknya,” ungkapnya. Ia menekankan, amanah bukan hanya soal jabatan, tetapi juga tanggung jawab moral yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Pemimpin maupun aparat negara harus benar-benar menjaga amanah rakyat agar setiap kebijakan membawa manfaat nyata. “Kalau kita mengaku umat Nabi Muhammad SAW, maka sifat Rasulullah harus kita teladani. Rasulullah itu tabligh, artinya mampu menyampaikan kebenaran dengan jujur dan mudah dipahami. Dalam konteks sekarang, tabligh berarti komunikasi yang baik, transparan, dan amanah,” tambahnya. Ia menambahkan, pembangunan hanya akan berhasil jika dijalankan dengan kejujuran dan amanah. Dengan nilai tersebut, kesejahteraan rakyat dapat terwujud. " Melalui peringatan ini, dapat menjadi wadah untuk mempererat tali silaturahmi, juga ditegaskan pentingnya meneladani akhlak Rasulullah SAW sebagai dasar membangun kehidupan berbangsa…

Mamuju – Dalam rangka memperingati World Pharmacists Day atau Hari Apoteker Sedunia, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat bersama Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Provinsi Sulbar menggelar kegiatan donor darah yang berlangsung pada Jumat 26 September 2025. Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama dengan UPTD Balai Laboratorium Kesehatan dan Transfusi Darah Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar. Antusiasme masyarakat maupun pengurus Ikatan Apoteker Indonesia sangat tinggi, terbukti dari banyaknya peserta yang mendaftarkan diri untuk mendonorkan darah. Ketua Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Provinsi Sulbar, apt. Aminuddin, menyampaikan bahwa kegiatan donor darah merupakan agenda tahunan sebagai bentuk pengabdian profesi apoteker kepada masyarakat. “Kami berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut setiap tahun sebagai wujud sumbangsih tenaga dan pikiran apoteker, sekaligus membantu masyarakat memperoleh jaminan kesehatan yang baik,” ujarnya. Kepala UPTD Balai Labkesda & TD, Andi Hadra Passamula, SKM, M.Kes, juga mengapresiasi kontribusi IAI Sulbar dalam mendukung ketersediaan stok darah di daerah. “Donor darah ini sangat membantu pemerintah dalam menyiapkan stok darah yang akan digunakan bagi masyarakat Sulawesi Barat yang membutuhkan,” katanya. Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar, dr. Hj. Nursyamsi Rahim, memberikan apresiasi kepada Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Provinsi Sulbar atas inisiatif dan sinergi dalam penyelenggaraan kegiatan ini. “Kami sangat berterima kasih kepada IAI Sulbar yang telah melaksanakan kegiatan positif ini. Semoga ke depan semakin banyak program yang mendukung visi dan misi Gubernur Suhardi Duka dan Salim S Mengga dalam mewujudkan masyarakat maju dan sejahtera,” tegasnya. Kegiatan donor darah ini sejalan dengan visi Gubernur Sulawesi Barat, yakni “Mewujudkan Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera”, serta mendukung salah satu misi yaitu “Memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik dan akuntabel serta mewujudkan pelayanan dasar dan berkualitas”. Peringatan World Pharmacists Day sendiri diselenggarakan setiap 25 September oleh Federasi Farmasi Internasional (FIP) yang merupakan mitra resmi World Health Organization (WHO). Tahun ini, Pengurus Pusat IAI menggelar berbagai…

Mamuju – Kepala Bidang Energi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Barat, Andi Rahmat, hadir pada Sandeq Business, Investment and Economic (Saqbe) Forum 2025 yang berlangsung di Hotel Grand Maleo & Convention, Mamuju, Kamis (25/9/2025). Kegiatan yang digelar oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Barat ini menjadi ruang strategis untuk memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Forum tersebut membahas isu-isu penting seperti ekonomi biru, ekosistem berkelanjutan dan inklusif, serta strategi peningkatan kualitas hidup masyarakat sekaligus mempercepat pembangunan ekonomi yang berdaya saing. Ekonomi Biru di Sulawesi Barat Ekonomi biru di Sulawesi Barat mencakup berbagai sektor potensial, mulai dari perikanan, akuakultur, pelayaran, energi, pariwisata, hingga bioteknologi kelautan. Pada sektor energi, ekonomi biru diarahkan untuk mendorong pengembangan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan dan berbasis potensi kelautan serta perairan. “Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat fokus membangun ekosistem hijau dan biru melalui program pengembangan energi terbarukan dan pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan. Ini bagian dari upaya menjaga keseimbangan antara kepentingan lingkungan, sosial, dan ekonomi,” jelas Andi Rahmat. Beberapa potensi yang dapat dikembangkan, antara lain energi dari sumber daya air, tenaga surya di pesisir, serta pemanfaatan biomassa. Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk forum strategis seperti yang diinisiasi BI Sulbar, diyakini mampu memperkuat inovasi energi berkelanjutan tersebut. Peningkatan Kualitas Hidup dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah Melalui penguatan ekonomi biru dan ekosistem berkelanjutan, Sulawesi Barat dibawah kepemimpinan Gubernur Sulbar, Suhardi Duka dan Wakil Gubernur, Salim S Mengga diharapkan dapat menghadirkan pembangunan yang inklusif, efisien, dan berdaya saing, sekaligus mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat. “Pengembangan energi yang ramah lingkungan tidak hanya soal memenuhi kebutuhan listrik, tetapi juga memastikan kesejahteraan sosial, membuka lapangan kerja, serta berkontribusi pada pengurangan kemiskinan di daerah,” tambah Andi Rahmat. Sejalan dengan Misi Panca Daya Gubernur Sulbar dan Wakil Gubernur. Kegiatan Saqbe Forum 2025 ini sejalan dengan Misi…

Mamuju – Bidang Geologi dan Air Bawah Tanah Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) terus mendorong terwujudnya tata kelola pemanfaatan air tanah yang lebih baik. Melalui gagasan “Sinergi Jaringan Informasi Air Tanah, Maju, Andal, dan Berkesinambungan” atau SI JARI MANIS, kini telah memasuki tahapan pembentukan tim terpadu. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Geologi dan Air Bawah Tanah, Wisnu Hasta Praja, usai rapat evaluasi bersama tim kerja pada Jumat, 26 September 2025. Hai ini sejalan dengan Misi ke-5 Pancadaya Gubernur Sulbar, Suhardi Duka dan Wakil Gubernur, Salim S. Mengga, yakni memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik dan akuntabel, serta mewujudkan pelayanan dasar yang berkualitas. Dalam prosesnya, pembentukan tim SI JARI MANIS melibatkan Bapenda Kabupaten Mamuju dan Bapenda Kabupaten Polewali Mandar (Polman), serta pemerintah kecamatan di wilayah terkait, yakni Kecamatan Polewali dan Kecamatan Wonomulyo di Kabupaten Polman, serta Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro di Kabupaten Mamuju. “Untuk tahap awal, kita fokuskan pembentukan tim SI JARI MANIS di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Polman. Karena kedua daerah ini menjadi titik strategis dalam pengelolaan air tanah,” jelas Wisnu. Menurutnya, keterlibatan aparatur pemerintah kabupaten dan kecamatan sangat penting, khususnya perangkat daerah Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) yang memiliki kewenangan dan data terkait wajib pajak air tanah di wilayah masing-masing. Wisnu menambahkan, koordinasi pekan lalu telah menghasilkan komitmen bersama dari Bapenda Mamuju, Bapenda Polman, Camat Polewali, Camat Wonomulyo, Camat Mamuju, dan Camat Simboro. “Alhamdulillah, seluruh perangkat daerah merespon positif dan mendukung penuh pembentukan tim SI JARI MANIS,” ujarnya. Sebagai bentuk dukungan, pemerintah kabupaten dan kecamatan telah menyerahkan nama-nama usulan anggota yang akan masuk dalam tim SI JARI MANIS. Usulan ini akan segera ditindaklanjuti dengan penerbitan Surat Keputusan Tim SI JARI MANIS oleh pimpinan, yang direncanakan ditandatangani langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar. Naskah : Dinas ESDM Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar

Mamuju – Kepala Bidang Mineral dan Batubara (Minerba) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Ilham, menjadi narasumber dalam Dialog Publik bertajuk “Iklim Investasi Pertambangan dalam Perspektif Pembangunan di Sulawesi Barat” yang dilaksanakan oleh Asosiasi Mahasiswa Sulbar di Hotel Aflah, Mamuju, Kamis 25 September 2025. Dalam paparannya, Ilham menegaskan bahwa Sulbar sangat membutuhkan investasi, termasuk dari sektor pertambangan, untuk memperkuat perekonomian daerah. Menurutnya, Sulbar memiliki potensi pertambangan yang sangat beragam dengan kandungan yang cukup besar, antara lain emas, tembaga, mangan, batubara, sirkon, hingga logam tanah jarang. “Pemprov Sulbar harus aware (menyadari) dengan potensi ini. Jika dikelola dengan baik, potensi pertambangan dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Sulbar. Ke depan, kita juga mendorong agar Koperasi Merah Putih bisa ikut mengelola potensi ini secara kolektif dan berpihak pada masyarakat,” jelas Ilham. Selain itu, ia menyebutkan bahwa sektor mineral bukan logam dan batuan (MBLB) di Sulbar, khususnya pasir, memiliki peran penting sebagai salah satu bahan baku utama pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan. Hal ini membuka peluang besar bagi daerah untuk berkontribusi langsung terhadap pembangunan nasional sekaligus memperkuat daya saing ekonomi regional. Dialog publik ini juga menghadirkan sejumlah narasumber lain, antara lain Wakil Ketua II DPRD Sulbar Munandar Wijaya, pengusaha pertambangan Arman Supriadi, serta pengusaha muda Hairil Amri. Diskusi berlangsung interaktif dengan melibatkan mahasiswa, pelaku usaha, serta pemangku kepentingan yang hadir. Kegiatan ini sejalan dengan Misi Panca Daya Gubernur Sulbar dan Wakil Gubernur, Salim S. Mengga, khususnya dalam agenda mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, serta membangun ekonomi yang merata dengan memanfaatkan potensi lokal secara optimal. Melalui forum ini, diharapkan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat dapat semakin kuat dalam mewujudkan pengelolaan sumber daya pertambangan yang berkeadilan, berkelanjutan, dan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat Sulbar. Naskah : Dinas ESDM Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar

Mamuju - Dalam rangka memperingati Hari Paru Sedunia 2025, RSUD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melalui Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) menggelar penyuluhan dan edukasi kesehatan di depan ruang tunggu Rekam Medik, Kamis, 25 September 2025. Upaya ini merupakan salah satu bentuk nyata komitmen RSUD Sulbar untuk terus menghadirkan layanan kesehatan yang berkualitas dan preventif, demi mewujudkan masyarakat yang sehat dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM) Sulbar yang unggul dan berkarakter, sebagaimana visi misi Gubernur Sulbar, Suhardi Duka bersama Wakil Gubernur, Salim S. Mengga. Penyuluhan menghadirkan dokter spesialis paru, dr. Dewi Kartikanigsih dan dr. Muhammad Ayip, yang membawakan materi tentang dampak polusi udara dan bahaya vape bagi kesehatan paru. Dalam paparannya, dr. Dewi Kartikanigsih menjelaskan, polusi udara merupakan faktor risiko utama penyakit paru dan kardiovaskular, sehingga pencegahan perlu dilakukan dengan mengurangi paparan, menggunakan masker, serta menerapkan gaya hidup sehat. Sementara dr. Muhammad Ayip menegaskan bahwa vape bukanlah alternatif yang aman, karena kandungan kimianya dapat merusak paru, menurunkan daya tahan tubuh, hingga berdampak pada lingkungan. Setelah sesi pemaparan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab interaktif yang disambut antusias oleh para pengunjung rawat jalan. Peserta aktif mengajukan pertanyaan kepada narasumber, dan Tim PKRS memberikan bingkisan menarik kepada peserta. Direktur RSUD Sulbar, dr. Marintani Erna Dochri menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan kegiatan tersebut. “Momentum Hari Paru Sedunia ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga kesehatan pernapasan," ucapnya. Ia menegaskan, RSUD Sulbar terus berkomitmen menghadirkan layanan kesehatan yang berkualitas, sekaligus melakukan upaya promotif dan preventif demi mewujudkan masyarakat yang sehat dan membangun SDM Sulbar yang unggul dan berkarakter. Naskah : RSUD Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar

Jakarta - Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Suhardi Duka, secara resmi menerima Sertifikat Eradikasi Frambusia untuk Kabupaten Polewali Mandar dan Pasangkayu dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Penyerahan sertifikat dilakukan langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dante Saksono Harbuwono, dalam rangkaian audiensi Pemprov Sulbar dengan Kemenkes RI di Jakarta, Jumat 26 September 2025. Keberhasilan ini menandai langkah maju dalam upaya penanganan penyakit Frambusia, yaitu penyakit kulit menular yang termasuk kategori Neglected Tropical Diseases (NTDs) atau penyakit tropis terabaikan. Status bebas Frambusia di Polewali Mandar dan Pasangkayu menjadi bukti komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Sulbar. Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, dr. Nursyamsi Rahim, turut hadir mendampingi Gubernur Sulbar dalam audiensi tersebut. Atas capaian ini, dr. Nursyamsi Rahim memberikan apresiasi tinggi. Ia menekankan, capaian ini adalah bukti nyata sinergi antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan dukungan penuh masyarakat. "Sertifikat ini bukan hanya prestasi Polewali Mandar dan Pasangkayu, tetapi juga motivasi bagi kabupaten lain di Sulbar untuk terus bergerak menuju eradikasi Frambusia,” ujar dr. Nursyamsi. Ia menegaskan, pencapaian ini sejalan dengan Visi Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, dan Wakil Gubernur, Salim S. Mengga, untuk mewujudkan Sulawesi Barat yang sehat, maju, dan bebas dari penyakit menular. Dengan pengakuan dari Kemenkes RI ini, Kabupaten Polewali Mandar dan Pasangkayu kini resmi menyandang status bebas Frambusia, sekaligus menjadi contoh keberhasilan bagi daerah lain di Sulbar dalam menekan angka penyakit menular dan memperkuat derajat kesehatan masyarakat. Naskah : Dinkes Sulbar Editor : Tim Humas Pemprov Sulbar

Mamuju – Kabar membanggakan datang dari dunia kepemudaan Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Dua orang perwakilan pemuda Sulbar berhasil lolos seleksi tingkat nasional pada Program Pertukaran Pemuda Antar Provinsi (PPAP) Tahun 2025. Mereka berdua adalah Alfian Mansyur asal Kabupaten Mamuju dan Laura Hendrika Putri asal Kabupaten Pasangkayu. Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Sulbar, Safaruddin Sanusi DM mengatakan, keberhasilan kedua pemuda Sulbar ini menjadi bukti nyata bahwa pemuda Sulbar memiliki potensi, kapasitas, dan daya saing yang mampu bersaing di tingkat nasional, juga merupakan ketekunan proses seleksi PPAP yang diselenggarakan secara daring oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI). Safaruddin Sanusi menyampaikan, hal ini juga sejalan dengan arahan Gubernur Sulbar, Suhardi Duka dan Wakil Gubernur, Salim S Mengga dalam mewujudkan visi Sulbar Maju dan Sejahtera khususnya dalam mendorong generasi Muda Unggul dan Berdaya Saing. “Sulbar menunjukkan kemampuan komunikasi, pemahaman kebudayaan, serta sikap kepemudaan yang luar biasa,” kata Safaruddin, Kamis 25 September 2025. Seperti diketahui, mereka berdua berhasil bersaing dengan ratusan peserta dari seluruh Indonesia dan terpilih sebagai bagian dari puluhan pemuda yang akan mengikuti program pertukaran ke provinsi lain untuk memperkenalkan budaya dan potensi Sulbar di pentas nasional Karena itu, pihak Dispora Sulbar menyambut baik prestasi ini dan menyatakan dukungan penuh bagi para peserta untuk mengikuti program PPAP ini. Safaruddin menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya kepada kedua peserta yang lolos dan diharapkan agar pengalaman pertukaran ini akan memperkaya wawasan, memperluas jaringan, serta meningkatkan kemampuan kepemimpinan para pemuda tersebut. “Kita berharap pemuda Sulbar ini dapat menjaga nama baik Sulbar dan memperkenalkan seluruh potensi yang dimiliki daerah ini, terutama mengenai budayanya,” harap Safaruddin. Rencananya, kedua perwakilan pemuda Sulbar ini akan diberangkatkan pada awal bulan Oktober 2025 untuk memulai program mereka di Provinsi Bali dan Kalimantan Tengah. Selama beberapa hari, mereka akan terlibat dalam berbagai kegiatan, mulai dari pengabdian masyarakat atau kegiatan sosial,…

  1. Popular
  2. Recent
  3. Comments